1. Us

1K 46 3
                                    

- Hal paling mengerikan adalah ketika semua seolah berjalan begitu mudah, tapi di satu sisi kau tahu bahwa hal itu seharusnya tak terjadi. Sungguh sangat mengerikan bukan?-

At Park

06.00 PM

"Hahh!!" hembusan nafas panjang yang terdengar begitu kesal keluar dari mulut seorang pria yang mengenakan kaos polos berwarna biru dengan jaket coklat panjang yang ia pegang dengan tangan kanannya. Seharusnya jaket itu berfungsi untuk menghangatkan tubuhnya, hanya orang gila atau orang yang hilang akal saja yang membiarkan tubuhnya menggigil kedinginan di musim dingin ini. Salju memang tidak turun dengan lebat, tapi cukup mampu untuk membuat seseorang terserang demam keesokan harinya jika dia tidak mengenakan pakaian hangat. Tapi tidak sepenuhnya pria itu hilang akal, karena masih dua puluh detik yang lalu jaket itu masih tertempel di tubuhnya. Akalnya hilang bersamaan hembusan nafas panjang yang terdengar begitu frustasi, saat kedua netra tajamnya menangkap sosok gadis berambut dark brown.

"Shitt!! Apa mau gadis itu sebenarnya?! Dia mewarnai rambutnya lagi, tapi dia mengikatnya?!" omel pria itu sembari melangkahkan kakinya mendekati bangku yang berada di seberang tempat ia berdiri.

"Gadis sialan itu?!" sekali lagi pria itu mengumpat. Bibirnya ia katupkan antara kedinginan dan menahan segala emosi yang berputar-putar dalam kepalanya. Mata pria itu fokus memandang bagaimana gadis di seberangnya melepas ikatan rambutnya, menggerai rambut panjangnya dan bibirnya menyunggingkan senyuman mengejek.

Gadis itu benar-benar pintar dalam membuat emosinya naik turun. Lihat saja binar yang terpancar keluar dari kedua bola matanya, rambutnya ia biarkan tergerai begitu saja terhempas angin. Angin membuat ia seperti gadis yang baru saja bangun tidur dan sialnya ia semakin terlihat menawan.

Pria itu akhirnya sampai di depan gadis yang masih saja asyik menatapnya lurus tepat pada manik mata. Hanya berjarak sekitar tiga langkah saja, gadis itu begitu berani memandang wajah pria yang terlihat begitu datar, rahang mengeras, dan juga bibir yang terkatup rapat.

"Aku mewarnai rambutku sesuai permintaanmu. Rubah ekspresimu! seharusnya kau senang aku mengabulkan permintaanmu dan mengabaikan permintaannya." suara gadis itu terdengar begitu lembut dan jangan lupakan kerlingan mata yang terlihat sangat mengejek. Pria itu hanya mampu mendengus sebal memandang bagaimana tingkah gadis di depannya.

"Apa ini permintaan maafmu padaku hmm? Mengabulkan permintaanku? Tapi kenapa kau ikat rambutmu? Kau tahu dengan benar jika aku tidak menyukainya!" sahut pria itu dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.

Gadis itu tertawa renyah mendengar segala rancauan yang keluar dari mulut pria di depannya itu.

"Soo~ya, bukan saatnya tertawa! Aku tidak sedang melawak!" ujarnya sembari merollingkan matanya.

"Tenanglah Seokjin~a, bukankah sudah jelas bahwa aku tidak berjanji menggerai rambutku!" ujar gadis yang dipanggilnya Soo~ya itu

From : Kim Jisoo

Temui aku di taman besok pukul enam sore. Aku akan mewarnai rambutku seperti saat pertama kali kita bertemu. Tapi aku tidak janji akan menggerai rambutku, kau tahu dia membencinya. Kau harus datang! Aku sudah susah payah meminta ijin darinya, setidaknya kita perlu bertemu. Kau masih temanku bukan?

Seokjin hanya diam memandang gadis itu datar. Sebelum wajahnya kembali mengeras karena lontaran kalimat yang keluar dari mulut gadis berambut dark brown itu.

"Dan melihat ekspresi kalian berdua sungguh sangat menyenangkan. Kalian seharusnya melihat bagaimana ekspresi kalian masing-masing. Dia masih berwajah hangat ketika aku mengikat rambutku. Bahkan aku harus membujuknya mati-matian saat ia tahu aku mewarnai rambutku. Hitam kesukaannya bukan dark brown seperti ini. Berterima kasihlah padaku, kau masih bisa melihatku menggerai rambutku." ucap gadis yang bernama lengkap Kim Jisoo dengan begitu santai, tapi siapa pun tahu jika itu semua berbanding terbalik dengan sorot mata yang begitu sendu dari kedua manik coklatnya.

Short story (Jinsoo Etc)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang