Sudah dua minggu rasanya jiwa dari salah satu dari banyaknya manusia merasa kosong seperti seluruh alasan hidupnya pun ikut pergi meninggalkannya.
Setelah kepergian ibundanya, New menjadi sangat kacau. Ia menjadi suka bermabuk mabuk ria tanpa memikirkan kondisi dirinya sendiri. Yang paling terpenting saat ini adalah alcohol yang bahkan tak dapat memperbaiki masalah hanya dapat menimbulkan masalah lain.
"New ayo pulang, kau terlihat sangat mabuk", Gun --temannya New-- melihat perawakan New yang sangat kacau malam ini, lebih kacau dari malam malam sebelumnya.
Tubuhnya yang semakin kurus seperti tak pernah diurus, kedua matanya yang sembab akibat tangisan berhari hari, rambutnya yang berantakan, dan bau alcohol di sekujur tubuhnya menandakan bahwa lelaki yang di sampingnya ini sedang dalam kondisi yang tidak baik baik saja.
"G-a, Ne-w ga-pa-pa!", ucapannya yang sedikit ngelantur kemana-mana sangat berbeda dengan fisiknya kali ini.
New berusaha untuk meminta alcohol sekali lagi namun usahanya berhasil digagalkan oleh temannya tersebut. Tak lama dari adegan keributan singkat antara New dan Krist ---temannya New--- akhirnya berlangsung cepat karena sang korban dari tindakan Krist, terjatuh tak sadarkan diri.
"Ini yang bilangnya gapapa?", Krist tertawa miris melihat New yang sudah tertidur pulas akibat dari alcohol yang sudah ia konsumsi.
***
Sang Fajar mulai memanggil manggil manusia untuk bangun dari mimpi indahnya. Cahaya yang terang, menusuk mata siapapun yang melihat kearah nya. Sama seperti New, yang kini tertidur dengan posisi terduduk di ruang makan merasa terganggu dengan pancaran sinar mentari.
Masih seperti kemarin malam, kondisi fisiknya tak kian berubah. Ini bukanlah New yang biasa orang kenal. Sifat ceria, lucu, nan aktif kini sudah pudar dari namanya. Kini, orang orang memanggilnya New yang kacau.
New mengerjapkan matanya beberapa kali, menyesuaikan dengan cahaya yang akan masuk kedalam bola matanya.
Setelah dirasa nyawanya sudah terkumpul, New berjalan sedikit sempoyongan menuju kulkas yang berada di dapur untuk mengambil minuman bersoda berbagai merk dalam kaleng.
/BRAK
Belum sampai ke tujuan, New malah dikagetkan dengan suara jatuh dari arah belakang rumahnya. New memiliki halaman kecil di belakang rumahnya, dulu ia gunakan untuk menanam bunga bunga indah seperti yang ibunya suka.
Kesadaran New seketika terkumpul sepenuhnya. Ia berlari menuju halaman belakang, memeriksa apa yang sedang terjadi di belakang rumahnya.
"Apa yang---", kalimat New seketika terputus saat melihat sesosok makhluk dari antah berantah kini terduduk dengan posisi kaki yang ditekuk didepan dadanya, tangan yang melingkari kaki kakinya, kepala yang sedikit menunduk. Makhluk tersebut mengangkat kepalanya, untuk melihat keadaan sekitarnya.
"Kau ini siapa hah?!", New memasukkan kedua tangannya kedalam kantung yang ada di dalam hoodie berwarna coklat tua miliknya, mengambil sesuatu dari dalam sana.
"Hai! Aku Tay tawan vihokratana, biasa dipanggil Tay. Aku berumur 27 tahun dan berasal dari kelompok Casper", makhluk yang bernama Tay tersebut tersenyum manis kepada New seperti ia tidak melakukan adegan kriminal apapun.
New kemudian mengambil benda pipih dari dalam kantung hoodienya berusaha memanggil panggilan darurat. Apalagi kalau bukan 911.
"Hei kau sedang apa?", Tay beranjak dari posisinya mendekati New yang sedang keheranan menatapnya sambil memegang handphone yang berada di telinganya.
"Halo polisi, ada orang gila yang ntah bagaimana bisa masuk kedalam rumahku", New melangkah mundur seiring Tay terus menerus mencoba mendekatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
1000 days with you
FanfictionAntara luka dan obat Hadir bagai penyembuh Namun fakta bagai racun Tak ada yang tau dimana rasa Sampai pergi salah satunya