🍁Berdamai - Memulai.
____________
Fionyalve
❤
Disukai oleh Aranrvn_valkrye dan 66.471 lainnya
Fionyalve 3 years and it's you again❤😚 @Aranrvn_valkrye
Lihat semua 2.832 komentar
.
Senyumnya tercetak miris melihat beberapa kenangan masih bertengger dengan nyaman.
Tiga tahun—apa sih yang diharapakan banyakan orang yang menjalin hubungan hingga bertahun-tahun? Jelas, rangkaian cerita-cerita penuh harapan-harapan sederhana soal kebahagian masa depan bukan? Begitupun dengan Aran, entah berapa lembar karangan soal bahagia bersama perempuannya, Fiony Alveria Artha, gadis yang mungkin hingga detik ini barangkali masih menjadi yang utama setelah usai menjadi sebuah keputusannya yang tepat, setidaknya untuk saat ini. Tiga tahun, pada waktu yang tak bisa dikatakan lama ataupun singkat, pada akhirnya hanya menyisakan sebuah rencana yang melenceng dari perkiraan-perkiraan mengenai bahagia yang Aran maksud. Tuhan itu tak terbaca, katanya ; manusia pada dasarnya penulis yang handal, tapi Tuhan editor yang tak kalah handal pula, semuanya benar-benar mampu berubah kapan saja.
Ya, Aran paham betul tentang takdir, semua tak harus sama dengan apa yang diinginkan, tapi jika boleh meminta Aran tentu mau takdirnya sama seperti khayalan konyolnya.
Benda pipih yang sedari tadi digenggaman masih nampak sama, semuanya belum berubah seperti yang seharusnya, masih sama ; Wallpaper itu, postingan-postingannya, file khusus pada galerinya, nama kontak yang selalu menjadi pioritasnya, semuanya tentang Fiony masih sama meski terlihat sederhana. Satu minggu tak lagi menyandang sebagai pacar nyatanya tak membuat dia—Aran Norven Chaesar berhenti mencintai lebih cepet. Fiony, pada kenyataannya hingga detik ini masih yang spesial.
Tak bohong, Aran masih menunggu dan berharap satu notif dari perempuannya, ah — ralat, maksudnya mantan perempuannya untuk sekedar say hai, atau menanyakan bagaimana hatinya—meski pertanyaan ini terdangar konyol dan tak waras, atau maaf yang keluar dari mulut Fiony. Bukan gila maaf, tapi Aran sejatinya memang masih ingin, dia sudah memaafkan Fiony bahkan setelah sakit di dadanya menekan kuat, hanya kini Aran ingin mereka sama-sama mengatakan maaf dan kembali. Terdengar konyol memang, tapi tak bohong jika dia masib menginginkannya. Dia rindu ocehan dari gadis yang terkadang bersikap begitu menggemaskan dan manja, Aran tak terbiasa, harinya masih saja suram begitu usai, seakan tak mampu menjalankannya tanpa sosok Fiony, memang agak sedikit lebay, tapi setidaknya untuk saat ini dia belum bisa, atau bolehkan bilang jika ini adalah sebuah proses? Helaan nafasnya kembali beradu dengan udara secara kasar, ponselnya ia lock dan taruh disembarang arah. "Masih nungguin dia?" Aran mengangkat kepalanya seraya memberikan senyuman tipis.