Chapter 04

870 129 27
                                    

🍵 Happy reading 🍵

Kedua kelopak mataku terbuka saat merasa obat dari tidur itu sudah tidak lagi terhirup oleh penciumanku.

Lagi, aku merasakan rasa sakit dan nyeri pada pergelangan kakiku yang terbalut kan seperti kain, sudah dipastikan akan membiru nantinya.

Pakaian handuk yang kukenakan sudah tergantikan dengan baju dsb celana biasa, sangat pas untuk ukuran kecil pada tubuhku.

Aku tidak bisa berjalan dan melakukan hal lainnya dalam ruangan gelap seperti ini, tidak ada sama sekali cahaya yang merambat masuk dalam penglihatan ku.

Biasanya matahari atau cahaya-cahaya dari benda apapun akan memancarkan sinar yang membuat ku dapat sedikit melihat warna jika aku menutup mata, seperti merah contohnya.

Aku masih hidup..

Satu hal yang membuatku semakin bingung dan tidak mengerti dengan pembunuh berantai itu yang membiarkan ia hidup dan membunuh kedua sahabat baiknya.

Apa aku pernah membuat sebuah masalah?

Batinku sama sekali tidak terlalu mengingat masa-masa dimana aku masih remaja dan kegiatan lainnya disaat aku berumur muda.

Yang kuingat hanyalah beberapa sahabatku berada disampingku dan melakukan hal menyenangkan lainnya dimana kami masih muda.

Aku menggerakkan seluruh otot-otot tubuhku mencoba untuk duduk dan berdiri dari ranjang yang kutiduri. Rasanya sangat sakit, rasanya aku ingin mati.

Kedua kakiku bergetar menahan bobot berat pada badanku, tanganku mencoba memegang dinding ruangan agar berjalan keluar dari kamar.

Ceklik!

Pintu terbuka kecil saat aku membukanya itu tidak terkunci, kepalaku hanya menunduk dengan kedua kelopak mataku yang terbuka.

Entah aku memang bodoh atau apa, namun aku sudah terbiasa dengan mata yang terbuka walau aku tahu tidak dapat melihat apa-apa.

Kembali aku berjalan mencari sebuah ruangan untuk diriku kabur, aku tahu jalanku sangatlah lambat, tapi dalam indra pendengar tajam, aku sama sekali tidak mendengar langkah kaki yang bergema pada ruangan.

Tanganku meraba-raba setiap dinding dan benda lain yang berada tepat di depanku, barang-barang itu sama sekali tidak berdebu, itu bersih.

Praang!

Aku tersentak saat suara seperti barang berbahan kaca jatuh dengan kerasnya menghantam pada lantai.

Tubuhku bergetar hebat, aku ketakutan. Aku merosot jatuh kelantai dengan posisi duduk, kedua kakiku tidak bisa lagi untuk menahan berat bobot pada badanku.

Tap.. tap.. sreet!

"Ja-Jangan!" Suaraku bergetar sedikit terkejut dengan tangan besar yang tiba-tiba menarik tanganku keatas.

Kepalaku menggeleng beberapakali dengan manikku yang deras mengeluarkan air mata, memintanya untuk berhenti dan membiarkan ku keluar dari dalam sangkar burungnya.

Bukannya menjawab, ia malah mengangkat ku seperti karung pada pundaknya yang lebar. Aku memberontak takut, bagaimana jika pembunuh itu membawanya pada ruangan penyiksaan?

"Lepas-hiks kumohon."

Dapat kurasakan tubuhku terduduk pada sofa yang empuk untuk diduduki, cahaya dari depan mataku merasuki lensa kontak, membuat aku tahu jika pembunuh itu menyalakan sebuah televisi.

Aku terduduk dengan kedua kakiku yang menyamping menimpa paha dari pembunuh itu, salah satu tanganku mencengkram erat pada pundaknya.

Suara dari televisi membuatku menoleh masih dengan air mataku yang jatuh turun dari kedua pipiku.

"Polisi-polisi berakhir mengenaskan membuat beberapa warga setempat geger dengan apa yang mereka temukan!"

"Pembunuhan berantai terjadi pada setempat, kebanyakan korban adalah seorang polisi yang memiliki sebuah tugas untuk menangkap sang pelaku pembunuhan berantai."

"Namun naas sampai itu terjadi, nyawa mereka sudah tidak bisa lagi diselamatkan. Beberapa dari banyaknya orang-orang yang berlalu-lalang tidak melihat kejadian itu."

Keringat dingin keluar dari tubuhku, lagi dan lagi aku tidak berhenti untuk bergetar dan ketakutan dengan pembunuh yang berada disampingku.

Pembunuh itu sengaja menyalakan sebuah televisi tentang apa yang ia lakukan saat itu, pembunuh itu seperti memberikan ku sebuah peringatan.

Agar aku tidak kabur dari tempat sangkar burung yang dibuatkan nya untukku.

To be continue
⊱━━━━━ « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ━━━━━⊰

Love is EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang