So you sat and stared at my lips
And I could already feel your kiss
Malam terakhir mereka di Boston, Katya menawarkan untuk menepati janjinya soal dinner treat di restoran yang direkomendasikan oleh Jeffrey. Tentu saja wine terbaik untuk menutup liburan singkat mereka. Tanpa keraguan, lelaki itu langsung menyetujuinya, beberapa hari bersama wanita itu, diluar dugaannya, terasa baik-baik saja. Jeffrey merasakan kenyamanan yang sebenarnya terasa agak ganjil, dia beranggapan mungkin karena gadis itu selalu memberi personal space pada masing-masing diantara mereka
Katya bukan tipikal gadis yang akan meributkan banyak hal. Dirinya cenderung santai dan menanggapi sesuatu dengan seperlunya dan sepatutnya yang dirasa cukup. Dia juga tidak terlalu suka kebisingan, sehingga kegiatan favoritnya adalah menenggelamkan diri dalam buku bacaan atau film. Saat sedang sangat berkonsentrasi dengan suatu hal, dia akan membangun dunianya sendiri dan cenderung mengabaikan sekitarnya.
Beberapa hari mereka lalui bersama, menjadikan lelaki itu mengamati pergerakan dan kebiasaan-kebiasaan kecil dari gadis itu. Usia Katya hanya selisih lima tahun lebih muda darinya, namun vibes yang gadis itu berikan masih sebelas dua belas dengan mahasiswa yang baru menginjak usia dua puluh tahun. Mungkin karena pengaruh lingkungan dari pekerjaannya.
Terkadang justru Jeffrey yang banyak bicara, contohnya ketika khawatir saat gadis itu makan sembarangan, atau terlalu sering minum minuman manis dalam sehari. Tubuh muda gadis itu memang masih bugar, namun sebagai orang yang sudah mulai memasuki usia untuk menjaga pola hidup, lelaki itu merasa ikut bertanggung jawab atas kesehatan Katya.
"You're just like my Mommy."
"What?"
"Choosey. Tidak boleh ini, tidak boleh itu. Harus seperti ini, harus seperti itu."
Jeffrey berdecak, dan tetap memasukan dua kotak mika besar berisi salad. Siang setelah sesi evaluasi Katya selesai, mereka memutuskan untuk pergi ke supermarket terdekat untuk membeli beberapa bahan makanan yang habis. "It's exaggerated. Aku yang seperti itu hanya berlaku untuk perkara makanan, Katya. Kau tentu pernah mendengar 'you are what you eat' as well."
"Yes, Mommy."
Jeffrey menaikkan satu alisnya pada gadis itu. "Sorry girl. I'm a man, I can't be your Mommy." Katya tidak menanggapinya karena netranya sedang tertuju pada barisan rak makanan.
"But I might be your Daddy."
Katya terbatuk setelahnya. Lelaki itu juga baru menyadari kata-katanya barusan mungkin terdengar agak salah. Namun gadis itu memilih mengabaikan dengan berjalan di depannya.
Malam ini, sembari menunggu Katya bersiap, Jeffrey memilih menikmati waktunya untuk bersantai di teras unit apartemennya. Mengamati pendaran lampu yang membuat pemandangan kota seperti bertabur butir-butir cahaya gemerlap. Dia sempat bertukar pesan dengan Jonathan yang saat ini makin sibuk membagi waktunya untuk pekerjaan dan mengurus istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Goodbye | Jung Jaehyun
Romance[ featuring NCT Jaehyun ] ✒ written in romance, fanfiction and lawfiction. Ketika menerima pinangan Jeffrey Rainart, Katya tahu konsekuensi mengerikan yang akan dihadapinya. Dengan segala risiko yang berpotensi menghancurkan hatinya, akankah dirinya...