Bab 21| 🌸Narsis Berakhir Tragis🌸

1.4K 204 42
                                    

21. Narsis Berakhir Tragis

"Lo itu ibarat 1 juta uang yang berharga, tapi ketika terjadi hiperinflasi (kenaikan harga barang yang lebih dari 100%) lo engga lebih berharga dari satu permen."

-Almira Nailal Humnah-
From: TRUE UKHTY
.
.
.

Ilham bergegas mendekati Nizam yang sedang di kantin untuk membeli makanan. "Zam!" panggil Ilham.

"Oh ... Ilham, kenapa?" tanya Nizam.

"Lo yakin mau bawa kasus ini ke kepsek?"

"Iya, ini udah kelewatan."

Ilham mengerutkan dahinya, ia tarik Nizam untuk segera duduk. "Lo pikirin dengan kepala dingin dulu. Kala baru berapa hari ada di sekolah ini. Sedangkan Almira dan Marisa udah hampir 2 tahun. Dan selama itu mereka engga pernah ada masalah," jelas Ilham.

"Tapi Ham, nyatanya mereka berdua nyakitin Kala dan adiknya. Gue sebagai waketos engga mungkin tinggal diam. Apalagi yang berbuat kesalahan adalah ketos sendiri," ucap Nizam.

"Engga, engga. Lo lihat hasilnya doang engga sebelumnya. Setiap lo ngambil keputusan selalu terburu-buru. Kali ini gue minta sama lo untuk lebih tenang dan berpikiran dingin dulu," ucap Ilham.

"Hmm, ini karena lo yang minta yah Ham. Gue engga pernah liat Lo senekat ini ngomong sama gue. Jadi sementara kita bicarakan lebih lanjut di ruang OSIS," ucap Nizam.

"Ya sudah kita ke ruangan mereka dulu," ucap Ilham.

***

Setelah beberapa menit berjalan Nizam dan Ilham sampai ke ruang UKS, begitu juga dengan Almira, Marisa, dan Jihan yang sampai bersamaan.

"Lo ngapain ikut? Yang bermasalah cuman Marisa sama Almira," ketus Ilham kala melihat Jihan.

"Mereka kan temen gue, jadi wajar aja kan kalau gue ngikut," balas Jihan.

"Awas aja ya kalau lo sampai berbuat onar,"ucap Ilham.

Amira hanya menggelengkan kepala. "Udahlah Ham! Jihan mau ikut nggak apa lah," ucap Almira. Jihan menjulurkan lidahnya. Ilham hanya membulatkan bola matanya, kesal.

Akhirnya mereka berlima segera masuk ke dalam UKS terlihat jelas Kala dan Vina yang sedang berbaring sambil pura-pura tertidur. Nizam mendekat ke arah Kala membangunkannya dengan pelan.

"Kala ...," panggil Nizam pelan.

Kala mengedipkan beberapa kali matanya dan mencoba bangkit dari tidurnya. "Ini makan dulu," ucap Nizam menyodorkan makanan ke mulut Kala.

Jihan mendekatkan mulutnya ke telinga Almira. "Jangan manas Al! Inget kita lagi toubat, mungkin ini azabnya," bisik Jihan.

"Gue malah manas kalau lo ngomong," bisik Almira penuh penekanan.

Vina bangkit dengan sendirinya dari tidurnya. "Kak Ilham engga mau ngobatin Vina, Kak?" panggil Vina.

Nizam menoleh ke arah Ilham. "Iya Ham, bantu dulu aja. Vina tangannya terluka susah makan," ucap Nizam.

Mata Jihan melotot dengan sempurna. "Engga ada engga ada. Manja amat jadi cewek," ucap Jihan.

True Ukhty | Telah Terbit✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang