Chap 13 : Reality

5 2 2
                                    


Hallow sobat-sobat :)) 


Hari ini aku sebenernya lagi kepusingan dan banyak masalah gitu kayak semua yang aku lakuin serba salah yaaah taulah pasti banyak yang pernah ngalamin jugaa. Khawatir gak jelas dan sebagainya kayak ABG gitu :))) kayaknya aku beneran telat puber deh wkwkwkwk



lalu aku dibuat terharu sama beberapa orang dan jujur itu memotivasi aku banget :)) makasih banyak buat kalian JOHAYOO GUYS. 



LUV U 



Aku gak menjanjikan karena sulit banget sejujurnya buat double update di karenakan banyak rangkaian cerita yang berubah sehubungan dengan adanya karakter baru di series lain dan jadi boomerang ke Der Feind yang padahal udah finish tinggal publish tapi gimanaa yaa guys jadi harus perbaikan tapi aku usahakan. 




yap ini dia. 




****** 






Semalam Brandon dibuat kepusingan dan khawatir berlebih entah bagaimana kepalanya tidak bisa diajak kompromi, matanya jadi tidak mau menutup, tidak membiarkan dirinya tidur. Semalaman dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri sebenarnya apa yang terjadi pada Marsya sampai gadis itu memilih pergi dari rumah? Apa itu artinya masalah keluarganya serumit itu?

Pagi ini Brandon memasuki kelasnya dengan malas duduk di belakang gadis berwajah imut dengan rambut bergelombang terikat satu kuncir kuda dengan poni menghiasi dahinya. Yesi namanya.


"Brandon!" panggil gadis itu antusias yang hanya dibalas Brandon dengan gumaman kecil.


"Eh? Tumben biasanya lo paling gencer ngasih gosip" kata Yesi bingung menatap Brandon yang sudah membawa tasnya ke atas meja menjadikannya bantal untuk tidur.


Brandon menggerakkan tangannya meminta Yesi untuk tidak mengganggunya, "Gue ngantuk, semalem gak bisa tidur" kata Brandon walau berikutnya lelaki itu terbangun dan kembali memanggil nama Yesi dengan lantang.


"Semalem gimana Aca?" tanyanya mengecilkan suaranya.


Yesi berdecih kecil, "Jangan lupa utang lo pokoknya hari ini gue mau makan yang banyak"


"Sialan! Kasih tahu gue dulu dia gimana semalem?"


"Dia gak nangis dia juga gak cerita apa-apa jadi gak usah berharap gue tahu sesuatu lagian dia juga nyampe, ngobrol bentar langsung tidur" ujar Yesi, "Aah katanya hari ini dia bakal ke rumah siapa tuh anak sebelah?"

Der FeindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang