Jennie memandang kalender di mejanya dan tersenyum, sebentar lagi akhir tahun dan itu berarti Hari Natal akan segera tiba. Dia tidak bisa menutupi senyumannya, akhir tahun berarti mereka tidak punya jadwal pertandingan dan segera bertemu dengan liburan.
"Unnie, kau terlihat sangat gembira" komentar Lisa, menghampiri Jennie yang duduk di tepi lapangan "Apa anak-anak baru sudah semakin baik?"
"Mereka masih merepotkan seperti biasa" Jennie memutar bola mata, membuat Lisa tertawa.
"Jadi, kenapa kau terlihat sangat senang?"
"Ini adalah latihan terakhir musim ini" Jennie nyengir "dan aku sudah menyelesaikan sisa mata kuliahku" dia menambahkan "Aku berpikir untuk ke Jepang mengunjungi Jisoo"
"Omo!" Lisa memekik kaget namun langsung tersenyum lebar "Itu luar biasa, Unnie!"
"Aku tahu" kekeh Jennie "Aku sudah tidak sabar, aku tahu dia akan ada pertunjukkan Natal di kampus dan tidak bisa kembali ke Seoul" dia menambahkan "Jika dia tidak bisa kemari, lebih baik jika aku yang ke sana, bukan?"
"Kau jenius" Lisa memberikan kedua jempolnya.
"Aku berpikir untuk mengajakmu dan Rosie, apa kalian ada rencana untuk liburan Natal dan tahun baru?"
"Kami hanya berpikir untuk merayakannya bersama" gumam Lisa "Keluargaku tidak benar-benar merayakan Natal" dia mengangkat bahu "Sedangkan orangtua dan kakak Rose ada di Australia, aku tak yakin dia akan ke Australia liburan kali ini"
"Aku akan senang jika kalian menemaniku ke Jepang" kata Jennie, semangat.
"Rosie mengajak kita makan siang, bagaimana kalau kita bicarakan soal ini, Unnie?"
"Tentu saja"
Mereka berdua segera mengambil tas mereka dan hendak menemui Rose yang harusnya sudah menyelesaikan kelasnya.
"Siapa itu?" Lisa menyipitkan matanya ketika melihat Rose berbicara dengan seseorang.
"Oh, itu Park Jimin" kata Jennie "Pemain di Tim sepakbola" dia menambahkan.
"Apa yang dilakukannya dengan Rosie?"
Jennie melihat Jimin nampaknya sedang mengobrol dengan Rose dan keduanya nampak akrab, dia melirik ke arah Lisa dan bisa melihat bagaimana ketua Cheerleader itu nampak tidak senang. Jennie mendengus diam-diam, jelas sekali bahwa Lisa sedang cemburu. Tidak ingin menunggu lebih lama lagi, Lisa bergegas menghampiri Rose.
"Lisa" Rose tersenyum ketika melihat gadis itu menghampirinya.
"Hei, Beb" Lisa segera meraih pinggang Rose dan mengecup pipi gadis itu "Aku mencarimu"
"Aku baru selesai kelas" kata Rose, lalu menoleh pada Jimin "Lisa, ini teman sekelasku, Park Jimin" dia memperkenalkan mereka.
"Lalisa Manoban, pacar Rosie" kata Lisa dengan dingin sambil menjabat tangan Jimin.
"Park Jimin" balas Jimin, sama dinginnya "Aku akan bicara denganmu lagi lain kali, Rose" dia menoleh pada Rose dan berkedip sebelum pergi.
"Apa maksudnya itu? Kenapa dia berkedip padamu?" gerutu Lisa, mengeratkan pelukannya di pinggang Rose.
"Hmmm.... Apa aku mencium seseorang sedang cemburu?" goda Rose, membuat Lisa mengerang kesal dan membenamkan wajahnya di leher Rose "Ayolah, Lisa, dia hanya teman kelas"
"Dia jelas-jelas menyukaimu" Lisa cemberut.
"Well, dia tidak beruntung karena aku sudah lebih dulu menyukaimu" Rose mengecup sudut bibir Lisa dan membuat gadis itu tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Open When Letters : Jensoo
RomanceJisoo berhasil meraih impiannya untuk mengikuti pertukaran pelajar ke luar negeri, namun disisi lain itu berarti dia harus meninggalkan Jennie di Korea Selatan. Apakah jarak diantara mereka akan menjadi penghalang? ataukah jarak membuat perasaan me...