Chap 1 : Awal

45 10 2
                                    

Katanya Loyal Star itu sekolah yang asik karena gurunya yang sangat bersahabat, teman-temannya yang kayak keluarga dan sekolahnya yang seperti rumah kedua. Banyak orang yang mendaftarkan sang anak ke sekolah ini untuk mencapai masa depan gemilang mengingat banyak lulusan hebat yang berawal dari sini. Loyal star, sekolah yang menjadi rumah bagi para murid yang bernaung di sana. Rumah hangat bagi para pemilik rumah utama yang dingin tanpa api untuk menghangatkan.

Begitulah mulanya dari gosip yang terdengar membuat Marsya memilih mendaftar untuk masuk ke sekolah ini walau tahun sekarang rumornya memiliki banyak sistem berbeda dari yang dulu. Salah satunya adalah pemilihan jurusan yang biasanya dilakukan saat sudah masuk sekolah sekarang dilakukan saat seleksi masuk jadi mereka harus menjalani 2 kali tes.

Sejak masuk ke sekolah ini Marsya benar-benar menyukai setiap inci dari sekolahnya. Mulai dari sebuah air mancur besar dengan sebuah gapura berisi tulisan 'We stand together, you never walk alone' hingga halaman belakang. Dari awal masuk sekolah nama Marsya Fredella sudah sangat terkenal bahkan di hari pertamanya masuk pengikut instagramnya sudah menambah 34 followers lebih. Marsya memang cantik, semua orang mengakui itu bahkan hanya saat dia berjalan saja semua orang sudah ingin memperhatikannya tapi bukan itu alasan utama dirinya jadi terkenal.

Semua berawal dari Marsya yang tidak sengaja menginjak sebuah boneka saat MOS, OSIS mengadakan pertemuan sebentar di aula sebelum pulang. Dari situlah dirinya bertemu dengan seorang laki-laki yang ia akui memang memiliki fitur wajah menarik dan ganteng.

Saat itu Marsya rasanya kehilangan energi. Karena langkah lemasnya Marsya bahkan tak melihat ke arah jalanan ia tak sengaja menginjak sesuatu. Ia menegak melirik ke bawah melihat ke arah sebuah boneka kecil berbentuk kudanil berwarna krem. Marsya mengernyit memandangi boneka yang sudah memiliki cetakan sepatu di wajahnya. Ini boneka siapa? Ada ya anak SMA bawa-bawa boneka ke sekolah kayak anak SD aja.


"Ih ini dia gue cariin" kata seorang laki-laki yang mendekat ke arahnya tiba-tiba merebut boneka di tangan Marsya. Bola mata laki-laki yang ia kenali bernama Brandon itu melebar melihat cetakan sepatu di wajah bonekanya.


"Lo! tega-teganya nginjek boneka orang" katanya kesal. Rasanya aneh suara laki-laki yang berat itu mengomelinya soal boneka.


"Apaan sih alay banget kayak cewe" kata Marsya mendelik sebal, di tangan kanannya sudah memegang tas ransel miliknya.


"Lo yang cewe, gue mah cowo" ucapnya penuh penekanan. Melindungi bonekanya dengan memasukkannya ke dalam kantung celana panjangnya.


"Gak peduli. Sana-sana" ucap Marsya mendorong Brandon yang menghalangi langkahnya agar menjauh. Tangannya ditahan membuat Marsya berbalik dengan delikan sebal.


"Ini dulu tanggung jawab!" katanya marah. Menunjukkan bonekanya pada Marsya.


"Apa si gampang juga" kata Marsya merebutnya, memegangnya di atas tempat sampah mengguyur boneka itu dengan air membuat Brandon ternganga kaget.


Bonekanya dibully.


Brandon mendorong Marsya merebut kembali bonekanya yang sudah basah itu menatapnya sendu seolah ikut galau karena bonekanya di bully habis-habisan oleh Marsya. Setelah diinjak sekarang diguyur air.


"Dasar nenek sihir!" kata Brandon. Marsya masih merasa aneh gimana sih ekspresi kalian ngeliat orang yang gayanya udah cowo banget tapi lembek di depan boneka?



Pernah gak?


Pernah gak?


Marsya tuh baner-benar bingung sekarang.


"Lo tega banget abis diinjak sekarang lo guyur, mau lo tuh apaan si?" katanya dengan kesal sambil terus menunjukkan bonekanya yang basah.


"Niat gue baik tau! Gue tuh mau bersihin, lo malah dorong gue" kata Marsya jadi ikut terbawa emosi, "Jadi siapa yang nenek sihir? Dasar kakek sihir!" pekik Marsya kesal.


"Pokoknya tanggung jawab" kata Brandon kesal. Marsya baru hendak menoyor laki-laki itu kalau saja salah satu kakak kelas akhirnya memisahkan mereka.


Begitulah awal mula dirinya menjadi salah satu adik kelas hitz dengan situs pencarian utama di portal sekolah yang diurus oleh ekskul jurnal. Portal itu diberikan saat mereka masuk kelas di MOS hari pertama dan pada hari itulah dia tahu kalau namanya sering dicari-cari banyak orang. Mau diceritakan berkali-kali pun ia tak pernah merasa ada lucu-lucunya dia justru terus menarik urat jika ingat.

Untungnya MOS hanya berjalan selama tiga hari kalau tidak Marsya mungkin sudah resign dari sekolah ini saking kesalnya dengan cowo boneka itu. Selama mereka sekelompok Jisu pembimbing kelompok pengenalan sekolahnya mati-matian melerai keduanya yang saat itu memang sekelompok. Entah Brandon atau Marsya yang memulai duluan mereka selalu berkelahi setiap kali ada kesalahan.

Perkelahian yang paling ekstrem adalah saat sedang meminta tanda tangan kakak OSIS. Marsya yang berlari ke arah Jasson dengan Brandon yang juga berlari ke arah yang sama keduanya berebutan ingin mendapat tanda tangan duluan sampai saling menjambak dan pukul-pukulan yang kemudian dilerai oleh Yohan, kakak kelas mereka yang merupakan anak taekwondo sekaligus tim inti OSIS.

Di bandingkan dengan kenangan buruk itu Marsya memiliki kenangan baik dalam pertemanannya. Di hari pertama ia berteman dengan Keyrie Keyl, salah seorang dari kelasnya yang duduk di depannya. Seorang perempuan cantik garis V line pada wajahnya terbentuk sempurna, pipinya merona alami, bentuk mata downturned-nya itu semakin membuatnya mempesona.

Tidak hanya teman, Marsya juga menemukan pujaan hatinya laki-laki dengan nama Sebastian Ares orang yang dikenal sebagai sorot mata, visual utama di angkatannya. Bagaimana laki-laki itu menjadi raja MOS bersama dengan perempuan cantik sebagai ratunya, Wang Yiren. Laki-laki berwajah tegas mata monolid serta hidung mancung itu memikat siapa pun yang melihatnya termasuk Marsya. Dan beruntungnya laki-laki itu sekelas dengannya.


*****



Hai semua ini aku Famita, aku harap kalian menikmati ceritanya mungkin aku masih punya banyak kekurangan dari segi bahasa, alur dan masih banyak lagi tapi aku harap cerita ini bisa menghibur kalian semua.

Mungkin di chapter ini mungkin belum ada yang menarik tapi semoga di chapter selanjutnya dan di series selanjutnya akan lebih menarik lagi. Aku juga bakal usahain supaya bisa terus berinteraksi sama kalian.

Selamat Membaca.

Der FeindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang