9. HUJAN

463 39 2
                                    

Hewwo! Author Comeback, setelah sekian abad tidak update cerita ini, sekarang mulai di aktiv kan lagi. Pasti yang kesini banyak anak tiktok Yang penasaran sama kelanjutan Alanska bukan? Makanya jangan lupa follow akun author, vote dan kasih support system kalian buat Author ya❤️ Happy Reading 🔥

9. HUJAN

"Assalamualaikum ibuuuu, Ara pulangg." Ucap gadis pendek, dengan suara yang bersemangat. Heran apakah tenaga gadis itu tidak ada habis nya, baru saja ia membersihkan semua toilet yang berada di sekolah. Tak sedikit tentu nya.

"Waalaikumussalam, Ara. Jangan teriak kencang-kencang nanti tetangga pada keganggu." Ujar Aska sambil mengelus lembut rambut Clara dengan penuh kasih sayang.

Clara terkekeh manis, "maaf bu soalnya udah jadi kebiasaan." Tangan Clara cepat mengelus punggung ibu nya dengan hangat.

"Ya sudah masuk sana, mandi terus makan ya nak." Titah Aska sambil tersenyum lebar melihat putri cantik nya ini tumbuh menjadi pribadi yang hangat dan periang.

Clara bergaya memberi hormat kepada ibu nya. "Ai ai siap ibu suri." Aska hanya tersenyum melihat putri nya satu ini.

Malam kali ini agak sedikit dingin, Alanska yang telah lama duduk di balkon kamarnya dengan di temani secangkir coklat hangat, sedang sibuk memainkan Handphonenya.

"Masa sih anak zaman sekarang ga ada ponsel?"

"Apa dia ngibulin gue doang ya? Dia tau kayaknya kalo dia bakal gue kerjain kalo udah dapet nomer HP nya."

"Tapi, ga deh. Siapa sih cewek yang di sekolah ga mau dapet nomer gue secara percuma."

"Aaagggrrrhhh!" Alanska menggaruk kepalanya yang tak gatal itu, bertanda frustasi memikirkan opini bodoh yang ada di dalam pikiran nya itu.

"Dennnn, ayoo kebawah makan malam dulu." Suara paruh bayah yang terdengar jelas di telinga Alan, ya siapa lagi kalau bukan Bik Ijah. Asisten rumah tangga keluarga Satria.

"Iyaaa bik." Balas Alan singkat.

Sekarang Clara sedang menikmati makanan yang masuk kedalam mulut kecil nya itu, yah walau pun sekedar tahu tempe dan telur dadar saja. Itu sudah cukup membuat Clara dan Aska menyambung hidup mereka hari ini.

Clara selalu bersyukur atas nikmat apa pun yang diberikan tuhan ke pada keluarga nya hari ini. "Ara pelan-pelan sayang makan nya. Nanti keselek." Aska tersenyum semu melihat anak nya ini.

Clara masih mengunyah makanan yang ada di depan nya itu. "Enak banget bu! Masakan Ibu emang selalu enak." Jawab Clara bersorak gembira.

"Bisa aja kamu Ra, ya udah abisin nih." Aska menambahkan lagi laku ke piring Ara.

Di meja makan kali ini sudah banyak hidangan yang enak nan lezat. "Eh anak bunda, ayo sini sayang makan malam dulu." Panggil Alana atau biasa di panggil Bunda Ana. Ana adalah sosok bunda yang selalu menjadi supports system bagi Alanska ketika dirinya sedang terpuruk. Hanya Bunda nya lah yang mengerti dirinya.

Ana memberika piring yang ia pegang kepada anak putra kesayangan nya itu. "Makasih bunda." Ucap Alan, sambil mengambil cepat yang Ana berikan pada nya.

AlanRaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang