When You Doubt Me

1K 195 4
                                    

"Jennie Sunbaenim"

Jennie menoleh dan melihat seorang gadis yang dia kenal sebagai salah satu pemain baru mereka.

"Ya?" Jennie menggantungkan ransel di bahunya, mengangkat alis.

"Trims sudah mengajariku cara melempar yang lebih bagus tadi" ujar gadis itu, tersenyum "Oh, aku Im Na Yeon" dia membungkuk.

"Baiklah, sama-sama" Jennie berbalik dan hendak pergi.

"Tunggu dulu" tahan Nayeon dan dia mengeluarkan sesuatu dari tasnya "A-Aku dengar kau menyukainya" dia menyodorkan sekotak susu strawberry pada Jennie.

"Well, aku memang menyukainya tapi aku bisa beli sendiri" tukas Jennie menghela napas "Jika kau ingin berterima kasih, pastikan kau melempar dengan lebih baik di latihan berikutnya" dia menambahkan sebelum meninggalkan Nayeon yang terdiam.

Jennie tahu bagaimana beberapa anggota baru mereka mencoba menarik perhatian dan mendekatinya, apalagi setelah mereka tahu Jisoo pergi ke Jepang, mereka seolah merasa ada kesempatan untuk mendekati sang kapten tim basket YG itu. Seulgi, Irene, Yeri, dan Joy tentu saja sudah menegur beberapa dari mereka, namun tetap saja ada yang cukup nekad untuk mencoba.

"Jennie Unnie?"

Jennie menoleh, siap mengomel jika itu adalah salah satu penggemarnya yang mencoba sok akrab, namun tersenyum ketika melihat siapa yang memanggilnya.

"Chaeng"

"Unnie, baru selesai latihan?" tanya Rose, mendekati Jennie.

"Ya, kau ingin menjemput Lisa?"

"Yup, aku ingin mengajaknya makan siang"

"Makan siang atau kencan?" goda Jennie, membuat pipi Rose memerah.

"Unnie, hanya karena Jisoo Unnie tidak ada, bukan berarti kau boleh menggodaku!"

"Jisoo akan melakukan yang sama jika dia disini" kekeh Jennie "Cepatlah temui Lisa, aku yakin dia sudah menunggumu"

"Baiklah, sampai jumpa, Unnie" Rose memeluk singkat Jennie sebelum pergi menuju lapangan tempat para cheerleaders berlatih.

"Kuharap aku bisa segera pergi kencan dengan Jisoo juga" Jennie menghela napas "Aku akan meneleponnya setelah tiba di rumah" dia mengangguk sebelum berjalan menuju mobilnya.

# # #

"Dan ini adalah laporan tentang penelitian terakhir" Bona menyodorkan tumpukan kertas pada Jisoo "Masih dalam bentuk koesioner, kau masih perlu menghitungnya"

"Kita masih harus mengecek apakah datanya sesuai atau tidak" lanjut Hyewon, salah satu rekan kelompoknya.

Hyewon bergabung dengan Bona dan Jisoo menyelesaikan tugas kelompok mereka ini. Karena Jisoo mengikuti program pertukaran pelajar, bukan hal yang aneh jika dia kadang berkelompok dengan teman-temannya yang sesama orang Korea. Mereka tinggal di asrama yang berdekatan dan lebih mudah bergaul.

Jisoo mengangguk ketika menerima deretan angka dari hasil penelitian mereka. Dia baru mengetikkan beberapa angka di laptopnya ketika merasakan ponselnya bergetar, dia mengangkat telepon itu tanpa melepaskan pandangannya di layar laptop.

"Halo"

"Woah, dingin sekali, Chu"

Jisoo langsung tersenyum dan menghentikan gerakan jemarinya di keyboard ketika mendengar suara Jennie.

"Oh, sungguh? Kupikir kau gadis terdingin di YG?"

"Well, aku bertemu seseorang yang melelehkanku" balas Jennie sementara Jisoo tertawa "Apa yang kau lakukan?"

Open When Letters : JensooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang