"NEWWW AYO MASUK!", Tay sedari tadi melompat lompat kecil sambil berteriak kesenangan. Ia mencoba menarik tangan New berkali kali bahkan mencoba mendorong New yang menghasilkan dirinya lah sendiri yang terguling kedepan.
New mau tak mau akhirnya mengikuti Tay berjalan menuju rumah hantu, tempat yang ia sangat benci. New membenci rumah hantu karena disana ia seakan akan di ejek karena ia akan menangis sambil berteriak sekencang kencangnya.
Sedangkan Tay?
Ia seperti seseorang yang melihat sahabat lamanya yang sudah lama sekali tak bertemu.
"Boleh minta tiketnya mas?", mereka berdua sudah berada di depan rumah hantu yang membuat New menelan ludahnya kasar.
"Ini mba", wanita yang sedikit lebih tua dari New mengernyit heran.
"Mas, tiketnya satu aja ya. Kan mas cuma satu orang", ucap wanita itu sambil tersenyum.
"Oh, i-iya mba tadi ada temen saya disini kok"
"Jadi masnya mau masuk atau nunggu temennya mas?", pandangan New seketika teralihkan oleh Tay yang mulai berjalan memasuki rumah hantu itu.
"J-jadi mba, maaf mba saya harus buru buru", tanpa menunggu lama, New berjalan dengan tergesa-gesa mengikuti langkah ---terbang--- Tay.
Sebenarnya New tahu bahwa rumah hantu hanya diisi oleh boneka boneka yang menyeramkan, New tidak takut dengan itu. Ketakutannya adalah...
"AAAA!", tiba tiba ada kepala menggelinding dan berhenti persis di depan New.
New membenci segala bentuk jump scare yang ada di dunia.
Sedangkan Tay?
"Hei apakabar! Berapa lama kau sudah berada di sini?"
"Hey dude, kau sangat keren hari ini"
"Oh hey kepalamu longgar! Lain kali jika aku datang ke sini lagi, akan ku bawakan lem super kuat untuk mu"
Ia berjalan santai sambil berbicara dengan boneka boneka hantu yang berada di sisi sisi dinding rumah hantu. Sampai...
"TAYYY!!!", sang pemilik nama pun mengalihkan pandangannya dan segera menemui sang pemilik suara.
Betapa terkejutnya Tay saat melihat New dengan tubuh gemetar dan salah satu tangan yang menahan apapun yang ada di mulutnya agar tidak keluar begitu saja.
Tanpa pikir panjang, Tay menarik lengan New dan membawanya pergi dari rumah hantu tersebut. Masa bodoh dengan keinginannya untuk berlama lama mengobrol dengan boneka hantu disana
"HOEKKKK", tepat di depan tempat sampah, New mengeluarkan seluruh isi yang ada di dalam perutnya.
Tay mengelus elus pelan punggung New, membantu New yang sedang melakukan aktivitas menjijikannya. Tay kemudian mengambil botol air mineral yang ada di genggaman New sedari tadi, ia membelinya untuk antisipasi sebelum memasuki rumah hantu.
Tay sangat khawatir dengan New saat ini. Mukanya yang memerah bukan karena ia tersipu malu, melainkan otot otot yang membantunya melakukan aktivitas menjijikan barusan.
"Apa yang terjadi dengan mu sampai bisa seperti ini? ", Tay menyodorkan air mineral untuk New minum.
"Aku kira itu hanyalah properti, namun itu terlalu nyata untuk dibilang sekedar properti"
"Hah? Apa maksudmu? ", Tay mengernyitkan keningnya heran, tak mengerti dengan ucapan New barusan.
"Tadi aku melihat ada kepala yang menggelinding ke arahku, ku kira itu hanyalah boneka namun saat aku memegangnya, darah segar menetes begitu saja"

KAMU SEDANG MEMBACA
1000 days with you
FanfictionAntara luka dan obat Hadir bagai penyembuh Namun fakta bagai racun Tak ada yang tau dimana rasa Sampai pergi salah satunya