fana illusion || 2

210 42 0
                                    

Plak

"Sudah ku bilang jangan datang ke kantor ku!"











Bruk

Bugh bugh

"Tt-tae.. maaf-Aaargh"














"Hiks tt-tae... sakith, m-mmaaf AAAKH"


















Bayangan tentang bagaimana aku memperlakukan Beomgyu bermunculan. Tapi itu terasa tidak nyata. Aku bahkan sangat mencintai Beomgyu. Mana mungkin aku menyakitinya?

Aku... bahkan aku takut kehilangannya

"gyu.." lirih ku

"A-aku akan keluar, maaf merusak pemandanganmu"

Beomgyu dengan cepat melesat keluar dari ruangan.

Sialan kenapa dia begitu takut denganku?






















3 hari sejak Beomgyu keluar dari ruanganku dengan tergesa. Aku tak bertemu lagi dengannya. Haah, apa dia tidak tau aku merindukannya?

Kenapa dia tidak datang saja sendiri membawakan makanan ini.

Hari ini juga, beomgyu mengirimkan ku makanan. Disertai surat-surat pendek yang ditulis olehnya.

"Maaf aku terus mengganggu mu dengan makanan ini, aku tau kau tak akan memakan sampah buatan ku ini. Tapi aku akan tetap mengirimi mu makanan, cepat sembuh Taehyun-ah. Rasanya aneh sekali kau tak ada dirumah untuk memarahi ku".

Lagi?

Kapan aku pernah mengatakan makanan buatannya ini sampah?

Aku tak ingat

Yang ku ingat aku selalu memuji setiap masakannya, walau terkadang rasanya terlalu asin.

Seperti kali ini, udang-nya terlalu asin. Tapi ntahlah, aku masih senang memakannya. Selagi ini buatan Beomgyu, akan tetap ku habiskan!.

"Taehyun..."

Sialan! Aku sampai mendengar suaranya.

Oh Tuhan, aku ingin cepat-cepat sembuh dan bertemu makhluk cantik ciptaan Mu itu.

"Taehyun... jangan dihabiskan hiks"

Sebuah tangan mengambil kotak makan itu dari tanganku. Aku menaikkan kepala, mendapati Beomgyu dengan mata yang sembab berdiri di sampingku.

"Hey kau kenapa? Kenapa menangis?"

"Kenapa kau berubah? Kenapa kau makan? Kenapa hiks... kenapa kau tidak membuangnya Tae?"

"Apa yang kau katakan? Aku tak mungkin mebuang makanan buatanmu"

"Kau biasanya seperti itu... hiks tolong jangan bertingkah seperti kau mencintai ku"

"Apa aku tidak boleh mencintai istriku sendiri?"

Beomgyu menangis, dia bahkan tak mau ku sentuh. Aku hanya ingin menenangkannya.

"Bahkan sekaratpun kau masih bisa menyakiti adikku" suara itu muncul, bersamaan dengan satu sosok lelaki yang muncul dibelakang Beomgyu.

Wajahnya tampak tak asing, tapi aku tak ingat siapa dia.

"Maaf, tapi aku sendiri bingung kenapa beomgyu menangis"

"Ayo pulang gyu, sudah ku bilang kan jangan kemari lagi? Lihat dia tak akan pernah berubah. Dia tetap Taehyun si brengsek yang kau kenal"

"Tunggu kau bilang aku brengsek?"

"Itu kenyataan, kau lihat ini?"

Orang itu menarik tangan Beomgyu, lalu menaikkan lengan sweater yang menutupi tangannya.

"Ini semua perbuatanmu"

Luka goresan, memar hingga bekas-bekas luka yang lain tercetak disana, bahkan ada memar yang terlihat masih baru disana.

"Aku?"

"Iya kau brengsek"

"Aku tidak mengerti, tidak bisakah kalian menjelaskannya terlebih dulu?"

"Jangan berpura-pura bodoh, ayo gyu kita pulang"

"Tidak mau"

"Ayo cepat pulang!"

Aku melihat lelaki itu menarik tangan istriku dengan kasar, sialan! Sekalipun dia kakaknya dia tidak boleh seperti itu pasa Beomgyu-ku.

"Aku tidak mau kak"

"Kau haㅡ"

Bugh

-TBC-



🗒
Maaf kalau chapter ini ga jelas ㅠㅡㅠ
Ai masih sibuk galau-in gfriend yang dah gabisa disebut gfriend ㅜ.ㅜ

Taegyu's ClosetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang