pacar~

320 42 2
                                    

Ini terinspirasi dari scene yeonjun di
0X1 = LOVESONG (jangan lupa streaming)
Dahlah mari dibaca~











Sosok remaja lelaki itu terduduk diruang tamu, tangannya bergerak menaikkan volume televisi meski tayangannya tidak jelas. Kemudian menghela napas setelahnya.

Bahkan suara televisi pun kalah telak dengan suara kedua orang tua-nya yang bertengkar.

Ting

Sebuah notifikasi muncul dari ponselnya.

Sekarang perasaannya sudah membaik? hanya dengan satu notifikasi itu? Ntahlah, itu dari lelaki manis yang selalu ia dambakan. Jadi tentu saja ia senang.

Kang Taehyun, mengendap keluar dari rumah. Berlari tergesa menuju sebuah rumah yang tak jauh dari tempat tinggalnya.

"BEOM!!"

Teriaknya dari kejauhan, saat melihat lelaki berparas manis, bernama Choi Beomgyu berdiri didepan sebuah rumah mewah.

Itu rumahnya, ah Taehyun jadi minder jika seperti ini. Rasanya ia tak layak berteman dengan Beomgyu.

"Beom haah... maaf haah hah kau sudah hah lama?" Ucapnya terengah.

"Ck sudah ku bilang tak perlu berlari"

"Aduh hahaahh.. aku tak mau kau menunggu haah lebih lama"

"Atur dulu napas mu baru bicara"

Beomgyu memandang lelaki didepannya ini dengan iba, Taehyun itu temannya sejak kecil. Ia tau dengan betul, rumah Taehyun setiap harinya selalu ada pertengkaran. Omong omongㅡ

"Nih untukmu" ujarnya sembari menyerahkan sebuah botol air untuk Taehyun.

"Tak usah, aku bisa minum dirumah"

"Minum air keran?"

"Itu..."

"Ambil taehyun! Atau perlu aku buka untukmu?"

"Tidak!"

"Kalau begitu ambil!, nih sisanya kau bawa pulang! Jangan sampai para iblis itu tau"

Beomgyu menyerahkan sebuah kantong berukuran sedang ketangan Taehyun. Tidak berat isinya hanya makanan yang sudah dimasak oleh juru masakㅡ tepatnya Beomgyu yang memasak dibantu dengan arahan sang juru masak dirumahnya.

Sementara itu, Taehyun segera mengambil tas itu. Makanan dari Beomgyu selalu yang terenak! Tak mungkin Taehyun tidak suka. Wajahnya yang diawal nampak suram, kini berubah menjadi sedikit lebih berwarna.

Mata besarnya menatap sang pujaan hati dengan penuh kagum.

Seandainya saja, aku terlahir menjadi orang kaya. Aku tak perlu menutupi perasaanku untuk Beomgyu.

"T-terima kasih kalau begitu aku pulang dulu, tugasmu jangan lupa"

"Yaa yaa sana pulang, jika ada apa-apa hubungi aku segara"

"Ayay captain! Dadah cantik"

"Tae!!"

Taehyun terkekeh, tangan besarnya bergerak mengusap surai hitam milik Beomgyu. Membuat pipi si empunya merona tanpa Taehyun sadari.

"Sudah pergi sana!"

"Ya aku pergi sekarang, terima kasih untuk ini" ucapnya mengangkat tas itu.

"Hm"

Hanya seperti ini pertemuan antara keduanya setiap hari. Tapi itu cukup untuk mengobati rasa rindu, dari hati keduanya.

Keadaan saat ini sudah tidak seperti saat lalu. Sejak insiden orang tua Taehyun yang tengah bertengkar secara tak sengaja melukai kepala Beomgyu dengan tongkat golf. Hasil pemeriksaan mengatakan terjadi keretakan pada tengkorak kepala Beomgyu.

Keadaan jadi semakin runyam, Beomgyu koma untuk beberapa bulan. Sejak insiden itu, ia tak lagi boleh bermain dengan Taehyun.

"T-taehyun..." gumamnya

Beomgyu berlari menghampiri Taehyun yang jaraknya sudah jauh, beberapa kali ia memanggil nama Taehyun. Hingga langkah Taehyun terhenti dan berbalik.

"Tae tunggu!!"

Brukk

Keduanya hampir saja terjatuh, aih dasar Beomgyu kenapa ceroboh sekali!"

"Eyy kau ini kenapa berlari?! Untung saja aku menangkapmu kalau tidak kau pasti sudah jatuh dan terluka choi" celoteh Taehyun pada beomgyu yang sekarang berada dalam dekapannya.

"Mm-maaf" ujar sang lawan bicara sembari berdiri

"Kenapa berlari?"

"Ituu...bagaimana mengatakannya?mm..."

"Ada apa choi? Kau ingin bilang kau menyukaiku?"

Taehyun! Jangan mengatakan hal tak masuk akal!!

"Tidak" jawabnya

Hah... apa aku terlalu banyak berharap? Hanya karena Beomgyu memberiku makanan? Sadarlah Tae, dia hanya kasihan pa-

Cup

Taehyun mematung, matanya yang sudah besar kini bertambah besar. Menatap lelaki didepannya yang tengah tersenyum manis.

Yakin!! Semut pun pasti akan mengira Beomgyu itu gula berukuran raksasa.

"Hehe kenapa diam? Sana pulang" usirnya

"Choi..."

"Yaa??"

"Kau...??"

"Iya aku menciummu, apa tidak boleh? Aku tau kau senang! Kau menyukai ku bukan? Aku tau itu. Dan... sebentarㅡ"

Beomgyu berjalan mendekat, menangkup wajah Tirus nan rupawan itu. Lalu melumat pelan bibir itu tanpa meminta izin terlebih dahulu.

Taehyun hanya diam, otaknya sedang mencerna perlakuan yang ia dapat saat ini. Matanya menatap kedua kelopak mata berhias bulu mata lentik, yang kini setiap tertutup seolah menikmati apa yang sedang ia lakukan.

Waktu berlalu, hanya sebentar dan Beomgyu melepaskan lumatannya. Tersenyum seolah tak melakukan apa-apa. Tanpa ia tau bahwa ia bisa saja membuat Taehyun terkena serangan jantung akibat tindakan spontannya.

"Aku juga suka! Kalau begitu pulanglah. Jangan lupa habiskan makanan itu, yang barusan... anggap saja itu bonus dariku hehe~

Bye pacar"

Tunggu..

Sebentar...

Barusan Beomgyu bilang apa? Pacar? Sejak kapan?

Taehyun total bingung, ia melangkah pulang dengan wajahnya yang tampak linglung.


Aku?

Beomgyu?

Pacar?

Tunggu maksudnya aku dan Beomgyu...???

Taehyun ternyata tak pandai dalam persoalan perasaan.





The end

Taegyu's ClosetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang