Jam berapa kamu baca Axel?
Jangan lupa vote sama komen, ya
<>
Clara melangkah cepat menuju ruang kelas 12 IPA 3. Yang ada di otaknya cuma satu. Menghampiri Layra dan minta penjelasan dari cewek itu.
"Layra!" panggil Clara tak sabaran saat dia baru masuk ke dalam kelas itu.
Situasi kelas tampak ricuh karena tidak ada guru yang mengajar. Layra yang tadinya sibuk dengan ponsel, mendongak, menatap Clara yang melangkah menghampirinya.
"Maksud lo apa, bangsat?" tanya Clara tanpa tedeng aling-aling membuat Layra kaget.
"Apaan sih lo, dateng-dateng ngamuk?" tanya Layra heran.
Clara memutar bola mata malas. "Nggak usah sok polos deh lo!"
"Maksud lo apa, anjing?" balas Layra terpancing.
"Lo pura-pura bego?" Clara menyodorkan ponselnya tepat di depan mata Layra. "Gue sumpahin lo bego beneran!"
"Oh? Karena ini lo datengin gue?" kekeh Layra menatap Clara mengejek.
"Si anjing. Maksud lo apa, hah?" teriak Clara emosi.
"Lo kenapa, sih?" Layra menatap cewek di depannya dengan sorot bosan. "Axel bukan pacar lo. Berhenti ganggu dia. Lo kayak benalu tau, gak?"
Mendengar itu, Clara menggertakkan gigi menahan amarah. "Axel emang bukan pacar gue! Tapi dia takdir gue, Bangsat!" teriaknya lalu memberi pukulan keras pada meja Layra.
Layra terperanjat kaget mendengar debumam keras itu, begitu juga dengan teman sekelasnya yang lain.
"Gak usah deketin Axel. Dia punya gue. Selamanya bakal tetap milik gue!" peringat Clara menatap mata Layra bengis.
Gadis itu melemparkan ultimatum, yang mana jika Layra masih tak mau mengerti, Clara terpaksa mengambil jalan lain agar Layra tak lagi mendekati Axel-nya.
Sebelum benar-benar pergi dari sana, Clara menendang bangku Layra keras hingga bangku itu membentur perut Layra membuat cewek itu mengaduh dan membungkuk kesakitan.
••
Clara menghubungi Axel berkali-kali tapi cowok itu tak kunjung menjawab teleponnya. Sumpah serapah keluar dari bibir Clara yang kini menuju kelas Axel.
"Axel!"
Tanpa membuang-buang waktu, cewek itu langsung menghampiri Axel dan berdiri di depan Axel dengan wajah memberenggut.
"Bisa gak, kamu gak pancing emosi aku sehari aja?" ujar Clara menatap Axel jengkel.
Axel bergeming. Tak berniat meladeni Clara yang datang tiba-tiba ke kelasnya.
"Gak kebalik? Lo kali yang terus bikin Axel emosi!" sambar Seth.
"Lo kenapa nyahut mulu, sih?"
Clara hampir saja menjambak rambut cowok itu kalau dia gak ingat ada Axel di depannya.
"Kamu ngapain sama Layra sampai digosipin pacaran, hm?" tanya Clara menatap Axel dari atas. Cowok itu memasang raut datar yang mana membuat Clara makin gemas.
"Lihat aku," ujar gadis itu memegang rahang Axel dan mengangkatnya, membuat netra mereka saling tatap sesaat sebelum Axel melepas tangan Clara.
"Bukan urusan lo, Clar," kata Axel lelah.
Clara selalu saja heboh tiap kali dengar berita Axel dekat dengan cewek lain. Clara bersikap seolah-olah cewek itu adalah pacar Axel. Padahal nyatanya? Axel bahkan tak pernah merespons keberadaan Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
AXEL
Novela JuvenilClara itu egois. Dia menyukai Axel dan melakukan apa saja agar Axel melihatnya. Dari sekian banyak cowok yang bertekuk lutut di bawahnya, yang Clara mau cuma Axel. Hanya Axel seorang. Axel adalah pangeran. Cowok dengan rahang tegas dan tubuh tinggi...