Maaf aku taksengaja bertemu kamu dan rasa ini datang dengan sendirinya, mengagumimu dalam diam itulah caraku.
Untukmu pemilik senyuman yang tidak bisa aku miliki, kamu lucu, aku suka kamu.
⚠WARNING!! ⚠
⏩ Saya bukan bermaksud untuk memplagiatkan ceri...
sebelum membaca partnya tolong perhatiannya sebentar
Sebelum kalian baca alangkah baiknya kalian meng follow acount, like, and komen
Kalau tydk kalian ku santet, saya pscopat loh kak🐉
Canda!!, serius aje hidupnya😇
Cerita ini dibuat hanya untuk hiburan semata
⚠WARNING!!⚠ ⏩ BUDAYAKAN MEMBACA DISKRIPSI CERITA SEBELUM MEMBACA!!⏪
maaf kalau masih ada kurang kata baik tulisan, maupun teksnya saya mohon maaf
Mohon maaf jika saya salah/typo dalam penggunaan kalimat, kata, maupun penulisannya.
🙏🙏😳
*****
Perkenalan dulu yok
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini ceritaku dan dia, dia sipemilik senyum.
"Sejuta misteri yang kau punya hingga aku tak bisa memahamimu walaupun kamu sudah mengatakannya padaku aku hanya bisa mengagumimu dalam diam tak bisa ku ungkapkan secara langsung".
"Butuh keberanian untukku bisa mengungkapkannya padamu"
Mengisahkan tentang dua ingsan yang berbeda,
Devano seorang pria yang tampan namun ia takut akan keramaian, pemalu, dan pendiam, ia memiliki sahabat kecilnya bernama qalla
Qalla seorang gadis yang periang, mampu menjadi sahabat sekaligus pendengar setia, baik juga ramah pada semua orng
Aku dan dia menjadi sahabat baik saat kami masih umur 6 thn Tahun demi tahun berganti hingga pada satu peristiwa hubungan pertemanan kami renggang karna mama dan papaku memilih untuk tinggal diluar negri bertepatan dikota soul korea selatan. Saat kamu masih sama sama berumur 9 tahun
*****
"Tok...tok...tok" Suara pintu diketok dari luar kamar
"Clek" Suara pintu dibuka, terlihat sosok perempuan cantik yang berjalan membawakan segelas susu dan piring berisikan makanan, wanita itu tak lain adalah ibunya sendiri
"Qalla bangun sayang"pinta ibu padaku Yang sudah berada di samping tempat tidurku
"Heum..., iya mah bentar" "5 menit lagi" rengekku
"udah pagi, ayo bangun sayang"
"Bug" Tiba-tiba suara bantal melayang tepat mengenai kepalaku
