Bab 17| 🌸Taubat Cinta🌸

1.7K 210 24
                                    

17. Taubat Cinta

"Cinta lho itu ibarat kurva utility. Cinta yang lho miliki mungkin baik, tapi akan menjadi muak ketika cinta berubah jadi obsesi."

-Almira Nailal Humnah-
From: True Ukhty
.
.
.

Seusai pulang sekolah. Vina melepaskan atribut sekolahnya dan mendaratkan tubuhnya di kasur. Beberapa kali ia merangung bagaikan singa yang lapar. Di waktu yang sama saudarinya merasa risih akan tingkah laku Vina dan akhirnya ia menghampiri Vina.

Saudarinya membuka kasar pintu kamar Vina. "Lho kenapa sih Na? Kalau laper tuh, yah makan!'' ucapnya kesal.

"Kakak!!! Gue ini lagi kesel banget tauk sama kating sangklek di sekolah gue," ucap Vina mengerutkan bibirnya.

Saudarinya itu langsung duduk di samping Vina sambil mengelus puncak kepalanya. "Lho ini kenapa? Coba sini cerita sama kakak! Kasih tau kakak, siapa yang berani ganggu adik kesayangannya kakak?'' ucapnya.

"Kak Kala, tau engga gue punya rival. Gue suka sama Ilham, tapi ada cewek nyebelin yang juga suka sama Ilham namanya Jihan. Tadi itu, Vina liat mereka lari berpasangan gitu di lapangan. Mana deket banget lagi," ucap Vina.

Kakaknya Vinara Fahreza ialah Kala Fahreza. Wanita yang lumayan pintar dalam segala bidang IPS sayangnya dia berbeda sekolah dengan adiknya walaupun sama-sama sekolah unggulan.

"Hmmm, bentar-bentar! Keknya kakak pernah denger nama itu. Pas kapan yah ...," jeda sekian detik. "Oh iya ... saat lomba olimpiade campuran."

"Nah!!! Bener Kak. Dia lumayan sih pinter," ucap Vina.

Kala sempat berdiam sejenak untuk memikirkan sesuatu. "Wah wah wah .... Kakak kemarin pernah bilangkan,ada yang kasih nomor ke kakak. Namanya Nizam, dia temennya Ilham 'kan?" tanya Kala.

Vina mengangguk. "Kok Kakak kenal dia? Walaupun Nizam pernah nganter gue, tapi engga pernah tuh secara langsung berpapasan dengan Kakak," ucap Vina.

"Hah? Pernah nganter lho? Aduh De, dia itu tipe kakak banget. Kenapa engga bilang sih?" tanya Kala kesal.

"Dih, sendiri punya pacar mau embat yang lain," ucap Vina.

"Gue dah putus lusa kemarin. Nih pas banget gue mau pindah ke sekolah lho," ucap Kala enteng.

Vina mengerutkan dahinya seolah tak percaya. "What? Kakak mau pindah? Kok engga bilang sih?" ucap Vina.

Kala merebahkan tubuhnya di kasur milik Vina. "Iya, gue engga bilang karena takut begini. Lho heboh minta ampun. Alasan gue pindah sih simpel, gue bosen engga ada cuci mata," ucap Vina.

"Cogan maksud Kakak?"

Kala mengangguk. "Pas bangetkan lho punya masalah gini. Biar kakak lho yang cantik nan cerdik ini bertindak," ucap Kala bangga.

Vina mendekat ke arah kakaknya. "Tapi Kak, mereka itu jago bela diri loh, Kak. Jangan dibuly! Pasti engga mempan," ucap Vina.

"Owh, mudah. Kalau engga bisa membuly kita buat dia yang ngebuly," ucap Kala.

Mata Vina membulat sempurna. "Jangan ngadi-ngadi loh Kak di awal masuk sekolah," ucap Vina.

Kala mengangkat salah satu alisnya. "Gue engga sebodoh itu Na. Serahin semuanya ke gue, jangan panggil gue Kala Fahreza kalau gue engga bisa mengambil hati cogan di sana hahaha," ucap Kala dengan tatapan sinisnya.

"Dih ngeri ...."

***

Di sisi lain Almira, Jihan, dan Marisa sedang berada di kafe sambil menikmati kopi dan cemilan. Tak lupa dengan laptop untuk mengerjakan tugas OSIS dan tugas sekolah yang sudah menumpuk.

True Ukhty | Telah Terbit✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang