New berjalan menyusuri lorong di sebuah tempat. Banyak orang memakai jas berwarna putih berlalu lalang membawa papan jalan penuh dengan kertas berisi data data seorang pasien.
'1000 hari sebelum ulang tahunnya ke 27, kau harus menjaganya. Aku sudah tak bisa menjaganya lagi mulai esok'
'M-maksud mu?'
New mendengar percakapan dari sepasang manusia yang berada di ujung lorong rumah sakit ini. Dengan tekad yang bulat, New berjalan mendekati sumber suara.
'Selamat tinggal nam, jaga dia baik baik'
New melihat siluet laki laki yang berjalan menjauhi siluet perempuan yang kini menangis tertunduk lemas. New berjalan mendekati wanita tersebut, berusaha membantu apapun yang terjadi barusan.
New berjalan semakin dekat dengan wanita tersebut namun, tiba tiba New seperti berteleportasi menuju tempat lain.
Padang bunga yang indah dengan air sungai yang mengalir mengitari tempat berdirinya New.
'New sayang'
New berputar, melihat siapakah pemilik suara itu.
'New'
New seketika mengenali suara tersebut tiba tiba jatuh terduduk sambil menangis tersedu-sedu.
'Ibu'
'New, maafin ibu ya ga bisa jagain kamu'
'IBU!'
Terbayang kembali suara suara mengerikan yang menghantui dirinya. Itu adalah kata kata terakhir ibunya sebelum ia meninggalkan New sendirian untuk selamanya.
Air sungai kecil di sekeliling New seketika berubah menjadi merah darah. Padang bunga yang Indah berubah menjadi bebatuan bebatuan yang tajam.
"IBU! IBU! IBU! TOLONGIN NEW IBU! IBU!"
New tiba tiba merasakan ada seseorang yang memeluk tubuhnya dengan erat.
"Shhh... Shhh semuanya baik baik saja shhh... Shhh..."
New terbangun dari alam bawah sadarnya dan memeluk sesosok yang berada di depannya sekarang.
"Ibu...", lirih New.
"Shhh... Shhh... Tenang New, semuanya baik baik saja"
Tay melihat kearah jam dinding yang berada tepat diatas tempat tidur New.
02:00
"Mimpi buruk huh?", Tay mengusap halus punggung New sambil menepuknya pelan, membuat New sedikit lebih tenang.
"Tay", panggil New pelan.
"Hm?"
"Tolong jangan tinggalkan aku", Tay seketika membeku dengan perkataan New tadi, bagaimana mungkin ia tak akan meninggalkan New sedangkan kini mereka adalah dua makhluk yang berada di dua alam berbeda.
Tay tak menjawab ucapan New dan memilih melanjutkan kegiatan untuk menenangkan New.
'Aku tak bisa berjanji padamu New', batin Tay menangis melihat kondisi New yang dibanjiri air matanya sendiri.
"Ayo tidur lagi, ini masih jam 2 pagi", Tay membaringkan tubuh New dan memakaikannya selimut berwarna navy yanh tebal.
"Aku gamau tidur lagi Tay, aku takut"
Tay melihat New iba, mimpi buruknya pasti lebih menyeramkan dari sekedar didatangkan hantu. Tay berinisiatif untuk menyanyikan New sebuah lagu untuk penghantar tidurnya.
Tay mengambil sebuah kursi kayu dan meletakkannya di samping ranjang milik New dan menggengam tangan New disana. Ibu jarinya mengusap usap pelan telapak tangan New, bersiap untuk menyanyikan lagu penghantar tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
1000 days with you
FanfictionAntara luka dan obat Hadir bagai penyembuh Namun fakta bagai racun Tak ada yang tau dimana rasa Sampai pergi salah satunya