menteur || 3

249 52 0
                                    

Sore ini aku duduk di sebuah cafeteria, ditemani lelaki cantik blasteran america ini. Matanya berwarna hazel, Hyuka namanya, dia cantik. Tapi tetap saja dia tidak semanis Beomgyu, omong-omong Beomgyu. Aku tak bertemu dengannya lagi sejak kejadian malam itu, bahkan kami tidak saling bertukar kabar lagi.

"Kau tau Tae? Aku senang sekali bisa berjalan-jalan seperti hari ini"

"Kita bisa jalan-jalan lagi jika kau mau"

"Benarkah?! Tentu saja aku mau!!" Jawabnya penuh semangat dengan senyum manis yang tercetak diwajah cantik itu.

Bzzzt bzzzt

Aku mengalihkan pandangan pada ponsel milikku yang terletak diatas meja. Ada satu panggilan masuk dari sana, beberapa detik menatap ponsel itu. Ini sudah lebih dari 5 kali. Tanganku bergerak menekan tombol merah disana.

"Kenapa tidak diangkat saja? Mungkin itu penting Tae"

"Tidak itu tidak penting"

"Memangnya siapa yang menghubungi mu itu?"

"Bukan siapa-siapa, ayo kita pergi kita masih harus mengunjungi satu tempat lagi"

Kami beranjak dari kursi tempat kami terduduk tadi. Sekali lagi ponsel ku bergetar, tapi kali ini nomor yang tidak ku kenali.

"Angkat saja" ucapnya pelan

"Ah maaf, kau tunggu disini ya"

"Halo?"

"..."

"i...iya?"

"..."

Aku terdiam mendengar ucapan orang di seberang sana. Tanpa berpikir panjang aku segera berlari menuju tempat yang di sebutkan oleh orang di telepon tadi. Ah, Hyuka pasti mengerti dan bisa pulang kerumah sendiri.

Rumah sakit Geongja



***



Aku membuka mata, setelah merasakan sentuhan di tangan-ku. Dan mendapati Taehyun yang tengah terduduk sembari menggenggam erat tangan kiri-ku.

Pertanyaan yang muncul di pikiran ku pertama kali adalah kenapa dia bisa ada disini? Bagaimana dengan kekasihnya itu?

"Tae...kenapa kau disini?"

"Apa yang terjadi?"

"Ah, tidak ada aku hanya tersandung"

"Luka ini...Kau menyayat tanganmu lagi??"

Ucapnya dengan fokus matanya pada pergelangan tanganku.

"Maaf..."

"Dan lagi jawabanmu tidak masuk akal, tersandung membuat kepalamu sampai diperban hah?!"

"I-itu..."

"Kau ingin mati?! Jika kau ingin mati lakukan saja!! Potong nadi-mu disini lakukan 2cm lebih dalam tak akan gagal!! Dasar bodoh jika mau mati lakukan segera!! Agar Ak-"

"Iya aku ingin mati! Bahkan aku sudah menelan pil tidur dengan dosis berlebih namun tetap saja aku tidak kunjung mati!

aku tidak tau apa yang terjadi denganku. Hanya saja setelah kehilanganmu, aku mulai menggila.

Mungkin karena selama dua tahun kau selalu menemaniku. Dan saat kau tidak ada itu rasanya aneh. Hingga tadi sore aku menyadari bahwa aku membutuhkanmu Taehyun...

Aa..aku mencintai mu Tae, tapi sekarang mungkin sudah terlambat bagiku untuk menyadarinya. Kau sudah memiliki penggantiku, dia cantik dan-"

Ucapan ku terpotong, bersamaan dengan terasanya benda kenyal yang menempel dibibirku. Aku memejamkan mata, untuk waktu yang cukup lama kami diposisi yang sama, dengan bibir yang saling menempel. Tanpa adanya pergerakan.

"Gyu ayo menikah, aku mencintaimu. Aku tidak mau mendengar penjelasanmu, ayo kita menikah"

Ucapnya setelah membuat jarak diantara kami, tatapan kami bertemu. Aku terdiam mendengar ucapannya. Kenapa dia berucap seolah tak ada yang salah denganku? Seolah aku tak pernah membuat kesalahan? Seolah kami tak pernah berpisah?

"Ta-"

"Hyuka, dia anak tetangga-ku yang baru saja pindah beberapa hari lalu. Aku dipinta untuk membawanya berkeliling"

Syukurlah, ku kira dia kekasih baru Taehyun-ku. Ah, tidak masalah bukan aku menyebutnya begitu?.

"Jadi apa jawabanmu?"

"N-ne? Kau bertanya sesuatu??"

"Astaga Beomgyu"

"Maaf...aku tidak dengar tadi"

"Apa yang kau pikirkan? Yeonjun lagi? Atau...kau memikirkanku?"

"Ii...ituu..."

"Wajahmu memerah Gyu, jadi yang mana yang benar? Memikirkanku atau Yeonjun"

"Kita!"







-tbc-







🗒

Selamat hari raya untuk kalian yg merayakan

Taegyu's ClosetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang