Chapter 10

205 31 2
                                    

"NEW BANGUN IH KATANYA FLIGHT JAM 10!", Tay sedari tadi berteriak membangun kan New yang sedang dalam mimpi indahnya.

Kalau saja hari ini adalah hari biasa, Tay tak mungkin membangunkan New dan memilih membiarkan New untuk bangun jam 12 siang namun, tidak dengan hari ini.

Jam kini sudah menunjukkan pukul 08:00

"NEW, YA TUHAN! NANTI KITA KETINGGALAN FLIGHT WOY!"

Karena tidak ada niatan untuk bangun dari pihak New, lagi lagi Tay menggunakan teknik yang dulu pernah ia gunakan. Tay memasuki mimpi New yang penuh warna warni lalu mencari dimana keberadaan New.

Tak butuh waktu lama, Tay menemukan New yang sedang menunggangi paus terbang pertanduk unicorn sambil memakan es krim strawberry di tangannya. Dengan seluruh tenaga dan niatan Tay, ia pun mendorong New dari paus terbang tersebut dan alhasil New terbangun dengan posisi terjatuh kaget.

"SUMPAH TAY, ADA BANYAK CARA MANUSIAWI UNTUK MEMBANGUNKAN ORANG TIDUR TAU GA!", New bisa bisa mati muda dengan cara Tay yang terus terusan menggunakan cara tak manusiawi untuk membangun kan dirinya.

"Mending mandi deh, liat udah jam berapa", New yang masih mengucek matanya dan mengumpulkan nyawanya tiba tiba membulatkan kedua matanya dan berlari menuju kamar mandi.

***

Setelah kericuhan pagi tadi, kini Tay dan New berlarian di bandara menuju pesawat yang akan membawa mereka ke Thailand. Di detik detik terakhir pemanggilan penumpang, Tay dan New akhirnya berhasil menginjakkan kaki masuk kedalam pesawat walaupun napas sudah diambang kematian.

"GILA NGOS NGOSAN BANGET", New merebahkan dirinya di kursi pesawat dengan napas yang tersengal sengal.

"Aku duduk dimana dong?", Tay melihat tempat duduk di samping New sudah diisi oleh penumpang lainnya.

"Berdiri disini aja, kan kalo duduk pun kau malah terbang", Tay memanyunkan bibirnya, tidak adil ia kan ingin duduk di sebelah New juga.

"Tay dipangku New ya ya ya"

"GA!", New menggebrak cukup kencang meja yang terpasang di kursi depannya membuat semua pasang mata menatap dirinya dengan penuh kekesalan.

"Ada yang bisa saya bantu?", salah satu pramugari mendatangi New karena tingkahnya yang aneh itu.

"Eh, engga mba terimakasih", New tersenyum canggung lalu menatap Tay yang memasang wajah ingin di tampar saat itu juga.

"BERDIRI. DI. SITU!", ucap New dengan penuh penekanan setiap kata walaupun dengan nada sepelan mungkin.

Tay kemudian memutar kedua bola matanya pasrah, tidak mendapatkan tempat duduk yang nyaman seperti orang lain. Perjalanan dari Inggris ke Thailand memakan waktu 15 jam, alhasil New memilih untuk hibernasi singkat sebelum mengeluarkan seluruh tenaganya untuk menghabiskan liburan dengan berpikir.

Tay yang melihat New tertidur lelap dengan penutup mata bergambar unicorn yang sudah New persiapkan dari rumah pun diam diam duduk di pangkuan New. Bukan karena ia lelah, hantu bisa berdiri selama berabad-abad tanpa lelah sedikitpun namun, Tay hanya ingin terus berada didepan New seperti tidak ada jarak yang akan memisahkan mereka.

Detik demi detik
Menit demi menit
Jam demi jam

Mereka berdua lalui dengan tenang sampai akhirnya tujuan utama mereka pun sudah di depan mata, Bandara Internasional Phuket.

New kini masih tertidur lelap seperti mayat setelah 10 jam ia tertidur tanpa ada yang menganggu gugat.

"Mas, udah sampe", penumpang wanita yang duduk di sebelah New sedikit memukul mukul pundak New agar ia sadar dari tidur lelapnya.

New yang merasa terganggu pun mulai mengumpulkan nyawanya dan merenggangkan otot-otot yang kaku. Tak sengaja, tangan New memukul kepala penumpang wanita yang berada di sebelahnya. Refleks New membuka penutup matanya dan menoleh ke sebelah kirinya, mendapati seorang wanita berusia sekitar 32 tahun sedang mengaduh kesakitan akibat pukulan dari tangan New.

"Eh eh, maaf ya maaf", wanita itu tak menggubris permintaan maaf New lalu berjalan melewati New keluar dari pesawat tersebut.

"Kamu sih"

"WAAAAKK!", New terperanjat kaget mendengar suara Tay secara tiba tiba, lebih terkejut lagi ketika melihat Tay yang duduk dipangkuan New sekarang dengan posisi menghadap kepadanya.

"Ya ampun New, ngagetin aja kayak setan", Tay mengelus-elus dadanya seolah olah ia terkejut.

"NGACA!", New mengambil koper yang berada di atas tempat duduknya dan berjalan meninggalkan Tay yang tertawa terbahak-bahak di kursinya.

***

"Wah New, bagus banget yah", Tay melihat sekeliling kamar hotel yang akan mereka tinggali untuk 2 hari kedepan.

"Iyalah orang hotelnya mahal masa jelek si", New merebahkan tubuhnya di kasur empuk hotel berbintang itu.

"NEW! NEW! LIAT SINI!", New seketika panik dengan teriakan Tay yang berada di kamar mandi, takut terjadi sesuatu yang buruk menimpanya.

"KENAPA KENAPA? KAMU GAPAPA TAY?", New hampir tergelincir karena tergesa gesa mendatangi Tay yang membuahkan hasil kekesalan mendewa.

"Ih aku gapapa New, liat deh bathtub nya masa ada dua", Tay menunjuk kearah bathtub yang berada di kamar mandi sedangkan New mengepalkan kedua tangannya, menahan amarah yang sudah memuncak.

New bisa saja tergelincir dan membuat celaka dirinya sendiri dengan mendatangi Tay, tapi ternyata ia hanya ingin menunjukkan bathtub yang bahkan itu hanya satu. New membayangkan bagaimana jika ia benar benar tergelincir dan mengalami gegar otak dan kemudian meninggal, sungguh memalukan. Salah satu kalimat yang selalu New pegang sampai saat ini adalah

'Jangan sekali kali kau mati dengan adegan konyol'

Yang kali ini hampir ia lakukan.

New menghela napasnya berat, mengumpulkan kesabarannya yang sudah hilang ditelan bumi.

"Itu cuma satu bathtub yang punya dua sisi kepala, Tay", ucap New dengan segala kesabaran yang sudah ia kumpulkan.

"Ih itu dua"

"Satu"

"Dua"

"Satu"

"Dua"

"Tiga"

"Tiga dari ma--"

New terdiam, bukan ia yang mengatakan kata tiga. Bukan juga Tay karena ia sudah mengunci mulutnya setelah mengatakan kata dua. New seketika bergidik ngeri, lalu siapa yang mengatakan kata itu?

"Itu penunggu sini New, makanya jangan ngeyel kan udah dibilangin bathtub nya ada dua", ucap Tay santai sedangkan New menelan ludahnya kasar.

"Eh, New takut ya?"

"K-kata siapa? E-engga kok", Tay tertawa pelan melihat tingkah New.

"Udah tenang aja, New aja ga takut sama Tay masa sama makhluk sejenis Tay yang lainnya New takut", ucap Tay berusaha menenangkan New.

"Tay mah ga ada tampang serem seremnya, malah ngeselin"

"Ih, Tay panggil makhluk yang tadi ya"

"EH EH ENGGA ENGGA BERCANDA KOK BERCANDAAAA", New seketika berlari menuju kamar tidur meninggalkan kamar mandi yang menjadi saksi bisu ketakutannya sedangkan tay?

Ia tertawa keras di kamar mandi sampai berguling guling di lantai.

***

TIBICIIIII~

1000 days with you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang