"Aku merindukanmu"
Jisoo tertawa mendengar suara dari ponselnya itu, dia menoleh dan melihat Jennie sedang menyandarkan dagunya di sofa sambil memandangi ponselnya.
"Aku juga" balas Jisoo, tersenyum lembut.
Jennie tersenyum lebar mendengar balasan itu.
"Kau yakin tidak bosan menemaniku belajar?"
Mereka berdua sudah facetime sejak satu jam yang lalu, namun sayangnya Jisoo harus belajar untuk tesnya besok. Dia sempat menyuruh Jennie untuk istirahat tapi gadis itu merengek ingin menemaninya belajar.
"Aku bisa memandangi wajahmu, bagaimana bisa bosan?" kata Jennie, berkedip.
"Kau masih suka menggombal" Jisoo menjulurkan lidahnya.
"Hanya denganmu" kekeh Jennie.
"Apa itu Jisoo?" tiba-tiba terdengar suara menghampiri Jennie.
Tiba-tiba Jisoo mendengar suara beberapa orang gadis yang merebut ponsel itu dari Jennie.
"Hei, kembalikan padaku!"
"Jisoo! Aku merindukanmu!"
"Kapan kau kembali?!"
"Itu ponselku!"
"Jennie, minggir sedikit!"
"Aku mau lihat! Aku mau lihat!"
"Hey, kau menginjak kakiku!"
Jisoo tertawa melihat kini lima orang gadis berebutan di depan ponsel Jennie. Nampaknya Seulgi dan Joy berhasil menahan Jennie sehingga Irene dan Yeri bisa memegang ponsel dengan tenang.
"Jisoo!" mereka melambai
"Hai, semuanya" Jisoo balas melambai "Bagaimana kabar kalian?"
"Oh, kami baik-baik saja" kata Irene tersenyum.
"Jennie kadang menyusahkan, tapi kami bisa mengatasinya" sambung Seulgi
"Hey!" protes Jennie
"Kapan kau kembali?" tanya Joy, penasaran "Kau sudah disana setengah tahun, bukan?"
"Ya, aku masih punya 6 bulan lagi" kata Jisoo, mengangguk.
"6 bulan? Oh yang benar saja" Seulgi menghela napas "Kita masih harus menghadapi moody Jennie selama 6 bulan?"
"Kau ingat kalau aku masih disini?" Jennie melipat tangan di depan dadanya.
"Justru karena kau disini kami harus katakan kau moody sejak Jisoo pergi" kata Yeri
"Apa kalian sudah akan latihan?" tanya Jisoo
"Kami hanya akan mengawasi beberapa anak baru" jelas Irene "Beberapa dari mereka sudah sangat bagus, mungkin Pelatih akan ijinkan beberapa mencoba bermain untuk pertandingan berikutnya" dia menambahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Open When Letters : Jensoo
RomanceJisoo berhasil meraih impiannya untuk mengikuti pertukaran pelajar ke luar negeri, namun disisi lain itu berarti dia harus meninggalkan Jennie di Korea Selatan. Apakah jarak diantara mereka akan menjadi penghalang? ataukah jarak membuat perasaan me...