Boun kembali ke kampus setelah beberapa hari ke belakang dia dirawat di rumah sakit. Dia bersiap-siap membenarkan dasi kemudian memakai sepatunya.
Setelah dia membuka pintu, dia bingung karena bunga yang sama seperti kemarin tergeletak di lantai dengan sebuah surat kecil.
'Semoga harimu menyenangkan Boun♡'
Begitulah tulisan yang tertera pada kertas tersebut kemudian dia menoleh ke kanan dan ke kiri namun sungguh tidak ada siapapun disana.
Dia menghela nafasnya pelan kemudian mengendurkan bahu dan kembali masuk untuk menyimpan bunga tersebut di mejanya.
Dia masuk ke dalam mobilnya kemudian berangkat ke kampus dengan tenang sambil mendengarkan musik menggunakan earphone nya.
"Gimana kondisi Boun?" Tanya Jane kepada Prem ketika mereka hendak berjalan keluar dari kelas dan berniat untuk pergi ke bioskop karena Jane ingin menonton film.
"Jauh lebih baik" jawab Prem kemudian dia membukakan pintu mobilnya membiarkan kekasihnya masuk.
"Prem" panggil Boun setelah dia sampai dan melihat Prem dan Jane hendak pergi. Prem menoleh dan melihat Boun berlari mendekat ke arahnya.
"Malam ini lo boleh pulang, gw udah sehat" ujar Boun karena tidak mungkin ia merepotkan Prem yang harus terus-menerus menginap di apartemennya.
Jane membuka kaca mobil dan mendengarkan apa yang mereka bicarakan.
"Loh kenapa? Gw ngizinin Prem nginep di rumah Lo kok Boun Lo tenang aja gw gak bakalan mikir macem-macem" timpal Jane namun Prem hanya diam.
"Bukan itu maksud gw, tapi gw gak enak aja sama Prem jadi jangan khawatir lagi gw udah bisa sendiri" ucap Boun kemudian tertawa sekilas.
Walaupun dia memang mencintai Prem, namun di sisi lain dia tidak mau menyakiti hati Jane karena dia selalu bersama Prem. Jane mungkin mengerti karena dia tidak tau jika Boun memendam perasaan terhadap Prem sehingga dia mengizinkan Prem menginap dan menjaga Boun langsung di apartemennya.
"Lo sama sekali gak ngerepotin Boun, tapi emang gw yang pengen nemenin lo" ujar Prem tulus.
Susah memang jika Boun tetap bersikeras ingin Prem tidak lagi menjaganya karena bagaimanapun juga itu keinginan Prem sendiri.
Boun mengangguk kemudian pergi begitu saja karena kelas sebentar lagi akan dimulai dan tidak bisa berlama-lama mengobrol dengan Prem ditambah lagi Jane yang ikut bersama Prem.
Prem dan Jane berjalan ke arah bioskop setelah mereka membeli popcorn terlebih dahulu. Jane ingin sekali menonton film sebelum dia harus pemotretan untuk cover majalah remaja sore nanti.
Tangan Jane tidak pernah lepas dari Prem bahkan ketika mereka sedang menonton pun. Jane menyenderkan kepalanya ke pundak Prem sambil Prem menyuapinya popcorn yang mereka beli.
"Film nya romantis banget ya kan Prem?" Tanya Jane saat mereka telah selesai menonton dan masuk ke dalam mobil.
Prem hanya mengangguk dan tersenyum melihat ke arah Jane yang terlihat bahagia karena bisa menonton film yang diinginkannya.
"Prem, anterin aku langsung ke tempat pemotretan aja" ujar Jane setelah Prem menjalankan mobilnya.
"Loh kenapa? Gakmau ke rumah dulu?" Tanya Prem bingung namun masih fokus menyetir.
"Takut telat jadi langsung aja" ucap Jane kemudian disetujui oleh Prem.
"Besok ada kelas?" Tanya Prem.
"Emm, iya tapi pagi" jawab Jane.
"Yaudah nanti aku anterin" ujar prem.
"Kamu juga pagi?" Tanya Jane penasaran dan Prem menggelengkan kepalanya tanda bahwa ia tidak ada kelas pagi.
"Yaudah gakpapa aku minta anterin asisten aku aja" ujar Jane tidak ingin merepotkan Prem.
"Gakpapa biar aku anter" ucap Prem memaksa.
"Gakmau sayang, ntar kamu harus bolak balik. Gakpapa aku sama asisten aku aja" ujar Jane tetap tidak ingin diantarkan Prem
"Yaudah iya" ucap Prem mengelus lembut rambut Jane.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend | BounPrem [✓]
Fanfiction"Gw janji bakal lakuin apapun demi lo supaya lo gak pergi ninggalin gw Prem!" - Boun Noppanut Guntachai bxb🌈