Kini Tay dan New sedang berjalan jalan mengelilingi kota Phuket seperti sepasang kekasih namun salah satunya tidak terlihat. Mereka beberapa kali menangkap beberapa gambar juga membeli cendera mata di sisi jalan.
'Kryukk'
"Ih suara apa tuh New? Kok serem", Tay menajamkan pendengarannya dan mencari sumber suara aneh tersebut.
"Itu suara perutku, kita cari makan dulu Tay", Tay mengangguk setuju dan melanjutkan perjalanan mencari restoran terdekat sampai mereka menemukan restoran yang tanpa basa basi langsung menginjakkan kaki ke tempat tersebut.
Restoran kulkas biru
"Mau pesan apa?", salah satu pelayan mendatangi meja New dan Tay, menyambut mereka dengan ramah sambil membawa menu restoran.
"Uhm... Ada rekomendasi?"
"Nasi goreng seafood termasuk yang paling digemari di sini. Ada juga padthai dan sate babi", New tampak kebingungan dengan menu yang sangat banyak. New berniat ingin memesan nasi goreng seafood untuk hidangan yang menurutnya aman di lidahnya karena makanan itulah satu satunya yang ia tahu.
"Mending makan padthai, kan belum pernah coba tuh", New seketika menatap Tay dengan pandangan, apa kau serius?.
Tay mengangguk pelan yang kemudian dihadiahi dengan menurutnya New pada perkataannya.
"Awas saja kau memberiku makanan yang aneh aneh Tay"
"Kau akan rasakan nanti"
"Eh iya Tay, kau tahu tidak", New seketika teringat dengan salah satu kasus misteri yang berada di Phuket.
"Tidak"
"Aku belum bilang apapun", New menatap Tay sebal.
"Dulu, ada dua orang berusia dua puluh-an yang berlibur di Sri panwa"
"Terus?"
"Mereka berdua menghilang begitu saja selama dua minggu dan kemudian kembali secara tiba tiba dari antah berantah"
"Ih serem ya, tapi untungnya mereka sudah ketemu"
"Aku belum selesai bercerita"
"Terus? Ada apa dengan mereka?"
"Mereka kembali namun berlagak aneh"
"Berlagak aneh seperti apa?", topik pembahasan mereka kian serius.
"Saat interviewer bertanya kemana saja kah mereka saat seluruh dunia mencoba mencari mereka namun, mereka hanya berkata sesuatu yang mengarah pada satu tempat"
"Apa yang mereka katakan?"
"Mereka mengatakan---"
"Ini makanannya tuan, selamat menikmati", tiba tiba pelayan tadi menaruh hidangan New di atas meja yang ia tempati lalu pergi begitu saja.
New yang melihat makanan didepannya langsung tergugah selera untuk segera mencobanya dan menghabiskannya.
"Ih New! Mereka ngomong apa?", Tay sangat membenci ketika seseorang berbicara lalu menggantungkan kalimatnya begitu saja.
"Bentar dulu, ga boleh ngomong sambil makan tau"
Tay mendengus kesal dengan kelakuan anak manusia yang duduk didepannya ini sambil menyuapi mulutnya dengan padthai yang sudah ia pesan.
"Enak Tay", New memakan padthai dengan sangat lahap bahkan sampai titik darah penghabisan dalam kurun waktu 5 menit saja, ntah memang porsinya yang memang terlalu sedikit untuk New atau memang New adalah calon peserta lomba makan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
1000 days with you
FanficAntara luka dan obat Hadir bagai penyembuh Namun fakta bagai racun Tak ada yang tau dimana rasa Sampai pergi salah satunya