Bab 12 | 🌸Taruhan🌸

1.8K 234 21
                                    

12. Taruhan

"Kegiatan ekonomi itu ada tiga yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. Sama kek kita ditambah cinta jadinya tiga."

-Almira Nailal Humnah-
From: TRUE UKHTY
.
.
.

Nizam bergegas ke kafe. Ia beserta Jordan dan Ilham akan belajar di kafe untuk persiapan olimpiade campuran minggu depan. Nizam segera melangkah masuk ke dalam kafe.

"Sini bro!" panggil Jordan sambil melambaikan tangan kala melihat Nizam datang.

Nizam duduk di samping Jordan dengan wajah lusuh. "Di mana Ilham?" tanya Nizam ketika tak melihat wajah Ilham.

"Biasa kebelet boker dia. Eh bentar, pipi lho merah kenapa Zam?" tanya Jordan heran.

Nizam menyentuh pipinya sebelah kiri. "Oh ini abis ditampar Almira," ucap Nizam santai.

"Hah? What?! Ditampar Almira? Emang lho ngapain sampe bisa ditampar? Jangan-jangan lho mesum yah?" tanya Jordan.

"Apaan sih lho?! Ngaur aje!" ketus Nizam.

"Lah terus kenapa bangk*! Jelasin napa?!"

Nizam menghela nafas kasar, ia menceritakan saat Almira, Marisa, dan Jihan membuntutinya ke rumah Vina. Sampai terjadi perdebatan dan akhirnya terukir peradaban di pipi Nizam.

"Oke fixs dia suka sama lho!" tegas Jordan.

"Apaan sih? Dari mana coba kesimpulan gitu? kaga ada hubungannya," ketus Nizam yang kembali meminum minumannya.

"Lho bilang dia membuntutin lho, ketika lho jalan sama cewek. Udah jelas banget Zam, dia mau mastiin lho jalan ama siapa dan apa hubungannya," tegas Jordan.

"Tetep aja kaga mungkin Dan. Kalau pun iya, gue juga engga bakalan suka sama orang engga ada hati kek dia," ketus Nizam.

"Aelah, engga engga nanti juga suka. Gini kita taruhan aja. Kalau gue bener lho traktir gue main warnet satu bulan. Kalau lho yang bener gue kerjain tugas kimia lho satu hari," ucap Jordan.

Nizam menjitak kepala Jordan. "Engga adil bangk*! Lho kerjain tugas gue sebulan juga!" ucap Nizam.

"Nj*r lho kira kimia tinggal salin? Mau diitung duly hasilnya," ketus Jordan.

Nizam menatap tajam mata Jordan. "Lho kira duit itu daun? Mau di usahanin dulu baru dapet," balas Nizam.

"Aelah duit boleh ngembat kantong orang tua juga sok sok an usaha," ketus Jordan.

"Hoi! Kalian ngomongin apaan sih? Heboh amat," ucap Ilham dan segera duduk.

"Dah dah abis," ucap Jordan dan Nizam serentak. Sontak mendapatkan jitakan maut dari Ilham.

***

Cuaca pagi telah tiba, Jihan dan Marisa masuk bersamaan ke dalam kelas. Langkahnya dipercepat kala melihat Almira yang sudah duduk sambil memandangi buku ekonomi. Almira biasanya datang di jam akhir, baru kali ini ia datang pagi. Membuat kedua sahabatnya heran.

"Al! Ada angin apa lho bisa dateng pagi?" tanya Marisa yang segera duduk di samping Almira.

"Iya, ada fenomena alam yang engga kami tau? Mana mata lho kek panda gitu," sahut Jihan yang ikut duduk.

Marisa memijit dahinya berulang kali. "Ini semua gara-gara kalian! Gue kaga bisa tidur," ucap Almira.

Jihan dan Marisa sontak tertawa. "Tuhkan lho masih suka sama dia. Makanya lho kepikiran," ketus Jihan. Almira terdiam sambil menyandarkan kepalanya.

True Ukhty | Telah Terbit✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang