Chapter 6 : Killing her slowly

103K 11K 2.3K
                                    

Maria terkapar tidak berdaya, pandangannya buram dan telinganya berdegung. Ia memegangi pahanya yang terasa lumpuh dan sakit disaat yang sama. Maria berusaha untuk bangun tapi ia tidak punya tenaga. Sementara orang-orang disekitar mulai mengeluarkan suara bising. Ada yang memaki ada pula yang menunjukkan kekhawatiran.

"Hei kau bisa mendengarkanku, nona?" Salah seorang pria berjongkok.

Maria kembali berusaha menggerakkan tubuh, membalikkan badannya agar ia dapat berdiri dan nyatanya tidak mampu. Rasa nyeri menghantam seluruh raganya.

"Kalau tidak bisa mengendarai motor, jangan sok jagoan. Dasar bodoh."

"Mobilku baru saja keluar dari bengkel dan sekarang harus masuk lagi? Babi lah!"

"Sudahlah, ini musibah, tuan. Dia pun pasti tak ingin menabrakmu untuk melukai dirinya sendiri."

Suara-suara mereka terus masuk ke dalam pendengaran Maria sehingga membuat kepalanya semakin berdenyut dan pusing.

"Ya ampun apa sudah ada yang menghubungi ambulan?"

"Ambulannya akan segera datang."

"Tolong tertibkan lalu lintas agar tidak macet. Hei kau bisa pindahkan motor dan mobilmu?" Salah seorang pria berkata.

"Ayo cepat, kita tak perlu menunggu ambulan. Bantu aku mengangkat gadis ini ke dalam mobilku."

"Tidak perlu. Dia bersamaku, aku akan mengurusnya."

Jantung Maria berhenti berdetak sejenak saat mendengarkan suara yang begitu familier. Tegas, rendah dan tajam. Walaupun pandangannya semakin buram, tapi ia yakin 99% penglihatannya menangkap sosok Winter.

Astaga. Memalukan sekali.

"Apa maksudmu, tuan? Walaupun dia bersamamu, dia tetap membutuhkan perawatan medis."

"Benar, wanita ini harus segera di bawa ke rumah sakit. Dia bahkan sudah tidak bergerak lagi. Kenapa ambulannya lama sekali!"

"Persetan dengan dia. Sekarang katakan kepada siapa aku harus minta ganti rugi kerusakan mobilku hah?" Seorang pria paruh baya berkacak pinggang di hadapan Winter."Kau kekasihnya? Ganti rugi mobilku sekarang juga aku tidak mau tau."

"Tuan, sabar dulu. Tolong jangan buat keributan sekarang." Yang lain menengahi."Aku yakin mereka akan ganti rugi mobilmu."

"Ah benar-benar babi sialan kalian semua."

Winter mengabaikan pertikaian di sekitar dan langsung menyelipkan tangannya di bawah lutut dan punggung Maria lalu dalam sekejap gadis itu sudah berada dalam gendongannya.

"Hei kemana kau akan membawanya? Kau tidak bisa seenaknya begitu." Seorang pria mencegah Winter.

"Dia benar. Kita bahkan belum memeriksa identitas gadis ini dan—"

"She is my wife." Suara tajam dan tatapan dingin nan berkuasa yang dilayangkan Winter kepada orang-orang di sana berhasil membuat mereka memilih untuk diam.

Dan membiarkannya pergi.

Sementara itu Maria masih terus berusaha menggerakkan tubuhnya sekuat tenaga agar dapat melompat dari gendongan Winter namun tubuhnya tidak bereaksi sama sekali. Di tambah kepalanya yang terasa semakin berat dan pandangannya yang gelap. Maria ingin menjerit, meneriakkan bahwa ia akan mati jika Winter berhasil membawanya tapi sia-sia, jeritannya tenggelam. Ia dapat mendengarkan tapi tidak dapat bergerak, bersuara atau melihat apapun lagi. Semuanya gelap gulita, seolah jiwanya sedang meronta di dalam tubuh yang sudah mati.

INTOXICATE DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang