11. DITINGGALKAN
Tolong jangan tinggalkan, duniaku adalah kamu. -Clara Permata Hati-
Alan menarik tubuh mungil Ara ke dekat lorong sepi yang ada di sekolah nya, tak ada satu pun siswa yang berani mendekati atau sampai lewat melalui lorong keramat itu. Lorong itu di peruntukan khusus anak-anak Regaza saja, jadi mana ada yang berani mendekat di lorong itu. "Aduhhh, Kenapa sih kak sampai narik aku ke sini?" Ara memegang pergelangannya yang terass sakit karena di pegang erat oleh Alanska. "Terus kenapa juga Kak Alan bilang kalau aku itu pacarnya Kamu." Pertanyaan gadis yang statusnya sebagai upik abu Alan pun tak sudah mencerocos.
"Udah lo ngoceh nya?" Alan sambil mengeluarkan sebatang rokok dari saku depan dadanya. Ara yang melihat tingkah Kakak kelas nya merasa takut jika dirinya ditatap seperti ini. "I-iiiyaa kak." Nada suara Ara bergetar.
Api sudah menyambar satu batang rokok yang berada di sisi kedua jari laki-laki yang digadang-gadang paling di takuti disekolah ini. "Lo sekarang jadi pacar gue." Mata Clara terbelalak tak percaya, dirinya hampir saja terhuyung kebelang akibat 5 kata yang dikeluarkan oleh tuan muda nya ini. "T-ttapi kak?" Belum selesai dirinya melanjutkan kata nya, Alan langsung memotong pembicaraannya. "Ga usah tapi-tapi, Gue ga menerima penolakan." Asap rokok sekarang terbang kesana kemari, "Ini perintah dari gue." Lanjut nya sambil meninggalkan Ara di lorong gelap itu.
"ARAAAA!!!!" Terika kedua sahabatnya itu, "LO PACARAN SAMA KAK ALANSKA?" Clara masuk kelas dengan keadaan yang binggung mau dijawab apa jika pertanyaan itu ditanya hampir teman sekelasnya. 'Ini perintah dari gue' seolah ucapa Alanska yang itu membuat dirinya tau harus menjawab apa. "I-iiya." Jawabnya ragu seolah ragu. "HUWAAAA ARAAAA!! KENAPA LO GA CERITA KE KITAAA."Delia nampak amat histeris dari yang lainnya. begitu pun dengan Ranti. "IYAA RA! LO KOK GA CERITA SAMA KITA!" Clara hanya tersenyum kaku melihat kedua sahabatnya itu yang sedang kebingungan dengan statusnya sebagai pacar dari orang penting di sekolah ini. "Gimana mau cerita, orang aku juga sama bingungnya." Batin Ara.
Alan menatap nanar papan tulis yang ada didepan kelas nya itu, seolah apa benar keputusannya untuk menjadikan Ara sebagai pacar agar terhindar dari gangguan Thania. "Oi bro! Selamat nih ye udah ada pacar baru nih." Goda Kelvin. "Sekarang si bos ada pawang nya nih." Hendra menghampiri temannya dengan membawa 5 motol minuman dari koprasi sekolah. "Apaan si lo pada ga jelas banget!" Ketus Alan tak suka. "Gue gantung ya Lo berdua di gudang belakang!" Ucap nya sinis. "Esssstt! Selowww boss kuu, mau main gantung-gantung aja." Hendra menyodorkan satu botol minuman kopi ke Alan. "Cukup hubungan Nathan sama Raina aja yang digantung, kita berdua jangan Lan." Elak Kelvin.
"Enak aja, gue ga pernah ya ngegantung Raina." Nathan yang sedari tadi fokus dengan ponselnya terasa terganggu jika nama pujaan hatinya dibawa-bawa. "Iya emang lo ga pernah ngegantung Raina, tapi lo yang digantung sama dia." Kelvin, Hendra, Arsa dan Alan menertawakan Nathan sejadi-jadinya. "Bangsat lo." Wajah Nathan sekarang berubah menjadi masam.
Kelas masih belum usai masih banyak tugas yang belum selesai, sedangkan Anak inti Regaza yang merasa jenuh dengan pelajaran malah keluar kekantin belakang.
Suara ketukan pintu kelas terdengar oleh seluruh anak kelas X MIPA 1, "Permisi Bu, saya disuruh Bu Retno untuk memanggil siswi atas nama Clara Ardellia Permata Hati. Untuk ke ruang BK sekarang bu." Ucap Siswa di ambang pintu tersebut. Ara mengerutkan keningnya "Ada apa ya Ara di panggil."
"Tuh kan Ra. Apa gue bilang, lo sama Alan belum sampe 24 jam udah masuk BK aja." Delia histeris ketika temannya itu kenapa-kenapa. Sedangkan Ara hanya tersenyum simpu melihat kedua temannya ini begitu perhatian kepadanya. "Gapapa, Aku ga bakal kenapa-kenapa kok. Kalian tenang aja ya." Clara selalu membawa energi positif ke setiap lingkungannya itulah kenapa banyak sekali laki-laki yang ingin menjadikan dirinya pacar, namun sudah kalah jauh didahului oleh ketua galak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlanRa
Ficção Adolescente- Memilikimu adalah halusinasiku saja, Kau objek yang nyata. Namun terasa seperti fatamorgana. - Alanska Putra Satria, sebuah nama dari seorang laki-laki yang tak mempunyai hati dan perasaan, sifat kejamnya lebih tinggi dari pada manusia pada umumny...