6

952 102 18
                                    

2 bulan berlalu, perut Tzuyu sudah terlihat sedikit buncit. Tzuyu memutuskan tinggal di Daegu, tepatnya di rumah sederhana belakang taman kota. Tzuyu memilih tempat ini karena ingin memudahkan diri nantinya.

Tzuyu bekerja di sebuah cafe, samping taman. Tzuyu menjual mobilnya guna menambah tabungan. Tzuyu sudah menyiapkan semuanya jika ia melahirkan nanti.

Tzuyu baru saja pulang dari kerjanya di cafe, berjalan menuju kulkas dan mengambil air putih dingin guna menyegarkan tenggorokannya. Tzuyu duduk di kursi, tangannya meletakkan gelas di meja dan satunya mengusap perutnya.

"sebenarnya aku ingin menemui calon papamu nak, tapi mama masih ragu"gumamnya

Tzuyu mengambil kartu nama yang ia selipkan di dompet.

"Kim Taehyung" gumam Tzuyu

Tzuyu kembali teringat bagaimana dulu saat bertemu dan kemudian mereka melakukannya. bahkan Tzuyu sering senyum senyum sendiri jika mengingatnya. Tzuyu akui, Taehyung memang sexy dan mampu membuatnya merasakan sensasi yang berbeda. Tzuyu sendiri masih tak paham, Taehyung berusaha keras menggempurnya dan selalu mengeluarkannya di dalam. Tzuyu yakin hal seperti ini bukan tanpa alasan. namun Tzuyu juga tidak ingin terlalu banyak berharap. hanya ketika Tzuyu selalu ingin menggugurkannya, seperti ada perasaan kecewa dan tak rela. maka dari itu Tzuyu bertekad merawatnya, meski seorang diri sekalipun.

.

Taehyung seperti mayat hidup, putus asa dan mati rasa. sejak dari club waktu itu bersama Jimin, ia terus mencari keberadaan Tzuyu, namun sampai saat ini tidak ada petunjuk.

Taehyung selalu melalui hari buruknya dengan aura dingin dan menaikkan level keangkuhannya. bukan tanpa alasan, Taehyung merasa kecewa dengan dirinya sendiri. andai saja waktu itu Taehyung datang lebih cepat.

pintu terbuka, Yeonjun masuk bersama Soobin dengan berkas masing masing di tangan mereka.

"maaf tuan, ini laporan akhir bulan dan harus di tanda tangani." ucap Yeonjun menyerahkan map

tanpa membaca, Taehyung langsung menandatangani dan kembali menyerahkan ke Yeonjun.

"kau?" ucap Taehyung kepada Soobin

"ini ada berkas laporan salah satu cabang kita di Daegu tuan. ada sedikit masalah di sana, apa tuan yang akan turun tangan sendiri?" ucap Soobin hati hati

"tidak, bukankah kau bisa menyelesaikannya?"

"tentu tuan, kalau begitu saya undur diri" ucap Soobin lalu pergi

Yeonjun mendekat ke samping Taehyung setelah Soobin keluar.

"tuan, maaf sebelumnya. apa saya perlu mengerahkan anak buah saya untuk mencari nona Tzuyu?" ucap Yeonjun pelan

Taehyung menoleh ke arah Yeonjun. ya, sejak saat itu Taehyung menceritakan perihal Tzuyu pada Yeonjun dan memintanya mencari keberadaannya, namun sampai saat ini nihil.

"lakukan saja"

"baik tuan"

Yeonjun keluar dari ruangan Taehyung. bersama dengan itu Jimin masuk.

"Tae, kau tak berniat makan atau sekedar keluar dari ruanganmu yang membosankan ini?" oceh Jimin duduk di meja Taehyung

"diam kau Park!" ketus Taehyung

"aku berniat baik untuk menghiburmu Tae," oceh Jimin

namun Taehyung tak merespon, menatap kosong lurus ke depan.

"ah sepertinya aku harus ke Daegu Tae, salah seorang anak buahku melihat Tzuyu di sana" ucap Jimin sembari beranjak

Jimin tak yakin dengan ucapannya, tapi jika tidak menggunakan embel embel Tzuyu, Taehyung tidak akan bergerak. sejujurnya ia prihatin dengan keadaan Taehyung.

"aku ikut" sahut Taehyung

Jimin menoleh,

"lekas bersiap, aku akan berangkat setelah ini" ucap Jimin lalu keluar dari ruangan Taehyung

.

Jimin dan Taehyung sudah sampai di Daegu, lebih tepatnya di salah satu hotel berbintang kelas atas. Jimin menggeret kopernya, begitu juga Taehyung. mereka sepakat berdandan dengan gaya santai, menggunakan denim dan atasan kaos di lengkapi jaket.

"kau lapar Tae?"

"tentu saja"

mereka sudah masuk ke kamar masing masing, kemudian kembali keluar berniat makan di luar. Jimin memilih resto depan hotel, dan di setujui Taehyung.

Jimin memainkan ponselnya sembari menunggu pesanan datang.

"jadi dimana tepatnya anak buahmu melihat Tzuyu?" ucap Taehyung

"nah loh Jimin, mau jawab apa sekarang?? ayo berpikir berpikir" batin Jimin

"ah, mereka melihat saat berjalan di daerah pusat kota tepatnya daerah taman" ucap Jimin se-natural mungkin dan semeyakinkan mungkin

Taehyung mengangguk paham.

"setelah ini kita ke sana, aku tak ingin membuang waktu terlalu banyak di sini" jelas Taehyung

Jimin hanya mengangguk was was, kebetulan pesanan mereka datang.

"makan dulu Tae, kau bilang lapar tadi" peringat Jimin

Taehyung mengangguk, menggeser piring pesanannya persis di depannya.

Taehyung menepati ucapannya, menggeret Jimin menuju pusat kota dan mulai mencari Tzuyu.

"kau yakin mencarinya sekarang Tae?" ucap Jimin tak yakin

"tentu saja, kita berpencar. aku mulai sebelah kiri dan kau ke kanan" ucap Taehyung langsung berjalan mulai mencari

mau tak mau Jimin melakukan perintah Taehyung. Jimin mulai berjalan dan mengedarkan pandangan ke segala arah. Jimin terdiam ketika melihat siluet Tzuyu, mulutnya sedikit terbuka tak percaya. Jimin melihat Tzuyu yang baru saja keluar dari sebuah cafe dengan memegangi perutnya yang sepertinya sudah buncit. Jimin mengikuti langkah Tzuyu dari jauh, sebisa mungkin tidak kehilangan jejak. namun sialnya, Jimin kehilangan jejak saat hendak menyebrang namun terhalang lampu merah, sementara Tzuyu sudah berada di seberang dan menghilang.

"gila, memang takdir, bualanku jadi kenyataan. jadi Tzuyu benar benar di sini?" monolog Jimin

Jimin memutuskan berbalik, hendak menyusul Taehyung. Jimin akan melanjutkan pencarian nantinya, yang terpenting ia harus bertemu Taehyung dulu.

FAULT - TAETZU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang