Dari malam hingga pagi
Ku coba berkali-kali
Tak pikirkanmu
Ku coba lagi dan lagi
Namun semakin ku hindari
Bayangmu semakin hadir
Ku sadar diri
Tak mungkin 'tuk miliki
Namun kau buatku semakin jatuh hati
Mengapa kau lagi, kau lagi
Terus hadir dalam hari-hari ku?
Mengapa ini tidak adil?
Karena ku tau kau tak rasakan yang sama di hati
Kau lagi, kau lagi
Terus muncul dalam mimpi-mimpi ku
Meski ku tau tak mungkin dirimu 'tuk ku miliki
Mengapa semakin hari
Hadirmu semakin ku nanti
Semoga kau tak sadari
Mengapa kau lagi, kau lagi (Kau lagi)
Terus hadir dalam hari-hari ku?
Mengapa ini tidak adil?
Karena ku tau kau tak rasakan yang sama di hati
Kau lagi, kau lagi (Kau lagi)
Terus muncul dalam mimpi-mimpi ku
Meski ku tau tak mungkin dirimu 'tuk ku miliki
Ku sadar diri
Tak mungkin 'tuk miliki
Namun kau buatku semakin jatuh hati
Mengapa kau lagi, kau lagi (Kau lagi)
Terus hadir dalam hari-hari ku?
Mengapa ini tidak adil?
Karena ku tau kau tak rasakan yang sama di hati
Kau lagi, kau lagi (Kau lagi)
Terus muncul dalam mimpi-mimpi ku
Meski ku tau tak mungkin dirimu 'tuk ku miliki.🎶Caline&Nadya - Kau lagi 🎶
6. MILOR
"Apa tuh yang lo bawa Ra?" Tanya Ranti sambil memegangi kotak makan berwarna biru.
"Ini buat Kak Alan, Ran." Jawab Ara jujur.
"Tambah deket aja lo sama si ketua REGAZA itu, ga takut mati lo?" Tanya Delia sambil memainkan Handphone nya.
"Aku ga deket kok, kalian tau sendirikan kalo aku sekarang jadi pesuruh nya Kak Alan?" Ujar Ara.
Delia dan Ranti mengangguk pelan. "Awas aja lo Ra kalo sampe suka sama si ketua geng itu, bisa kacau idup lo." Kata Delia sambil menggebu-gebu.
"Apa lagi sama si Kelvin sok kegantengan itu, ga banget!" Lanjutnya sambil bernada tinggi.
"Emang nya lo ada hubungan apa sama Kak Kelvin, Del?" Tanya Ranti polos.
"Ya—ya ga ada apa-apa," ujar nya terbata-bata.
Clara menatap binggung dengan sikap Delia yang gugup ketika ditanya tentang Kelvin. Ah sudahlah mungkin cuma perasaan nya saja.
"Eh aku ke rooftop dulu ya, buat nganteri ini." Tunjuk Ara ke wadah makanya.
"Iya, hati-hati Ra. Kalo udah ga kuat lambaiin tangan lo kekamera aja. Kalo ada kamera sih," ucap Delia terkikik sendiri.
Rooftop pagi ini sama dengan suasana biasanya. Sepi tanpa penghuni. Banyak yang segan untuk kesana, dikarenakan disanalah tempat tongkrongan anak-anak Regaza.
Ketukan pintu berdenting dari suara pintu besi yang tua nan berkarat.
Pintu terbuka dengan lebar, terdapat sosok laki-laki tinggi berwajah nan tampan. "Masuk aja." Suruh nya.
"Assalamualaikum,"
"Walaikumsalam," jawab Arsa yang kembali duduk lalu membaca buku matematika nya.
Salam buat dijawab bukan didiemin aja. Batin Clara kesal.
"Ngapain lo kesini pagi-pagi?" Tanya Alan santai sambil menghisap rokok yang berada ditangan kanan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlanRa
Teen Fiction- Memilikimu adalah halusinasiku saja, Kau objek yang nyata. Namun terasa seperti fatamorgana. - Alanska Putra Satria, sebuah nama dari seorang laki-laki yang tak mempunyai hati dan perasaan, sifat kejamnya lebih tinggi dari pada manusia pada umumny...