Level 13

735 158 23
                                    

Jisoo berdecak kagum. Seumur hidup dirinya memimpi-mimpikan pengalaman semenarik ini.

Dia menggeleng takjub dengan jempol terangkat melihat Jennie dibalut pakaian khasnya yang menambah kesan sesuatu dalam diri gadis itu. Mereka berempat mengenakan pakaian khusus agar mempermudah perjalanan nantinya. Sebuah atasan dan bawahan yang digabung berbahan satin kulit yang sangat halus, berwarna hitam. Saat ini setidaknya mereka lumayan mirip dengan Katniss Everdeen dan kawan-kawan.

Mereka masih menarik nafas untuk memulihkan tenaga di tengah lapangan Istana Nona Tawanan, rumput ungu sudah lagi tak menjadi tontonan keindahan, empat gadis ini sibuk dengan diri sendiri.

Jennie baru saja pamit dengan Raja beberapa jam yang lalu, katanya beliau sedang bertamu di dataran Idafoll-Asgard menemui Konstelasi Æsir untuk membicarakan sembilan dunia yang Jennie tidak pusingkan. Dia tidak akan ikut mikir perkara semesta, karena otaknya juga tidak sampai.

Gauron, iris matanya berubah hijau pekat, menandakan bahwa dirinya sangat menanti-nantikan saat ini.

Oh, jangan berpikiran bahwa Jisoo, Lisa dan Rose akan bersama-sama dengan Nona Tawanan menunggangi Gauron sepanjang perjalanan.

Tentu saja mereka bertiga diberikan hewan penjaga masing-masing. Dan betapa baiknya Raja menuruti permohonan Jennie, Nona Tawanan tidak mau Gauron keberatan membawa beban lebih dari dua orang, pun gadis itu ingin menghabiskan waktu dengan hewan peliharaannya.

Jisoo, hewannya bernama Zalatyn, seperti jaguar besar, berbulu coklat dengan loreng putih dibagian telinga dan bulu, mata nya tajam seperti burung hantu, satu organ tubuhnya yang membuat sang pemilik ingin guling-guling kesetanan menganggapnya bagai pegasus. Zalatyn memiliki sayap biarpun sebenarnya 4 hewan mereka punya semua. Aksebilitas Zalatyn adalah mendengar suara dari jarak jauh di dalam tanah, bukan di daratan, ia bisa menyamar, pemakan daging dan sedikit pemarah.

Fladka, dengan tubuh yang hampir mirip dengan kalelawar, dirinya tercipta dalam versi besar, namun memiliki warna putih cerah, matanya hitam tidak bercela, memantulkan cahaya bak ruang angkasa yang senyap gulita. Cakarnya panjang, berkelamin betina. Aksebilitas seperti kalelawar pada umumnya, memantulkan gelombang ultrasonik di malam hari, namun Fladka memiliki keahlian itu berkali lipat dibandingkan yang pada umum, makanannya adalah jamur beracun, lalu pemiliknya adalah Lisa.

Di samping Fladka ada Hemosis---milik Rose. Dia tidak mirip dengan apapun. Badan merah tua nya kurus dengan kaki panjang menekuk, memiliki dua tangan bercakar pendek dan telinga yang seperti rubah, sayapnya berselaput kulit tebal dan merekat macam Pterosaurus. Hemosis memiliki pita suara yang panjang, teriakannya melengking di telinga musuh dan membawa efek untuk beberapa minggu, sedikit lambat berpikir, dia tidak makan melainkan minum, meminum air lembah langsung.

Tiga hewan ini sama besarnya dengan Gauron. Raja langsung yang memberikannya pada tamu beliau alias teman-teman Nona Tawanan.

Sungguh, padahal mereka tidak meminta, secara teknis Jennie yang meminta.

"Sudah pada kenalan?" Jennie bertanya setelah dia merekatkan tombak besi kecil dan menyembunyikannya di pakaian.

Lisa mendelik "kenalan matamu, bagaimana caranya?"

Jennie tampak berpikir, dia sedikit berasumsi "biasanya hewan seperti mereka, harus sering diajak berbicara, tidak perlu setia memberikan makan atau terus-terusan berada di samping dia, cukup satu koneksi dan kalian saling paham otomatis mereka akan punya insting untuk terus menjaga majikannya" jelas Nona Tawanan mengangkat bahu, tentu gadis itu mengatakannya berdasarkan pengalaman dia kepada Gauron.

Kalau Ruby, karena pada dasarnya hewan magis yang bukan alamiah dari semesta alias buatan Robin Hood KW tersebut, mereka jadi memiliki kesadaran sejak menetas atau lahir atas pemilik.

Hey, He's Not Your GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang