6. Ajakan keluar

5.1K 343 8
                                        

Vote and coment
NoMin
.

.

.

.

.

.

.

.

Jeno saat ini sedang melamun di dalam kamarnya. Malam ini hujan turun cukup deras, Jeno tidak menghidupkan lampu kamarnya. Ia membiarkan cahaya bulan memasuki kamarnya, menerangi kamarnya yang gelap.

Jeno mengingat tadi siang. Ia langsung pergi setelah pamit pada salah satu pelayan yang lewat di depannya.

Jeno memikirkan, Jaemin sepertinya memang bukan orang yang mudah untuk tergoda. Atau memang seperti itu?

Ah, Jeno jadi pusing. Memikirkan bagaimana mana caranya agar ia dekat dengan Jaemin, secepatnya. Walau sedikit-sedikit pasti akan bisa. Tapi tidak, ia harus cepat mendapatkan nya! Di tambah Jeno memikirkan Jaemin sepertinya pria normal. Karena ia tidak merasakan apapun saat Jeno menggoda nya.

Jeno memutuskan untuk pergi ke ruang kerjanya saja, lebih baik ia mengerjakan tugasnya yang masih menumpuk.

Jeno memasuki ruang kerja yang di mana berada di samping kamarnya. Ia duduk dan mulai melihat-lihat apa saja yang perlu ia kerjakan.

Dan akhirnya Jeno bekerja hingga subuh.

......

"Bos?"

"Bos?" YangYang sedari tadi memanggil bosnya, tetapi bos nya tidak menyahuti. Kalau di lihat Jeno ini memiliki lingkar hitam di matanya. Apa dia begadang? Pikir YangYang.

YangYang akhirnya memutuskan untuk menggoyang tubuh Jeno dengan pelan. Karena mereka berdua sedang rapat di ruangan Jeno. Tapi di panggil dan di goyang tidak membuatnya bangun.

YangYang menatap Jeno. Ingin sekali ia meneriakinya dan memakinya. Hanya saja ia masih ingat posisinya, yang hanyalah serketarisnya saja. YangYang begini karena sedari tadi ia menjelaskan tentang materi meeting kali ini, Jeno seperti tidak mendengarkan nya. Dan ya, Jeno ternyata tertidur sambil menyender pada kursinya dan menopang kepalanya ke samping dengan sebelah tangannya.

YangYang akhirnya menghela nafas dan membereskan barang-barangnya. Ia akan meninggalkan Jeno istirahat saja, kalau di lihat sepertinya ia sangat kelelahan. Mungkin Jeno begadang karena mengerjakan pekerjaannya.

YangYang keluar dari ruangan Jeno dan menutup pintunya dengan rapat.

Sementara Jeno masih dengan tidurnya.

.......

Jeno terbangun, ia merenggangkan ototnya yang terasa pegal-pegal. Ia melihat ke sekeliling. Bukan kah ia seharusnya sedang rapat berdua dengan YangYang? Lalu kemana orang itu? Batin Jeno.

Jeno melihat ke arah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Jeno kaget ternyata hari sudah menunjukkan pukul 2 siang. Berarti ia tertidur sekitar 4 setengah jam!

Ia beranjak dari kursinya menuju pintu keluar dan membukanya. Ia mendapati sang serketaris yang tengah sibuk dengan komputer di depannya. Merasa sedang di perhatikan ia menoleh dan mendapati bosnya yang sedang menatapnya. Ia bingung tapi tetap tersenyum.

"Ada apa tuan? Apa anda perlu sesuatu?"

"Tidak"

"Owh, kalau begitu. Apa anda sudah baikkan?" Tanya YangYang. Jeno hanya menatap YangYang dengan pandangan yang sulit di artikan. Jujur YangYang takut melihatnya.

Mate - NoMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang