Chapter 14

232 31 4
                                    

9 Mei,  1992

Thep sadet No 47, Doi saket
Chiangmai, Thailand

Lagi lagi perempuan itu menatap pandangannya kosong, jiwanya telah diambil oleh arwah arwah disekitarnya. Ia terus berjalan seperti terhipnotis dalam alam bawah sadar. Tanpa ia sadari, jalan setapak perlahan berhenti, terpisah oleh jurang sedalam 5 meter.

Pikirannya menangkap lukisan gambar bintang yang Indah, seperti mimpi jadi nyata. Pendengarannya seakan tuli, tak mendengar apapun yang dapat menggubris nya.

Lain sisi,

"Namtarn! Aku bawa---", Lelaki itu mengerutkan keningnya heran, tak mendapati sesosok wanita yang selalu terduduk di kursi kayu tua yang ia buat. Rasa cemas mulai membara, ia berlarian mencari wanita itu sambil meneriakkan namanya.

Sampai,
ia menangkap sesosok wanita yang berjalan tepat di ujung kematian.

"NAMTARN!", Ia berlari sangat cepat berusaha untuk menggapai wanita yang hanya satu langkah lagi, ia bisa menemui orang tuanya di gerbang penuh cahaya.

Tay menarik Namtarn mundur menjauhi tempat tersebut dan mGENGS~anya pulang. Tay menyuruh Namtarn untuk duduk di kursi kayunya dengan nada pelan dan lembut.

"Tolong, Namtarn jangan gini lagi ya. Namtarn kalo lagi stress, pukul Tay aja gapapa, jangan begini apalagi kamu punya dia", Tay terduduk sambil memeluk lutut Namtarn, memohon.

"Emangnya dengan Namtarn bunuh diri bisa nyelesain semuanya? Engga, malah bebannya makin banyak. Emang bukan Namtarn yang bakalan mikirin beban itu tapi orang lain, aku tau kok Namtarn ga egois", kalimat lembut penenang jiwa dan genggaman penuh arti namun tak bisa digapai.

Namtarn yang mendengar hanya bisa menitihkan air mata, tak mengerti lagi bagaimana ia bisa hidup bila tak bertemu lelaki ini.

/drrrrtt drrrrttt

Tay mengambil ponsel pintar miliknya dari saku celana dan melihat salah satu nama tertera di layarnya.

Lee

Tanpa basa basi, Tay menekan logo telepon berwarna hijau untuk menyambungkan panggilan.

"Tay, kau dimana?"

"Di rumah Namtarn, ada apa?"

"Cepat kembali ada kelas 20 menit lagi"

Tay melihat jam tangan analog yang berada di sebelah kanannya.

11:40

"Ah ya, aku akan segera kesana"

"Oke cepatlah"

Tay mematikan panggilan tersebut lalu melihat Namtarn yang ntah sejak kapan mulai memakan bubur yang sengaja Tay bawa untuknya.

"Namtarn, aku harus kuliah dulu ya... Aku akan kembali setelah kelasku selesai"

Tay memasukkan ponsel pintarnya ke dalam saku celana lalu mengusap pelan rambut panjang Namtarn yang halus nan lembut.

"Jangan melakukan hal seperti itu lagi ya, jangan membuatku menangis dan memohon kepadamu lagi", Tay mengulas senyum kecilnya melihat Namtarn memakan bubur dengan lahap.

Tetapi, pikiran Tay tetap tak bisa tenang. Mood Namtarn sedang tidak baik baik saja. Ia bisa menangis, senang, marah, bahkan melakukan hal hal tidak terduga seperti tadi. Ia tak mau ada kejadian seperti itu terulang kembali.

"Namtarn, aku ke kampus dulu ya...", Tay melangkahkan kakinya ke luar dari area tempat tinggal milik Namtarn dan segera mengeluarkan ponsel nya kembali, mencari salah satu kontak yang ada di dalamnya untuk ia hubungi.

Singto P

Hanya butuh beberapa detik, orang yang dihubungi pun menjawab panggilan dari Tay.

"Halo Sing"

"Halo Tay, kenapa?"

"Ada kelas ga hari ini?"

"Oh udah kelar kok cuma kelas pagi aja, kenapa?"

"Boleh tolong jagain Namtarn ga?"

"Oh iya Tay, Namtarn tinggal dimana?"

"di Thep sadet No 47"

"Oke Tay siap"

"Makasih ya Sing"

"Sama sama Tay"

Tay kemudian mematikan panggilan tersebut dan mulai mencari bus untuk kembali ke kampusnya.

***

15 Agustus, 2019

Thep sadet No 47, Doi saket
Chiangmai, Thailand

Tay dan New kini melihat benda benda yang ada di dalam gubuk kecil tahun 90an itu dengan seksama. Beberapa barang sudah hancur dimakan rayap atau bahkan tenggelam di dalam tanah merah.

New kemudian berjalan ke arah lemari kecil setinggi 75cm dari tanah tersebut yang terbuat dari bambu yang diikat dan dipaku.

New membuka lemari kecil tersebut dan menemukan kardus sepatu yang sudah dilapisi debu dan sarang laba laba yang amat tebal.

"Hachih...Hachih...Hachih", New menggosok hidungnya yang gatal akibat dari debu yang terbang kearah lubang hidungnya.

"Uuuuuu ternyata lelaki sepertimu memiliki bersin yang imut seperti anak perempuan berusia 5 tahun uuuuuu", Tay tertawa keras ketika mendengar bersin New yang sangat imut baginya.

"Diamlah aku ini pria dewasa bukan anak gadis ya, aku tidak imut", New memanyunkan bibirnya sebal sambil membawa kotak tersebut ke atas meja kecil disamping kursi.

'Iki tidak imit', Tay mengulang kalimat New dengan nada yang mengejek membuat New tambah sebal dibuatnya.

New kemudian membuka kotak tersebut yang ternyata dipenuhi oleh lembaran lembaran kertas bertulis tangan yang sangat rapih. Selain lembaran kertas, ada pula buku jurnal dan juga kaset yang berisi lagu Thailand yang populer pada zamannya.

New kemudian meraih salah satu kertas yang dilipat berada di dalam kotak tersebut dan membukanya.

_________________________________________

Chiangmai, 30 Januari 1994

Tay,
Andai kau berada disini sekarang.
Ya, hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke 1 tahun, sayang sekali kau tidak dapat menghadiri pesta kecil ini.

Terimakasih atas semuanya,
Tanpamu, manusia kecil ini tak akan mengalami ulang tahunnya untuk pertama kali dalam hidupnya.

With all love
NT
_________________________________________

"KAU SEDANG BACA APA HAYOOOO", Tay dengan tiba tiba muncul di depan New yang masih terduduk membaca surat tersebut. New terlonjak kaget sampai sampai ia terjatuh kebelakang bersama kursi kayu tersebut.

Terdengar tawa yang khas dari mulut hantu tersebut yang sangat gembira melihat seseorang kesakitan.

"Kau ini sedang baca apasih? Serius banget", New berdiri menepuk nepuk celananya untuk mengusir debu dan kotoran yang menempel.

"Baca kertas ini", New menunjukkan isi kertas berwarna kecoklatan itu kepada Tay.

"Ohoooo itu namaku! Namaku! Itu ada namaku!", Tay melompat lompat kecil kegirangan melihat namanya tertulis di lembaran kertas itu.

"Ya memang itu namamu, sekarang aku ingin bertanya", New kembali pada kursi tua tersebut dan kemudian menyilangkan kakinya bak pewawancara profesional.

"KAU PERNAH MENGHAMILI ANAK ORANG?!"

***

Tawan ngehamilin kamu nyuw
Makanya anak ampe 5 begitu
Apa itu pil kb😃

NGOWGHEY TBC GENGS

1000 days with you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang