5. Kembali Lagi

5.2K 383 35
                                    


Vote and coment
NoMin

.

.

.

.

.

Perlahan Jeno terbangun dari tidurnya, sepertinya Jeno tidak tidur dengan nyenyak. Karena di matanya terdapat lingkar hitam yang cukup terlihat jelas.

Ia mengubah posisi tidurnya yang sebelumnya tengkurap kini terlentang. Ia merenggangkan badannya, lalu mengucek mata nya.

Ia merasa lelah sekali saat ini, semalam ia pulang jam 1. Dan setelah itu ia bergegas untuk tidur tapi tidak bisa.

Alasannya simpel....

Kemarin...

Kemarin saat ia bertemu dengan orang itu, ia bertatapan dengan matanya. Ia masih merasa terpana, tapi seperti nya orang itu malah risih kepadanya.

"Maaf tuan? Ada sesuatu... Di wajahku? " Tanya orang itu sambil memegangi wajahnya yang mungkin terdapat noda atau apapun itu.

Jeno masih bengong, terpaku oleh wajahnya. Tiba-tiba Jeno menggeram saat orang itu menunduk mengambil sesuatu di belakangnya. Yang di mana Jeno dapat merasakan aroma manis dari tubuhnya. Jeno merasa pening, ia menggeram tertahan, rahangnya mengeras.

Jeno baru menyadari, matenya ini adalah seorang manusia biasa.

Jeno tiba-tiba berdiri sambil menggeprak meja dengan kuat. Semua orang di sana terkejut, mengalihkan perhatiannya kepada Jeno. Orang tadi juga sama hal dengan dengan yang lain, terkejut samping dia terjengit dan memundurkan langkahnya selangkah.

Tiba-tiba nafasnya menjadi berat, ia menunduk. Berusaha mengendalikan dirinya mati-matian.

"Siapa namamu" tanya Jeno dengan deep voice nya yang hanya bisa di dengar oleh orang itu, dan itu berhasil membuat nya merinding saat mendengar nya.

"A-aku. Nama ku.... Jae-Jaemin" ucapnya terbata rada takut dengan Jeno.

"Hm, Jaemin" gumam lalu ia pergi dengan tergesa-gesa, meninggalkan kafe itu. Jaemin dan pelanggan lain hanya menatapnya.

Jaemin berdehem dan menenangkan pelanggan dan meminta maaf atas ketidak nyamanan yang terjadi tadi.

Jeno memukul dinding kamar mandi yang ada di hadapannya ini, saat mengingat kejadian tadi malam. Air shower itu mengguyur nya sedari 20 menit yang lalu. Ia berusaha menenangkan dirinya.

Ia bingung, pasti Jaemin akan takut berhadapan dengannya lagi jika bertemu. Ia harus mulai mendekatinya, membuat ia terbiasa akan keberadaan Jeno.

Karena tidak mungkin Jeno langsung mengatakan bahwa ia adalah matenya, kekasih sehidup semati nya. Bisa di anggap gila nanti Jeno. Apa lagi nanti kalau ia menceritakan bahwa ia adalah seorang warewolf, wah... Sudah pasti Jaemin akan benar-benar menganggap nya benar-benar gila.

Jeno mendongak menikmati guyuran Ais shower yang menerpa wajahnya serta badannya.

Ia mengusap rambutnya ke belakang, memperlihatkan jidatnya.

Mate - NoMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang