Home

898 96 3
                                    

Home - Seventeen

●●●●●

"Jungwon, apa yang harus kulakukan? Hatiku tidak memiliki rumah untuk bersinggah lagi Hiks." Si manis terisak di dalam pelukan Jungwon.

"Kumohon jangan pergi." Gumamnya lagi.

' Apa yang bisa aku lakukan tanpamu? Seperti robot tua.
Hatiku berhenti dan selalu dingin. '

"Tidak, kau akan selalu bersinggah padaku. Dan aku akan selalu bersinggah padamu. Kau bisa menungguku kan?" Ucap Jungwon lembut. Sunoo mengangguk.

' Apa yang bisa kita lakukan? Jika kamu bukanlah aku.
Ini akan terasa berat seperti aku.
Apa yang bisa kita lakukan.

"Kita masih memiliki waktu beberapa hari lagi. Jadi, mari habiskan waktu bersama, oke?" Ajak Jungwon.

Sunoo tersenyum dan menjawab. "Oke, mari kita membuat kenangan yang indah sebelum berpisah lama."

"Jadi kita akan pergi kemana?" Tanya Jungwon.

"Aku ingin pergi kafe kucing, boleh?" Tanya Sunoo.

Jungwon tersenyum. "Tentu saja boleh. Kalau begitu, mari bersiap-siap, kita akan berangkat." Jawabnya. Sunoo pun tersenyum cerah.

Tidak beberapa lama mereka telah siap dan menuju ke tempat tujuan. Sesampainya di kafe, Sunoo berjalan riang dengan tangannya yang di genggam sang kekasih. Saat memasuki kafe mata Sunoo berubah menjadi berbinar.

"Wah~ coba lihat! Kucing itu memiliki bulu yang tebal terlihat sangat gembul." Pekik Sunoo gemas.

"Hahaha, iya seperti dirimu. Pipi yang chubby~" Goda Jungwon. Ia memainkan pipi Sunoo tanpa permisi.

"Ah, hentikan! Pipiku akan memerah bila terus di mainkan!" Ucap Sunoo menangkis tangan Jungwon.

"Hahaha, baiklah baiklah."

"Oh, lihat! Kucing itu terlihat seperti dirimu! Mata yang tajam." Ucap Sunoo mendatangi kucing itu.

Jungwon tersenyum melihat Sunoo yang bahagia.

' Sayang, aku ingin melindungi kehangatan ini.
Jadi tidak ada yang orang lain diantara kita. '

"Wah~ mata kalian benar-benar mirip. Apakah kau reinkarnasi kembaran Jungwon? Haha." Ucap Sunoo bahagia. Sunoo pun menatap mata Jungwon dan kucing itu terus secara bergantian.

"Kenapa?" Tanya Jungwon.

"Mata itu... kapan lagi aku bisa melihatnya secara langsung lagi setelah kau pergi?" Jungwon terdiam mendengar ucapan Sunoo.

' Beritahu aku, kau milikku, beritahu aku, aku milikmu.
Beritahu aku, kau berada dalam diriku, aku berada dalam dirimu.
Menggeliat didalam.
Aku tiba tiba saja takut. '

"Ah, bagaimana kalau aku membawa kucing ini? Agar aku bisa melihat matamu di saat kau pergi." Jungwon pun tersenyum hangat.

"Baiklah, ayo kita bawa kucing ini. Dan namai ia Won-ie. Dan aku akan membawa si gembul dan ikut ke Itali bersamaku." Sunoo tersenyum.

"Jungwon harus menjaga kucing itu dengan baik! Anggap saja kau sedang merawatku!" Tegas Sunoo.

"Hahaha, iya aku akan menjaganya." Jawab Jungwon. Lalu mengelus pucuk kepala Sunoo.

' Apa yang bisa kulakukan tanpamu?
Hatiku tidak memiliki jalan pulang. '

Setelah selesai bermain dengan kucing yang lain. Dengan membawa si gembul dan Won-ie mereka menuju taman.

Taman terlihat ramai. Semua orang berjalan dengan berpasangan. Termasuk Jungwon dan Sunoo. Mereka membuka sebuah tikar yang mereka sewa sebelumnya. Merebahkan diri, menatap langit yang cerah.

"Jungwon-ie, kau janji akan selalu bersamaku kan walau kita berjauhan?" Tanya Sunoo tiba-tiba.

"Tentu saja, hati ini hanya untukmu. Cintaku hanya ku berikan padamu." Balasnya cepat. Sunoo tersenyum, lalu menengok ke samping memandang wajah tampan Jungwon. Lalu memeluknya dari samping. Menenggelamkan wajahnya pada dada Jungwon.

"Bagaimana denganmu?" Tanya Jungwon. Sunoo pun mendongak menatap Jungwon.

"Tentu saja, aku pun begitu. Aku akan menunggumu. Aku akan mengosongkan hatiku, dan hatiku hanya bisa di isi olehmu." Sunoo tersenyum lembut.

"Terima kasih." Jungwon pun mengecup pucuk kepala Sunoo. Hari-hari yang tersisa mereka habiskan untuk mengukir kenangan dan membagi kehangatan satu sama lain.

' Aku membiarkan hatiku kosong untukmu.
Hidup mungkin sulit.
Tapi aku akan selalu ada disini.
Jadi jangan berpikir terlalu sulit. '

Hari keberangkatan Jungwon pun tiba. Sunoo tidak pernah lepas memeluk lengan Jungwon sembari menunggu pesawat keberangkatan Jungwon.

"Pesawat Enha- dengan nomor keberangkatan 30102020 akan lepas landas, di harap para penumpang memasuki pesawat."

"Itu... pesawatmu." Ucap Sunoo lemah. Ia sedang menahan tangis. Ia tidak ingin Jungwon merasa menyesal nantinya bila ia menangis.

"Aku akan berangkat. Jaga dirimu baik-baik, dan jangan lupa untuk memberiku kabar. Setelah aku sampai aku akan meneleponmu." Sunoo mengangguk sebagai jawaban.

"Dan tunggu aku. Aku akan kembali."

Karena...

' Kau adalah tempatku pulang. '

End.

Publication : 31 Mei 2021

●●●●●

Song | Jungnoo🐱🦊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang