Di Reachme mereka menyatukan meja hingga jadi muat 20 orang jadi bayangkan saja berapa banyak meja yang harus mereka gunakan untungnya di sana sangat luas. Mereka mengambil posisi di tengah ruangan di mana ada kursi sofa panjang yang saling berlawanan mereka memilih sisi kiri, menyatukan semua meja hingga menjadi cukup untuk 20 orang. Setelah memesan secara terpisah, mereka bercanda ria. Marsya duduk di antara Keyl dan Dhean kakak kelas yang katanya menjadi calon wakil ketua OSIS untuk Jasson.
"Eh bantet! Siniin cemilan gue!" pekik Jeka membuat Mina kakak kelasnya yang terkenal kalem itu mendadak matanya melotot, menatap Jeka tajam.
"HEH! GUE GAK BANTET YA! Dasar tikus burik!" pekik Mina.
Mina semakin menyembunyikan camilan Jeka di balik badannya. Menjambak rambut Jeka kasar yang juga dibalas oleh Jeka dengan perlakuan serupa tempat duduk mereka yang sangat tidak mendukung. Jeka duduk berhadapan dengan Mina membuat satu meja di pinggir sana jadi terdorong bersamaan dengan Jeka dan Mina yang masih sibuk menarik rambut masing-masing. Seven yang duduk di dekat mereka merasa risih dengan pandangan orang-orang jadi memukul kedua kepala manusia itu membuat mereka berhenti bertengkar.
"Huft capek banget ya tiap hari ada aja baku hantam di dalam sini" ucap Jisu yang duduk di hadapan Marsya, gadis itu manggut-manggut setuju.
"Sabar aja, bentar lagi kan nambah" kata Dhean membuat Marsya mendelik merasa.
Jasson sudah menunduk di samping Jisu menahan malu karena sekarang mereka jadi sorotan melihat Mina dan Jeka sudah diam namun sekarang Rose, Wendy dan Iriana sibuk mendekat ke meja bar di sana merequest lagu untuk diputar kan walau berkali-kali dihalau oleh Yohan. Keyl sibuk tertawa-tawa bersama Tzuyu, Jasmine, Guanlin, Brandon Ares, Mark dan Kai teman seangkatan mereka. Kebetulan mereka duduk berdekatan dan berhadapan.
"Ares tuh populer banget ya baru masuk aja sampe Rose tahu, diakan bodo amat anaknya" ucap Dhean menginterupsi bertanya pada Jisu, Vian dan Jasson yang duduk dekatnya.
Marsya refleks menoleh merasa daripada canggung lebih baik dia bergabung ke sini. Jisu mengangguk setuju dengan antusias, Vian yang berada di hadapan Keyl juga ikut mengangguk setuju. Marsya jadi ikut setuju mengangguk kecil dengan Jasson yang bergumam kecil seolah mengatakan itu benar.
"Emang ye kalau ganteng tuh gampang banget buat jadi populer" kata Dhean mengambil french fries spicy sauce yang baru saja sampai padahal setau Marsya Dhean tidak memesan.
"Iyalah, contohnya anak gue" kata Jisu menunjuk ke arah Vian yang memang memiliki visual sangat memukau. Vian yang sibuk bermain dengan figur star wars di kedua tangannya mengadu dua figur itu seolah lagi bertarung hanya ikut mengangguk saja tak tertarik bergabung.
"Lo Sya? Gimana rasanya jadi terkenal dalam satu hari?" tanya Dhean entah menyindir atau benar-benar bertanya.
"Gila lo bringas banget, gue inget banget tuh waktu lo jambak-jambakan sama Brandon" kata Jasson akhirnya mengangkat kepalanya dari atas meja, berbicara dengan antusias sementara tangannya sibuk membuka sendok yang terbalut dengan tisu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Der Feind
Novela JuvenilDer Feind dalam bahasa Indonesia artinya musuh Kata orang hubungan keduanya bagai Korea Selatan dan Korea Utara tapi bagaimana jika ada orang yang percaya kalau mereka hanya remaja yang berselisih lalu bersatu seperti Jerman Barat dan Jerman Timur...