3. Di Taman

5.4K 412 9
                                    


Vote and coment
NoMin
.

.

.

.

.

.

.

Setelah Sore ini Jeno memutuskan untuk jalan-jalan. Olahraga di sore hari.

Ia mengenakan Hoodie berwarna biru tua yang menutupi kepalanya, sepatu, serta celana training panjang.

Ia bersiap akan keluar, setelah selesai ia berjalan keluar mansionnya dan mulai berjalan menuju taman yang lumayan jauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia bersiap akan keluar, setelah selesai ia berjalan keluar mansionnya dan mulai berjalan menuju taman yang lumayan jauh.

Jenis melihat jam yang berada di handphone nya, waktu sudah menunjukkan pukul setengah empat kurang. Tapi walau sore begini, panas sinarnya masih terasa.

Jeno mulai berlari, joging di sore hari. Ia terus berlari menuju taman, dan ia pun sampai di tempat tujuannya.

Ia tidak menyangka bahwa di sore hari taman pun akan ramai dengan orang-orang. Ia berjalan melihat-lihat sekeliling.

Ada yang joging sore sepertinya, ada yang bermain basket, voli, bulu tangkis, atau hanya sekedar jalan-jalan saja bersama teman atau keluarga nya.

Jeno berhenti, tiba-tiba ada bola yang menggelinding ke arahnya. Itu bola basket.

Ia mengambilnya, dan melirik ke arah kerumbuni anak muda yang sedang berolahraga. Atau mungkin juga tidak. Karena ia melihat Eric juga Junkyu yang sedang melambaikan tangannya.

Eric mendekat ke arah Jeno, begitupun sebaliknya.

"Yo Jeno!" Sapa Eric dan bertos tinju dengan Jeno. Jano membalas sapaan Eric.

Jeno memberikan bola basket tadi yang ia ambil dan Eric menerimanya. Ia melempar bola itu ke teman-teman nya, lalu mereka bersama dengan Junkyu kembali bermain saat Eric mengatakan ia akan istirahat.

"Hei, bagaimana kabar mu?" Tanya Eric sambil merangkul Jeno.

"Baik, bagaimana denganmu?" Tanya Jeno balik

"Aku? Tentu saja baik" jawab Eric, mereka akhirnya duduk di kursi tepi lapangan bola basket. Mereka melihat ke arah Junkyu yang sedang bermain bersama temannya. Jeno menopang kedua tangannya di masing-masing lutut.

"tumben kau ke taman, biasanya kau masih menyibukkan diri dengan tumpukan dokumen-dokumen menyebalkan itu. Atau menyibukkan dengan hal lain, seperti.... Ngena-ngena" kata Eric sambil menarik turunkan alisnya bermaksud menggoda Jeno, dan Eric pun mendapatkan pukulan pada lengannya.

Eric hanya tertawa saja, ia memang tau kalau Jeno. Kembarannya ini sewaktu sekolah dulu sering sekali bekerja pulang larut. Selain pulang larut karena pekerjaan Jeno juga sering pulang larut karena hal lain, seperti yang baru saja di katakan Eric.

Mate - NoMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang