Setelah sebulan di sekolah kegiatan belajar mengajar juga sudah berjalan, kegiatan ekskul yang hampir ada setiap harinya. Marsya belum memiliki kegiatan ekstra di sekolah dia masih menganggur begitu juga dengan Keyl. Keduanya masih menunggu pengumuman anggota OSIS jika tidak berhasil masuk barulah mereka memilih ikut ekskul lain. Marsya sebenarnya tergerak ikut cheers namun mendengar rumor dari Somi salah satu teman sekelasnya itu dia jadi mengurungkan niat.
Di sinilah dia sekarang bersama Keyl di hadapannya, hari ini pengumuman anggota OSIS akan di edarkan Marsya dan Keyl masih menunggu di sekolah jarum jam sudah menunjukkan pukul setengah tiga sore. Marsya duduk di kantin, di hadapannya ada Keyl yang sibuk mengaduk ice lychee tea-nya, Marsya mendesah lelah mengaduk spageti di depannya.
"Kapan si Ca? Gue mau balik deh" keluh Keyl memanggil Marsya dengan panggilan buatan Changbin, laki-laki yang duduk di belakang meja Marsya. Aca. Begitu panggilannya.
"Sabar apa Key, lagian Xavier belom balik bola juga, kan?" kata Marsya menyebutkan nama sahabat laki-laki Keyl yang merupakan kakak kelas mereka.
"Ck! Kelamaan gue mau nonton drama, gue penasaran nanti Cha Min hidup apa ngga" kata Keyl mengeluh sambil menghentakkan kakinya sebal di bawah meja. Menyebutkan salah satu tokoh dari drama Abyss yang akhir-akhir ini sedang ditontonnya. Keyl memang penyuka Korea.
Marsya mendesah pelan baru hendak menyeletuk sebelum akhirnya notifikasi berbunyi dari ponselnya. Marsya buru-buru mengambilnya matanya membulat sempurna dengan Keyl yang juga jadi reflek mengambil handphone-nya. Keduanya saling pandang. Perlahan bibir keduanya tertarik ke atas.
"ACAAA!!! GUE BERHASIL, MASUK... GUE MASUK" pekik Keyl sudah berdiri, melompat-lompat di antara kursi kayu dan meja kayu itu. Marsya ikut berdiri dan melompat kegirangan.
"KEEY!!! GUE JUGA MASUK.... MASUKK GIMANA DONG GUE MASUKK" pekik Marsya ia hampir menangis saking senangnya. Keduanya berhenti melompat memeluk masing-masing walau terhalang meja yang setinggi pinggang mereka itu.
"Ayo Key, kita harus ke ruang OSIS sekarang" ucap Marsya, melepas pelukannya mengambil tas ranselnya, menggandeng lengan Keyl yang sudah berdiri di sampingnya.
Itulah juga alasan utama mereka menunggu karena setelah pengumuman mereka diminta untuk datang ke ruang OSIS. Marsya dan Keyl berjalan dengan semangat menuju ruang OSIS, baik Keyl dan Marsya tak tahu masa indah mereka bermula di sini.
****
Pada awalnya Marsya sangat bahagia mengingat OSIS merupakan organisasi yang sangat amat digemari. Marsya bisa ingat hampir seluruh anak angkatannya mengikuti LDKS, berlomba untuk bisa mendapatkan posisi sebagai OSIS ini tapi sekarang rasanya Marsya ingin keluar dari sini.
Tadi saat ia sampai di ruang OSIS awalnya dia sangat senang melihat Ares juga berhasil lolos mejadi OSIS namun senyuman bahagia itu luntur saat dirinya melihat orang di depan Ares berbalik melihat ke arahnya dengan senyuman meledek. Siapa lagi kalau bukan Brandon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Der Feind
Teen FictionDer Feind dalam bahasa Indonesia artinya musuh Kata orang hubungan keduanya bagai Korea Selatan dan Korea Utara tapi bagaimana jika ada orang yang percaya kalau mereka hanya remaja yang berselisih lalu bersatu seperti Jerman Barat dan Jerman Timur...