Jennie mengeratkan syal yang ada di lehernya, dia menghela napas dan asap putih keluar dari mulutnya. Akibat rencananya untuk mengunjungi Jisoo gagal, kini dia harus menghabiskan Natal di Seoul. Orangtuanya sedang di Los Angeles untuk merayakan Natal bersama kerabat, namun karena Jennie awalnya berencana ke Jepang maka dia tidak ikut, sekarang sudah terlambat untuk pergi kemana pun.
"Maaf kalian juga terjebak di sini karena aku" gumam Jennie pada Lisa dan Rose saat mereka keluar dari mobil.
"Unnie, sudah kubilang itu bukan salahmu" tukas Rose
"Lagipula kita bisa menikmati belanja keperluan Natal" kekeh Lisa "Aku akan membeli banyak cokelat" dia menambahkan dengan semangat.
Jennie tersenyum ketika kedua gadis itu mendorong troli dengan semangat dan melihat-lihat bahan makanan yang ingin mereka beli. Mereka beruntung setelah beberapa hari akhirnya petugas pembersih salju berhasil menyingkirkan salju dari jalan utama dan membuat mereka setidaknya bisa keluar untuk mengisi bahan makanan mereka. Tadi pagi mereka sudah mendapat peringatan badai salju lagi malam ini, sehingga mereka memutuskan untuk segera keluar dan berbelanja.
Mereka singgah di sebuah supermarket di area apartemen Jennie, nampak agak sepi karena sudah musim liburan namun terlihat ada beberapa orang yang berbelanja untuk persiapan Natal.
"Unnie, boleh kita membeli pohon Natal?" tanya Lisa, dia menunjuk deretan pohon Natal mini.
"Lisa, kau hanya akan membuat apartemen Jennie Unnie penuh" gumam Rose, namun Lisa cemberut.
"Tapi Natal tidak akan terasa seperti Natal tanpa pohon Natal" protes Lisa, dia memandang Jennie "please...please..."
"Baiklah, bawa Rose memilihnya bersamamu" tukas Jennie, membuat Lisa bersorak senang dan langsung menarik Rose pergi.
"Yah! Pelan-pelan, Lisa" Rose tertawa dan mengikuti Lisa yang dengan semangat membawanya melihat-lihat deretan pohon Natal.
Jennie menggeleng-geleng melihat tingkah keduanya, dia lanjut mendorong troli yang ditinggalkan keduanya dan menuju bagian makanan. Dia berjalan dengan santai sambil melihat ponselnya, dia sudah mencatat barang-barang yang ingin dia beli.
"Jennie Kim?"
Jennie menghentikan langkahnya dan mendongak, matanya melebar melihat sosok di hadapannya.
"Hoyeon!" Jennie tersenyum lebar dan segera menghampiri gadis itu.
"Aku tak percaya bertemu denganmu disini" kata Hoyeon, memeluk gadis itu "Kapan terakhir kali kita bertemu? 3 tahun lalu?"
"4 tahun lalu, kau pergi setelah kelulusan kita di junior high" kata Jennie "Oh, kau tidak terlihat berbeda" dia menambahkan sambil melihat gadis itu.
"Hey, aku tinggal di New York selama 4 tahun, setidaknya kau bisa memujiku terlihat lebih keren sekarang" tukas Hoyeon, memukul bahu Jennie.
"Kapan kau kembali ke Seoul? Kenapa tidak mengabariku?" tanya Jennie
"Aku kembali minggu lalu dan aku belum sempat mengabari siapapun karena ibuku sibuk menyuruhku membantunya mempersiapkan Natal" Hoyeon memutar bola mata "Lihat dirimu, kau semakin cantik, apa kau masih populer?"
"Haish, aku tidak banyak berubah" tukas Jennie.
"Kau sendirian?" tanya Hoyeon
"Aku bersama teman-temanku, mereka sedang memilih pohon Natal" kata Jennie "Bagaimana denganmu?"
"Aku hanya berbelanja beberapa bahan makanan yang ibuku lupa beli, aku tadi mengomel tapi sepertinya sekarang aku harus berterima kasih padanya karena bertemu gadis favoriteku lagi" Hoyeon berkedip dan Jennie tertawa, mengabaikan pipinya yang sedikit memanas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Open When Letters : Jensoo
RomanceJisoo berhasil meraih impiannya untuk mengikuti pertukaran pelajar ke luar negeri, namun disisi lain itu berarti dia harus meninggalkan Jennie di Korea Selatan. Apakah jarak diantara mereka akan menjadi penghalang? ataukah jarak membuat perasaan me...