sembilan belas.

1.5K 205 56
                                    

🍁

Pemeran utama selalu ada disetiap bagian ceritanya kan?

__________

"Berita tak terduga datang dari aktris cantik Fiony Alveria yang pada pukul 2:10 dini hari mengalami kecelakaan. Ini dia liputannya untuk anda."

"Fiony Alveria mengalami kecelakaan, diduga dalam keadaan mabuk."

"Mengalami kecelakaan : mobil Fiony Alveria sampai hancur."

"Kondisi terkini dari Fiony Alveria dikatakan kristis, Julie sang manager meminta doa terbaik untuk Fiony."

..

Semenjak malam itu, entah sudah berapa kali Zee mendengar berita memilukan dari Fiony—gadis yang belum 24 jam menjadi mantannya, kembali dia dihantam rasa sakit yang berlipat. Mungkin untuk saat ini rasa patah yang disebabkan kandasnya hubungan tak ada artinya, nyatanya Zee sekarang dipeluk luka tentang fakta kecelakaan Fiony—menengok kebelakang, beberapa jam atau bahkan menit sebelum kecelakaan ada Zee dibalik Fiony yang menabur rasa benci. Tentang kecelakaan—jujur, Zee tidak tutup mata akan beritanya, ia tahu, sangat tahu. Jangan tanyakan bagaimana dia sekarang, jawabannya jelas, dia hancur dan patah, ia tak sebaik-baik itu hanya karena wajahnya tak muncul di media. Setalah berita kecelakaan menyapa telinganya dunianya terasa runtuh begitu saja, ada banyak perandaian-perandaian yang dirangkai oleh Zee tentang Fiony malam itu, atau seandainya ia bisa mengiyakan apa yang Fiony minta, atau—seandainya malam itu dia yang pergi dari apartment Fiony, mungkin kejadiaannya tidak akan seperti ini. Tetapi terlambat, Tuhan sudah merangkai skenarionya dengan apik, dan kini tinggal dia dengan segala penyesalannya. Zee yang kini didekap erat oleh rasa sesal.

Jika boleh meminta, Zee ingin mengembalikan waktu, atau menggantikan posisi Fiony kini, tapi untuk apa? Semuanya tak ada punya arti apa-apa bukan? Bahkan—perannya sekarang pun tak lagi diinginkan.

"ZEE!"

"Arzee!"

"Zee, Zee Fiony kecelakaan lo—Zee.." Suaranya memelan dan terasa tercekat, seolah kalimat yang seharusnya tersampaikan hilang begitu saja, langkah Ashel pun ikut melambat kala mendapati seorang Arzee Saga Ganendra duduk di atas karpet dengan kepala yang bersandar pada tepi ranjang. Matanya terlihat begitu sendu, ini untuk perta kalinya setelah bertahun-tahun mengenal sosok Zee, Ashel melihat tatapan lurus yang terkesan kosong yang Zee perlihatkan juga terkesan tak terbaca, untuk pertama kalinya ia melihat Zee yang seperti mayat hidup. Matanya sembab, penampilannya juga terlihat berantakan, sepanjang yang Ashel tahu lelaki 19 tahun ini menyukai kerapihan, bernanding balik dengan keadaannya sekarang— ah, jika Ashel menebak ada sesuatu terjadi sebelum berita kecelakaan Fiony tersebar di media. "Zee, are you okay?"

"No. I'm not fine of course." Gumamnya lirih.

Tanpa banyak bucara, Ashel menarik tubuh Zee kedalam pelukannya, membuat lelaki itu mencengkram lengannya. Ashel memejamkan mata merasakan ada pilu dan patah yang hebat menyapa seorang Zee. "I am here Zee. Nangis aja kalau emang bisa bikin lega. Aku disini buat kamu." Bukan sebuah jawaban yang Ashel dapatkan, melainkan pelukan yang semakin mengerat.

Ashel benci kondisi seperti ini.

Sepanjang 19 tahun dia hidup, tumbuh menjadi gadis yang dewasa bersama seorang Arzee Saga Ganendra tidak pernah dia mendapatkan lelaki ini sehancur sekarang, selemah sekarang, dan seterpuruk sekarang. Entah apa yang tengah dirasakan Zee, Ashel tak pernah mampu menrka apa yang dirasakan lelaki ini, karena yang biasa dirinya lihat adalah Zee seseorang yang sangat kuat. Kini hanya ada pertanyaan-pertanyaan yang mampir pada otaknya, sepeti ; apakah ada kaitannya dengan kecelakaan Fiony? Yang Ashel tau lelaki itu masih mempunyai hubungan khusus dengan Fiony Alveria Artha. Telapak tangannya yang lembut menyapa kepala belakang Zee dengan bisikan kecil berharap lelaki yang ada didekapnya ini sedikit merasakan tenang.

Because It's You [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang