14

879 99 54
                                    

6 tahun kemudian ......

Yeonjun berjalan cepat menuju ruangan Taehyung setelah mendapat telfon. membuka pintu setelah mengetuk lalu duduk di kursi depan meja kerja Taehyung.

Taehyung menatap Yeonjun, lalu menegakkan tubuhnya sembari memberikan sebuah berkas.

"periksa lagi berkas ini"

"baik. besok anda harus terbang ke Amerika karena ada pertemuan penting di sana. saya sudah mengatur semuanya" jelas Yeonjun

"bagus, siapkan saja semuanya. dan satu lagi, jangan sampai Seokjin tahu berkas rahasia itu"

"baik"

Yeonjun beranjak keluar ruangan, menutup pintu pelan dan kembali ke ruangannya.

Taehyung meraih ponselnya yang berdering, menggeser tombol hijau lalu meletakkannya di samping telinga.

"apa??"

"Tae, Rara demam. haruskah aku membawanya ke rumah sakit??"

"kau apakan lagi dia??" ucap Taehyung menaikkan nada bicaranya

"aku tidak melakukan apapun Tae"

"omong kosong!!"

Taehyung menutup panggilan sepihak. mengusap wajahnya lelah dan geram. beranjak dari kursinya lalu keluar ruangannya.

"aku akan keluar sebentar" pamit Taehyung

"baik" ucap Yeonjun

Taehyung berjalan keluar menuju lift, menekan tombol ke lantai bawah.

Taehyung sampai di rumah, mendapati Yeri yang sedang menggendong Rara. tanpa berucap, Taehyung langsung meraih tubuh mungil Rara memindahkannya ke gendongannya.

"mau kemana Tae??" heran Yeri

"rumah sakit" desis Taehyung

Yeri hanya menunduk mengikuti langkah Taehyung dari belakang. duduk di kursi penumpang karena Taehyung tidak pernah mengijinkannya duduk di kursi samping kemudi sejak dulu.

sesampainya di rumah sakit, Taehyung segera membawa Rara ke UGD. Taehyung menunggu di luar dengan Yeri di sebelahnya.

"kenapa kau begitu peduli dengan Rara Tae?? bahkan kau tahu jika dia bukan anakmu??" cicit Yeri

Taehyung menoleh, menatap Yeri sekilas lalu beralih menatap lurus ke depan.

"aku hanya kasihan dengan Rara, ayah kandungnya tidak mempedulikannya dengan kabur membawa secuil hartaku" ucap Taehyung

Yeri menunduk, Seokjin memang tega dan ingkar. setelah mendapatkan wanita lain dia pergi dari rumah dan membawa uang milik Taehyung. Yeri tak habis pikir, Seokjin begitu. siapa yang brengsek di sini??

"lalu apa yang kau tunggu dariku?? apa kau juga menginginkan hartaku??" ucap Taehyung menatap Yeri

Yeri menatap Taehyung dengan pandangan tak terbaca. lalu kembali menunduk, memainkan jarinya di bawah sana.

"aku hanya tidak ingin Rara tidak memiliki sosok ayah," cicit Yeri

Taehyung berdecih, beranjak pergi meninggalkan Yeri.

.

Taehyung sedang di kamar saat ini, kepalanya terasa pusing membuatnya enggan ke kantor. lagi pula Yeonjun bisa di andalkan.

Taehyung meraih ponselnya, membuka galeri mendapati foto Tzuyu yang ia ambil diam diam. Taehyung tersenyum kecut menatapnya.

"kau di mana Tzuy?? aku merindukanmu. aku tahu Zu Chin sudah besar sekarang, apa dia seperti diriku??" monolog Taehyung

bukan tanpa alasan, Taehyung mulai memperhatikan Rara sejak dirinya kehilangan jejak Tzuyu. Taehyung selalu teringat dengan Zu Chin jika melihat Rara, entah kenapa bisa begitu.

sejak Seokjin meninggalkan rumah dengan membawa uangnya, Taehyung menjadi sedikit iba dengan Yeri. Taehyung hanya membayangkan jika itu terjadi dengan Tzuyu.

Taehyung pengangkat ponselnya yang bergetar,

"ada apa??"

"saya mendapat laporan dari anak buah jika salah satu di antara mereka pernah melihat nona Tzuyu di Korea"

"cepat temukan dia!!"

"baik"

Taehyung menyunggingkan senyumnya, kembali menatap layar ponselnya yang menampilkan foto Tzuyu.

"aku akan menemukanmu sayang," gumam Taehyung.

Taehyung merebahkan dirinya, meletakkan ponselnya di sampingnya lalu memejamkan mata. ia akan tidur sejenak, siapa tahu setelah bangun nanti kepalanya sudah tidak pusing lagi.

belum sampai masuk ke alam mimpi, ponsel Taehyung kembali berdering. dengan berat hati Taehyung mengangkat panggilan yang masuk.

"ada apa??"

"Tae, Rara drop lagi. cepat kesini, tolong"

"kenapa harus??" sewot Taehyung

"tolong Tae, ini menyangkut nyawa Rara"

Taehyung menutup panggilan sepihak, berdecih lalu beranjak bangun. Taehyung meraih dompet dan kunci mobil, keluar rumah lalu masuk mobil melesat ke rumah sakit tempat Rara di rawat.

Taehyung sampai di rumah sakit, langsung menuju kamar rawat Rara. Taehyung masuk tanpa mengetuk pintu, mendapati Yeri berdiri di samping brangkar. Taehyung mendekat.

"Tae"

Taehyung menghiraukan Yeri, melihat keadaan Rara. wajahnya yang pucat dan tubuhnya sedikit lebih kurus. tangan Taehyung mengusap pipi Rara, terdapat selang oksigen di hidung Rara.

Taehyung duduk di kursi, meraih tangan mungil Rara dan mengelusnya sayang. Taehyung sendiri tak habis pikir, kenapa dia sepeduli ini dengan anak Seokjin.

"Tae, tolong temani Rara, aku akan mengurus administrasi dulu" pamit Yeri

"hm"

Yeri langsung keluar setelah Taehyung menanggapi, menatap Rara sekilas lalu menutup pintu.

Taehyung menggunakan satu tangannya mengusap kepala Rara,

"Rara sayang, bangun dong, papa kangen lihat senyum Rara" gumam Taehyung

Taehyung berdiri, pindah duduk ke sofa tak jauh dari brangkar Rara. Taehyung mengecek ponselnya, terdapat beberapa email di sana sesekali melirik Rara.

.

Tzuyu menghela nafas, masuk ke sebuah rumah tak begitu besar. bagi Tzuyu ini cukup untuknya dan Zu Chin, minimalis dan rapi.

Tzuyu mengedarkan pandangan, melihat Zu Chin yang sedang asik menikmati sarapannya.

"boy, sudah siap ke sekolah dan bertemu teman baru??" ucap Tzuyu dengan senyum

"boy tidak mau sekolah ma, pasti nanti di olok karena boy gak punya papa" ucap Zu Chin sendu

Tzuyu mendekat, merangkul tubuh mungil Zu Chin

"boy, bukan begitu. maafkan mama,"

"boy punya papa kan ma??" ucap Zu Chin menuntut jawaban

"boy, maafkan mama"

"boy mau ketemu papa ma" rengek Zu Chin

Tzuyu tak kuasa menahan air matanya, meraih tubuh Zu Chin ke pelukannya.

FAULT - TAETZU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang