OIAM : Sebelas

534 110 3
                                    

Laki-laki dengan warna rambut berbeda dari kebanyakan siswa itu melangkah dengan riang masuk ke area sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Laki-laki dengan warna rambut berbeda dari kebanyakan siswa itu melangkah dengan riang masuk ke area sekolah. Wooyoung yang ada di samping—bukan, di belakang tubuh temannya yang ceria itu sampai geleng-geleng kepala. Nggak heran sih, tapi aneh aja. Dia baru tahu kalau temannya jatuh cinta akan sebegini gilanya.

“San, apa rencana lo selanjutnya?” tanya Wooyoung.

Yang dipanggil seketika menghentikan langkahnya, membuat Wooyoung bisa berdiri di sampingnya sekarang. San menoleh dengan bibirnya yang maju beberapa senti. “Apalagi? Ngirim dia surat dong!” jawabnya semangat.

Ya, pagi-pagi sekali Wooyoung telah diganggu dari tidur lelapnya untuk segera bangun dan mandi sebelum berangkat ke sekolah lebih pagi dari biasanya. Karena si surat dari San tentu aja. Laki-laki itu harus menaruh surat hariannya di kolong mejamu sebelum anak kelasmu datang. Wooyoung menguap, nggak perlu repot-repot menutup mulutnya. Dia merangkul temannya itu yany masih tersenyum lebar membayangkan kamu membaca surat darinya.

“Bro, lo tahu lo nggak bisa selamanya cuma kirim surat ala-ala jaman dulu begini kan? Lo juga harus bertindak supaya bisa jadi deket sama dia. Ngerti lo?”

Lagi, San menoleh dan menatap Wooyoung dalam diamnya. Berpikir sebelum bersuara, “Harus ya?”

Pertanyaan polos menyerempet bodoh itu menyebabkan decakan kesal keluar dari mulut Wooyoung. “Astaga! Lo bener-bener— ah, oke. Denger ya, Choi San. Lo harus usaha. Perlahan jalin hubungan sama dia. Pertama, lo harus jadi temen dulu. Jangan langsung ngegas minta hubungan lebih dari itu, paham lo? Itu hal pertama buat deketin cewek biar nggak keganggu sama pdkt-an lo.” Banyak nada penekanan di sana. Wooyoung serius mau San mengerti dengan segala ucapannya. Dia mau temannya itu berhasil dan nggak malu-maluin untuk dekati seorang gadis.

Tentu San tersenyum lebih lebar setelahnya. Tangan kanannya mengepal sebatas dada dan menatap Wooyoung yakin. “Gue akan usaha! Makasih Uyong!” katanya, sebelum bergegas masuk ke gedung sekolah, menuju kelasmu dan menaruh surat merah muda itu ke dalam kolong mejamu.

Wooyoung menggeleng pelan. “San.. San.. gue harap lo bisa ya,” harapnya dengan senyuman simpul.

◑▂◐

Tepat sebelum bel tanda pelajaran dimulai, kamu duduk di tempatmu. Embusan napasmu terdengar, lirih. Lelah menyambangi akibat adegan lari-larianmu mengejar keterlambatan hingga akhirnya bisa masuk tepat waktu sebelum gerbang sekolah ditutup.

Rachel, teman di sampingmu itu menggeleng. “Ckckck, kebiasaan lo kambuh lagi.”

Kamu mengerlingkan matamu malas. “Biarin. Yang penting nggak telat.”

“Iyain deh...” sahutnya pasrah.

Kamu mulai menata barang-barangmu. Sebagian buku masuk ke dalam kolong beserta degala kebutuhan belajar lainnya. Sengaja, agar lebih mudah dan cepat mengambil mata pelajaran. Tapi sebelum itu, ketika kamu melongok ke dalam ketika hendak memasukkan buku-buku pelajaran, ada sebuah surat yang nggak asing di dalam pojokan kolong.

Kamu menghela napas kembali. “Dia lagi,” gumammu, sebelum lagu kebangsaan negaramu terdengar yang mewajibkanmu untuk segera berdiri tegap mendengarkan dan menyanyikan lagu tersebut yang terdengar dari pengeras suara. Menjadi kebiasaan sekolahmu ketika hendak memulai pelajaran, maka lagu kebangsaan itu kan terdengar.

Kamu memasukkan surat tersebut ke dalam saku baju dan mulai bernyanyi bersama para teman kelasmu yang lain. Disusul matamu yang bergulir ke arah lain tempat meja guru berada. Ada guru matematika di sana yang ternyata telah datang. Nggak heran sih, gurumu yang satu itu selalu datang tepat waktu.

Padahal kamu mau tiduran sebentar sembari melepas lelah akan pelarianmu sebelumnya. Ya.. apa boleh buat.

“y/n, suratnya kayak kenal.”


•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Monday, 23 august 2021

(+) hehe, ketemu lagi!

helooow atiny and all!
thank you for your support comment and vote, i hope you like it and will be able to stay until the end!
🖤

Publish : tuesday, 24 august 2021

One In A Million • Choi SanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang