Bab 13 | 🌸Bucin Sesungguhnya🌸

1.8K 249 19
                                    

13. Bucin Sesungguhnya

"Jangan mau jadi Mars yang terlalu panas dan jangan pula jadi Neptunus yang terlalu dingin, tapi jadilah Bumi yang menjadi tempat nyaman untuk disinggahi."

-Jihan Umnia Afifah-

From: TRUE UKHTY
.
.
.

Almira, Jihan, dan Marisa segera masuk ke dalam kelas. Tampak dengan jelas Jihan masih menutup mulut Almira dari sepanjang jalan sampai ke kelas. Membuat anak-anak lain heran.

Almira melepas paksa tangan Jihan. "Tangan lho bau bakso say!" ketus Almira sambil mengelap wajahnya.

"Lho kalau ngebucin jangan bawa-bawa nama gue dong!" ucap Jihan.

"Iya nih Al! Kami kan udah rugi duit, jangan lho rugiin citra dong!" ucap Marisa.

"Citra apaan dah! Ya udah deh sory body happening weri deh gue kaga sengaja. Lagian belum keceplos juga," ucap Almira.

"Tapi---," ucap Marisa terputus.

"Al! Sa! Han! Kalian bertiga dipanggil ke ruang belajar khusus," ucap Alvino.

"Kenapa?" ucap Almira, Jihan, dan Marisa serempak.

"Sampai hari minggu nanti kalian harus di ruang belajar khusus untuk persiapan olimpiade campuran," jelas Alvino.

"Kyaa! Berarti seruangan sama jurusan IPA 'kan?" tanya Jihan memastikan. Alvino mengangguk dan segera pergi ke tempat duduknya.

"Mantap, rezeki nomplok!" ketus Jihan antusias yang segera mengemasi barang-barangnya.

"Kek ulet nangka lho Han!" ucap Marisa.

"Fixs bener!" lanjut Almira.

"Nih yah Al, Sa! Gue kasih liat ke lho berdua cara ngebucin yang bener," ucap Jihan yang segera melangkah duluan.

Almira dan Marisa menggeleng serempak. "Sejak kapan dia pernah bener?"

Jihan sudah terlebih dulu tiba, ia masuk ke dalam ruang belajar. Tampak dengan jelas Nizam, Ilham, dan Jordan duduk santai sambil membaca buku olimpiade.

"Hai!" ucap Jihan melambaikan tangan. Namun, tak dihiraukan oleh mereka bertiga.

"Bangk*!" umpat batin Jihan. Ia segera masuk.

Disusul oleh Almira dan Marisa. "Assalamu'alaikum," ucap mereka serempak.

"Wa'alaikumussalam," sahut Nizam, Ilham, dan Jordan.

"Giliran gue aja kaga disahut," gumam Jihan kesal.

"Sa! Duduk di depan gue sini!" ucap Jordan.

Marisa mengangguk sambil tersenyum. "Iya."

Almira segera duduk di depan Nizam, karena tinggal itulah kursi yang kosong. Almira membuka ciki yang sempat ia beli dan memakannya dengan santai sambil membaca buku.

"Al! Ini ruang belajar, engga boleh makan!" ucap Nizam tegas.

Almira menoleh ke kanan dan ke kiri. "Engga ada guru juga toh. Lagian gue laper, tadi kan gue engga makan sampai selesai karena gue ngebuci---," ucap Almira terputus.

True Ukhty | Telah Terbit✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang