BF_15

2.3K 211 2
                                    

Jane meminta Prem untuk mengantarnya pulang karena tidak enak dan mungkin Boun juga ingin istirahat.

"Kamu mau ke apart Boun lagi?" Tanya Jane ketika mereka sedang dalam perjalanan ke rumah Jane.

"Iya mungkin, kasian dia sendiri" jawab Prem sambil fokus menyetir.

"Kamu juga jangan lupa makan" ucap Jane menasihati.

"Iya cantikk" jawab Prem kemudian menoleh sekilas dan tersenyum manis membuat Jane gemas dan menyandarkan kepalanya di pundak Prem.

"I love u" ujar Jane

"Apa?" Tanya Prem menggoda.

"I love u" ucap Jane lagi.

"Coba lebih keras" titah Prem masih menggoda Jane.

"Ih tau ah ngeselin banget si" ucap Jane sedikit kesal kemudian duduk dengan tegap setelah memukul tangan Prem.

"Haha iya iya. I love u too" jawab Prem kemudian Jane tersenyum melihat ke arah kekasihnya.

"Kamu mau masuk dulu?" Tanya Jane setelah mereka sampai di depan rumahnya.

"Enggak, aku mau pulang dulu nanti aku izin mau ke apart Boun lagi" ucap Prem.

"Iya sayang, jagain temen kamu itu kasian" jawab Jane menyetujui kemudian dia keluar dari mobil Prem dan masuk ke rumahnya.

Disisi lain, Boun membaringkan tubuhnya di atas kasur yang empuk kemudian memejamkan matanya ingin tidur. Namun dia malah membuka matanya kembali dan tidak bisa tertidur padahal dia merasa sangat lelah dan ingin istirahat.

Handphone nya berbunyi tanda ada panggilan masuk kemudian dia melihat panggilan tersebut yang ternyata dari Prem.

Boun menghela nafas kasar kemudian mematikan daya ponselnya, dia tidak ingin ada yang mengganggunya.

Dia bangun dari tidurnya karena harus meminum obat. Boun harus menuruti apa yang dikatakan dokter Raffi jika dia ingin sembuh.

Setelah meminum obat, dia mendengat seseorang mengetuk pintu apartemennya kemudian dengan rasa penasarannya dia membuka pintu.

Dia melihat ke kanan dan ke kirinya namun tidak ada siapa-siapa membuat Boun kebingungan. Tetapi terdapat satu bucket bunga mawar merah dan surat yang tergeletak di lantai.

'Semoga cepet sembuh Boun'

Tulis si pengirim bunga setelah Boun mengambil dan membaca isi pesannya. Dia membawa masuk bunga tersebut yang entah dari siapa kemudian menutup kembali pintunya.

Boun terus memikirkan siapa orang yang mengirimkan dia bunga seindah itu. Dia kemudian menyimpan di meja yang berada di depannya. Dia sempat berfikir bahwa Prem yang mengirimkannya namun itu sangat tidak mungkin karena untuk apa Prem mengirimnya bunga sebab jika ingin Prem bisa langsung masuk ke apartemennya.

Tidak lama dari itu, Prem akhirnya kembali ke apartemen Boun setelah dia ke rumah untuk mandi dan membawa beberapa baju yang ia masukkan ke dalam tas karena berencana untuk menginap di apartemen milik Boun.

"Lo mau camping?" Tanya Boun sambil tertawa sekilas setelah melihat Prem yang menenteng tasnya yang cukup kembung.

"Iya, camping di rumah lo" jawab Prem kemudian duduk di samping Boun dan menaruh tasnya di lantai.

"Bunga dari siapa?" Tanya Prem penasaran sambil mengambil dan melihat keindahan bunga tersebut.

Boun hanya mengendikkan bahunya tanda dia tidak tau bunga tersebut dari siapa.

Prem membaca pesannya kemudian dia menyimpan kembali bunga tersebut kemudian melihat kearah Boun yang sedang menonton tv.

Boun menguap kemudian menyenderkan kepalanya di pundak Prem yang membuat Prem kaget kemudian dia memindahkan kepala Boun ke pahanya agar Boun merasa nyaman. 

"Jangan sakit lagi" ujar Prem namun masih bisa terdengar oleh Boun yang belum terlalu lelap kemudian membuka mata dan keduanya saling tersenyum.

Setelah lama Prem mengelus rambut Boun sampai Boun tertidur lelap, diapun akhirnya tertidur dengan posisi duduk dan hanya tv yang menonton keduanya tertidur.

•••

Boyfriend | BounPrem [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang