27

780 73 16
                                    

Taehyung sudah masuk ke sebuah cafe tempat janjian dengan Yeri, dan matanya menemukan Yeri sudah menunggunya. Taehyung berjalan cepat ke arah Yeri, lalu duduk di depannya.

"ada apa Tae??"

Taehyung menghela nafas sejenak, menatap Yeri.

"bagaimana keaadaan Rara??" ucap Taehyung menghiraukan pertanyaan Yeri

"em, sudah lebih baik. Rara juga sudah pergi ke sekolah sejak 2 hari yang lalu" jelas Yeri

"baguslah. aku sudah mengurus semuanya, dan hasilnya mungkin sebentar lagi. jadi aku harap setelah kau menerima hasilnya, kau benar benar tidak menggangguku lagi, Yeri." ucap Taehyung jelas

Yeri hanya mengangguk pelan, menatap Taehyung lalu menghembuskan nafas.

"baiklah, terima kasih untuk semuanya. semoga kau lekas menemukan kebahagiaanmu, aku tak keberatan jika kau mengundangku ke acara pernikahanmu nanti" ucap Yeri tulus

"ah, kurasa tidak perlu. aku hanya tidak ingin kau bertemu dengan istri dan anakku nanti. jadi jika suatu saat kita tidak sengata bertemu, aku harap kau bersikap tidak mengenal satu sama lain" jelas Taehyung

Yeri lagi lagi hanya mengangguk,

"baiklah, jika itu maumu"

"sudah, hanya itu yang ingin aku sampaikan. apa kau butuh dana lagi?? selagi aku masih berbaik hati mau memberimu"

Yeri menatap Taehyung, sungguh sudah terlalu baik Taehyung selama ini. walaupun sebenarnya ia butuh uang, tapi akan sangat memalukan jika sampai menerima uluran Taehyung lagi.

"tidak, lagian aku sudah bekerja di salah satu perusahaan." ucap Yeri dengan senyum

"baiklah, aku pergi"

Taehyung beranjak begitu saja meninggalkan Yeri, hatinya sudah lega telah menyelesaikan semua urusannya dengan Yeri. selanjutnya ia hanya perlu memikirkan Tzuyu dan Zu Chin, ia sudah tidak sabar menanti hadirnya sebuah keluarga yang selalu di dambakannya. Taehyung sendiri berjanji kepada dirinya sendiri, akan membahagiakan Tzuyu dan Zu Chin, juga anak anaknya nanti jika Tuhan memberikan.

.

Taehyung mengetuk pintu rumah Tzuyu, beberapa kali mengetuk namun tidak ada jawaban. tangannya iseng meraih knop pintu dan itu tidak terkunci, Taehyung masuk sesekali memanggil Zu Chin.

Taehyung sampai di ruang tengah dan itu sepi. tiba tiba Zu Chin muncul dari arah kamar dengan muka bantalnya, menyadari atensi Taehyung senyum antusias tercetak dan buru buru menghampiri.

"papa," ucap Zu Chin menghambur ke gendongan Taehyung

"hey boy, baru bangun tidur??" ucap Taehyung perhatian

"iya, papa baru pulang kerja??"

"iya boy. boy sendiri?? mama di mana??" ucap Taehyung melihat sekitar

"tidak tahu pa, tadi mama nemenin boy tidur. tapi waktu bangun boy cari tidak ada" jelas Zu Chin

tak lama pintu terbuka, memperlihatkan Tzuyu masuk dengan kantong belanjaan di kedua tangannya. bibirnya tersenyum lalu berjalan mendekat ke arah Taehyung dan Zu Chin.

"sayang, maaf tadi mama tinggal." ucap Tzuyu dengan mimik sedih

"tidak apa ma, ada papa kok"

Tzuyu tersenyum ke arah Zu Chin, berjalan ke dapur meletakkan belanjaan di meja makan. Taehyung menyusul dengan Zu Chin masih di gendongannya, duduk di kursi.

"sebenarnya ada hal yang harus di omongin Tzuy" ucap Taehyung tiba tiba

"hal apa??" heran Tzuyu

Taehyung menatap Tzuyu lalu beralih ke Zu Chin.

"boy, papa mau nikahin mama. boy kasih ijin tidak?? papa tidak bisa menjanjikan kebahagiaan, tapi papa akan selalu berusaha semampu papa untuk bahagiain boy sama mama. papa juga minta maaf tidak merawat boy sejak kecil, sekarang ijinkan papa menebus semuanya dan memenuhi kewajiban papa" ucap Taehyung tulus

Zu Chin hanya menatap Taehyung, matanya mulai berkaca kaca membuat Taehyung khawatir dan menangkup pipi Zu Chin. begitu pula Tzuyu, mendekat mengusap bahu sempit Zu Chin.

"boy, maafkan papa sayang. boy benci papa??"

"hueeeee," tangis boy pecah

Taehyung semakin kalang kabut, Tzuyu mencoba meraih Zu Chin ke gendongannya tapi Zu Chin menolak.

"sayang, kenapa hey??" ucap Tzuyu

"boy, boy, tidak paham papa ngomong apa ma~~, papa ngomongnya panjang banget~~~"

Taehyung dan Tzuyu saling tatap, menarik nafas lega kemudian atensi mereka beralih ke Zu Chin.

"sayang, papa mau nikah sama mama. jadi nanti boy punya papa." ucap Tzuyu pelan

"terus ma??" ucap Zu Chin mengusap jejak air matanya

"boy kasih ijin tidak, kalau papa nikah sama mama??" ucap Tzuyu hati hati setelah sebelumnya melirik ke arah Taehyung

"kalau boy kasih ijin, mama papa sudah nikah begitu??"

Tzuyu dan Taehyung terkekeh gemas,

"tidak boy, papa harus siap siap dulu. siapin baju bagus, siapin pesta, siapin rumah, dan lain lain. jadi boy kasih ijin papa nikah sama mama??" ucap Taehyung

"boleh pa, boy kasih ijin. jadi papa sama mama bisa nikah besok" ucap Zu Chin antusias

Taehyung melongo, begitu juga Tzuyu.

"b-boy, kalau besok papa tidak bisa. papa kan harus siapin semuanya sayang, gimana kalau seminggu??" ucap Taehyung menawar

"tidak bisa cepet cepet ya pa??"

Taehyung menggeleng dengan mimik sedih,

"yaudah, satu minggu" ucap Zu Chin akhirnya

Tzuyu tidak bisa menahan rasa bahagianya, meraih Zu Chin ke gendongannya dan mengecupi wajah Zu Chin.

"terima kasih sayang" ucap Tzuyu

"buat apa ma??" heran Tzuyu

"terima kasih sudah memberi papa dan mama kesempatan untuk merawat boy dengan baik nantinya. maafkan mama juga sayang, tidak membawa boy ke papa sejak dulu." ucap Tzuyu tulus

Zu Chin hanya menatap Tzuyu lalu memeluknya. Zu Chin melirik Taehyung yang tersenyum,

"papa peluk" cicit Zu Chin

dengan senang hati Taehyung beranjak dan memeluk keduanya. sungguh hatinya sudah sangat lega saat ini, impiannya sebentar lagi akan terwujud.

FAULT - TAETZU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang