24

844 91 35
                                    

Taehyung terbangun, melihat ke arah jam di dinding, pukul 6 pagi. beranjak bangun ingin ke kamar mandi untuk mencuci muka, namun tangannya di tahan membuatnya menoleh. Taehyung tersenyum melihat Zu Chin yang menatapnya sembari mengucek mata.

"uncle mau kemana??" ucap Zu Chin dengan suara khas bangun tidur

"uncle mau cuci muka sama gosok gigi, mah ikut??"

Zu Chin mengangguk, beranjak duduk lalu merangkak untuk minta gendong. dengan senang hati Taehyung menggendong Zu Chin dan membawanya ke kamar mandi, mereka cuci muka dan gosok gigi bersama.

Taehyung turun dengan Zu Chin di gendongannya, berjalan ke arah dapur lalu duduk di kursi yang mejanya sudah penuh dengan hidangan.

tak lama Tzuyu duduk setelah membawakan 2 gelas susu hangat. Tzuyu menatap Taehyung.

"Tae, besok ada waktu??"

Taehyung mendongak, menatap Tzuyu.

"ah maaf, untuk besok tidak bisa karena ada pekerjaan di luar kota yang tidak bisa di tunda ataupun di wakilkan. kenapa??"

Tzuyu terdiam sejenak, menatap Zu Chin lalu ke arah Taehyung.

"hanya ingin mengundangmu makan malam bersama, besok boy ulang tahun" jelas Tzuyu

Taehyung menatap Zu Chin yang juga sedang menatapnya, tersenyum lalu mengusap kepalanya sayang.

"maafkan uncle boy, tapi sungguh, uncle tidak bisa meninggalkan pekerjaan itu. bagaimana kalau uncle belikan hadiah?? boy mau apa??"

"boy hanya ingin bersama uncle," ucap Zu Chin melas

Taehyung menatap Tzuyu, lalu ke arah Zu Chin.

"baiklah, uncle usahakan oke?? tapi uncle tidak janji. uncle akan berusaha menyelesaikan pekerjaan dan setelah itu kesini, oke?? boy benar benar tidak mau hadiah??"

Zu Chin menggeleng dengan senyum,

"boy akan nunggu uncle besok malam"

Taehyung tersenyum, meraih Zu Chin ke pelukannya. sementara Tzuyu tak bisa menahan senyumnya. ia rasa mungkin ini sudah waktunya, Zu Chin tau siapa ayah kandungnya.

.

Taehyung memutuskan ke kantor setelah sarapan di rumah Tzuyu. ia tidak bohong soal pekerjaannya yang menumpuk dan tidak bisa di tunda. Taehyung mencoba menghubungi sekretarisnya untuk ke ruangannya.

pintu di ketuk, sekretaris Taehyung masuk.

"ada apa pak??"

"begini, apa berkas untuk besok sudah selesai di kerjakan??"

"hampir selesai pak, bagaimana??"

Taehyung menatap berkas di mejanya, lalu kembali menatap sekretaris.

"begini, besok saya ada janji untuk acara makan malam dan itu penting bagi saya. jadi apa pekerjaannya bisa selesai sebelum jam makan malam??"

"maaf pak, sepertinya tidak. karena kita juga harus mengunjungi klien di luar kota setelah meeting kerjasama dengan tuan Lee"

Taehyung mengangguk paham.

"kau sudah mengurus tiket untuk ke luar kota??"

"sudah pak, berangkat jam 2 siang dan pulang jam 8 malam"

"baiklah, kau bisa lanjutkan pekerjaanmu"

sekretaris memberi hormat lalu berbalik meninggalkan ruangan.

Taehyung menyenderkan punggungnya di kursi kebanggaannya. memejamkan mata sejenak lalu menegakkan tubuhnya, Taehyung mulai mengerjakan tumpukan berkas di mejanya satu persatu.

.

Taehyung sudah selesai dengan pekerjaannya, saatnya ia kembali ke Seoul. melirik jam yang melingkar di tangannya, pukul 8 lebih 10 menit. Taehyung menghela nafas, meraih ponselnya ingin menghubungi Tzuyu. namun urung, memilih kembali memasukkan ponselnya ke saku jasnya.

Taehyung masuk ke taksi yang akan membawanya ke bandara, di ikuti sekretarisnya.

"kira kira jam berapa sampai Seoul??" ucap Taehyung ke sekretarisnya

"sekitar jam 9 pak,"

Taehyung hanya mengangguk, yah, mau bagaimana lagi??

Taehyung sampai di kantor tepat pukul 9 lewat 15 menit, taksinya sedikit terlambat tadi. Taehyung langsung bergegas masuk ke mobilnya, bersyukur tidak lupa membeli hadiah untuk Zu Chin. Taehyung memacu mobilnya menuju rumah Tzuyu.

Taehyung ragu mengetuk pintu di depannya dengan papaerbag di salah satu tangannya. sekarang sudah pukul 9 lewat 35, di tambah lampu depan juga sudah mati. Taehyung tak yakin namun tetap menekan bel, sekali, dua kali tidak ada respon. Taehyung menghela nafas, hendak berbalik namun pintu terbuka menampilkan Tzuyu yang sepertinya baru bangun tidur di lihat dari matanya yang sedikit merah dan sayu.

"kau datang rupanya, boy menunggumu sejak tadi" ucap Tzuyu lalu menarik tangan Taehyung masuk

Taehyung mengikuti langkah Tzuyu sampai di kamar Zu Chin, Tzuyu menoleh menatap Taehyung.

"terima kasih sudah datang, pasti boy akan sangat senang" ucap Tzuyu lalu mengusap kepala Zu Chin berniat membangunkan.

Zu Chin menggeliat, lalu terduduk menangkap atensi Taehyung yang tersenyum padanya. Tzuyu menggeser tubuhnya, memberi ruang untuk Taehyung agar mendekat ke arah boy.

Taehyung berjongkok di samping ranjang Zu Chin, tersenyum dengan mengusap gemas kepala Zu Chin.

"maafkan uncle boy, baru bisa datang dan membuat boy menunggu. happy birthday boy, God bless you. uncle ada hadiah untuk boy," ucap Taehyung sembari meletakkan paperbag ke pangkuan Zu Chin

Zu Chin mengintip hadiahnya, lalu menatap Taehyung dengan senyum lebarnya.

"makasih pa"

Taehyung cengo, blank, dan sempat menahan nafas. apa telinganya masih berfungsi dengan normal?? apa tidak salah dengar?? ini bukan halusinasinya kan??

"papa kok bengong??" ucapan Zu Chin berhasil meraih kesadaran Taehyung

"b-boy, tadi p-panggil apa??" ucap Taehyung memastikan

"papa. uncle papa boy, benar kan??" ucap Zu Chin dengan logat gemasnya

Taehyung segera meraih Zu Chin ke pelukannya, mendekapnya erat sesekali mencium kepala Zu Chin. Taehyung mengedarkan pandangan, mendapati Tzuyu duduk di sofa sedang memperhatikannya dengan senyum.

"ya Tuhan, ini bukan mimpi kan??" batin Taehyung melihat ke arah Zu Chin yang membalas pelukannya.

.
.
.
.
.
holla, ada cerita baru🥳🥳🥳🥳🥳🥳
baru mulai sih, semoga suka☺️☺️☺️☺️

silahkan di cek

FAULT - TAETZU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang