OIAM : Sembilan

545 131 1
                                    

“Gue nggak akan maafin lo sebelum dia terima surat gue tanpa tahu itu dari gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue nggak akan maafin lo sebelum dia terima surat gue tanpa tahu itu dari gue.

Wooyoung hela napasnya berat karena itu. Di tangannya udah ada surat warna merah muda dengan hiasan hati, punya San untuk diberikan ke kamu. Itu adalah suratnya tempo hari, dengan sedikit tambahan kalimat dari San juga.

Sekarang, San sedang tunggu Wooyoung di parkiran. Mau tahu gimana progres si teman setelah menyampaikan pesannya pada kamu. Lantas Wooyoung menunggu dibalik tembok untuk menghampiri kamu yang baru aja keluar dari kelas dan turun tangga. Dia tungguin kamu di samping kelas yang bersebelahan dengan tangga di lantai satu. Sepatunya mengetuk-ngetuk lantai dengan ritme yang cepat. Begitu nggak sabarnya dia buat segera sampaikan surat San padamu.

Tapi satu.

Bagaimana caranya?

Bukannya terlalu mencurigakan kalau tiba-tiba Wooyoung berikan sepucuk surat itu pada kamu? Pasti kanu akan bertanya-tanya dari siapa dan kenapa bisa ada di Wooyoung. Dan kalau itu terjadi, kemungkinan ia akan berkata jujur bahwa itu dari sang sahabat—Choi San. Ah, tapi sayangnya sahabatnya itu bilang jangan sampai ketahuan kan? Lalu Wooyoung akan beralasan apa? Kenapa juga ia mau repot-repot melakukan ini?!

Dasar, minta maafnya hanya bisa dengan cara ini. Sayangnya.

Maka beberapa menit menunggu, rombongan siswa dan siswi mulai menuruni tangga. Di banyaknya murid yang ada, Wooyoung merenggangkan lehernya lebih tinggi. Mengintip di mana incaran sang sahabat itu berada. Dan nyatanya, setelah lama menanti dan memindai satu persatu siswi yang lewat, kamu nggak kunjung turun juga. Hampir Wooyoung nekat naik ke atas kembali buat memastikan, kamu tiba-tiba muncul dari tikungan bersama satu temanmu yang sempat juga Wooyoung lihat dulu. Sepertinya, teman perempuanmu itu yang paling dekat denganmu. Sebab, ia sering sekali melihatnya bersamamu setiap saat.

“Besok hari apa sih? Lupa gue?” tanya temanmu.

“Selasa bego.”

“Oh iya sih, hehe. Sori sori, kebanyakan materi senin ini jadi amnesia mendadak.”

Kamu hanya menggeleng pelan akan sikap gampang loyonya temanmu, Rachel. Sama juga sepertimu sebenarnya. Cuma memang nggak separah Rachel yang setiap bel pulang menyapa selalu ‘sambat’.

Sementara kamu dan Rachel hampir tiba di anak tangga terakhir, Wooyoung menyembunyikan dirinya ke dalam kelas 12 yang terbuka, udah sepi karena para seniornya itu udah lebih dulu pulang karena katanya les hari ini libur dulu. Gimana Wooyoung tahu? Tentu karena dia menguping secara nggak sengaja waktu menungguimu keluar dan menuruni tangga beberapa saat lalu.

Kamu dan Rachel udah jalan beberapa langkah lebih jauh dari Wooyoung. Ia udah dapat trik buat kasih suratnya ke kamu. Maka dari itu, usaha pertama yang harus dia lakukan adalah jalan diam-diam di belakang kamu dan jatuhkan surat dari San ke lantai sebelum,

“y/n! Ada yang jatuh dari tas lo.” panggil namamu dan buat seolah-olah ada kecelakaan kecil.

Kamu pun balik badan, dan temuin Wooyoung yang sedang pungut sesuatu dari lantai. Rachel yang ada di sampingmu pun ikut berhenti dan berbalik. Wooyoung berlari kecil ke arahmu dan tersenyum memberikan surat merah muda itu padamu.

“Tadi ada di atas tas lo, gue mau panggil lo tapi barangnya udah jatoh duluan. Nih,” alasannya. Memang pembohong ulung. San bisa percayakan hal ini ke Wooyoung sepenuhnya, sepertinya.

Kamu menelengkan kepalamu ke kanan. Meski bingung, tapi kamu memang nggak asing dengan bentukan barang yang kamu ambil dari tangan Wooyoung. “Makasih Kak, tapi.. Kakak tahu nggak siapa yang naruh?”

Wooyoung jelas menggeleng. Segera setelah itu ia berpamitan. “Kalau gitu, gue duluan ya? Dah y/n sama temennya!”

“Eh, iya Kak!” temanmu pun yang menjawab, karena kamu masih aja berpikir.

Siapa sosok dibalik anplop merah muda dengan hiasan hati yang kamu terima dua kali ini.

“Widih! Surat apaan tuh? Cinta apa utang?”

“Sembarangan!” Geplakan pelan kamu berikan ke Rachel di samping dia yang terkekeh pelan dan kalian pun kembali jalan ke depan sekolah untuk pulang menunggu jemputan. Ya, gojek.

 Ya, gojek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuesday, 20 july 2021

(+) yeay! i'm back w/ this story again 😆.

anywys! aku baru denger san kena cororong :( sedih, member trejo dobby sama wawan juga, btob minhyuk juga :( ih, kesel bgt. tapi semoga aja mereka semua cepet sembuh! 😣

anddddd, i'm so happy that mingi come back to ateez again huhu. banyak bgt yg terjadi di bulan july ini, tapi aku harap lebih banyak baiknya deh ya! jaga kesehatan semua, makan yang banyak gak usah takut gendut! minum air putih dan vitamin yang rutin dan selalu bahagia ya ♥

helooow atiny and all!
thank you for your support comment and vote, i hope you like it and will be able to stay until the end!
🖤

Publish : wednesday, 21 july 2021

One In A Million • Choi SanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang