☆12{Duabelas}

4 8 2
                                    

INGAT APA YANG KAMU KATAKAN SAAT ITU?, JIKA KITA BERTEMU KEMBALI AKU TIDAK AKAN MELEPASKANMU LAGI. DAN KITA TELAH BERJANJI JARI KELINGKING BERSMA, INGAT?

"Sebenarnya kita mau kemana si yan?"tanyaku bingung

"Kita mau ke danau"jawab yana masih fokus pada setirnya, aku yang masih bingung dengan apa yang dikatakan yana menoleh menaikkan kedua alisku keatas 

"apa?, Danau?, setau gw dikota gk ada danau yan"

"Lu halu ya?"seingatku memang dikota soul tidak ada danau yang terdapat hanya gedung pencakar langit dan pantai

"Engga,cuman mau ke suatu tempat yang ku rindu"jawab yana

"emang dimana tempatnya si yan"masih penasaran dengan yana yang membawaku ke suatau tempat bahkan akupun tidak tau jalan kearah mana

"Nanti juga lu bakal tau, lu juga pernah tinggal didaerah itu kan?"menoleh kearah ku

"Daerah mana?, gw cuman punya satu rumah dikota soul"ucapku pada yana

"Didesa yang terkenal akan kotanya yang penuh dengan bunga sakura yang indah"ucap yana padaku

"Desa daegu?"tebakku, aku tidak mrmahami arah jalan pemikiran temanku satu ini

"Sutt, diem makanya"membungkam bibirku dengan jari telunjuknya, aku melepaskan tangannya dari bibirku

"Aneh lo, yan" meloleh kearah yana yang sedang nyetir mobilnya dengan kesal

"Gua kangen nenek didesa makanya gua mau kesana"tutur yana melirik sekilat kembali fokus pada setirnya

"Trus alasan lo ngajak gw apa?"

"Masih gk paham juga?, gua minta lu nemenin gua, gua takut sendiri"jawab yana padaku

"Kan bisa ditemenin sama orang tua lu yan"

"Orang tua lagi sibuk kerja"jawab yana

"Owh, gitu oke oke"mengiyakannya, dan kembali melihat kearah ponsel yang aku genggam sambil menikmati susasana perjalanannya

Sebenarnya yana akan pergi kerumah neneknya yang berada dikota daegu tepatnya pada daerah duryu park, yana membawa qalla kedaerah itu dimana awal kisah masa kecilnya dilu bersama devan, ia seakan penuh misteri yang sulit untuk diketahui oleh orang lain

namun qalla tidak pernah menceritakan tentang devan padanya entah kenapa rasanya ingin ia pendam masa kecilnya yang dulu sendiri private tanpa ada satu orangpun yang tahu.

Yana dan qalla hampir sampai didesa itu, suasana kota itu telah berubah menjadi kota yang maju tidah seperti dulu saat qalla masih tinggal dikota itu sunggu tidak dapat qalla mengerti, qalla masih bingung dan tak asing ketika melihat desa duryu park

"Udah sampai qall"yana memberi tahu padaku bahwa aku sudah sampai didesa itu

"Hah?,udah sampai?"tanyaku bingung aku mencopot aerophon yang akunkenakan pada telingaku

"Rumah nenek lo dimana?"tanyaku pada yana

"Lewat jalan itu"yana menunjuk kearah jalan itu, mengangguk

aku masih tidak asing dengan wilayah itu melihat sekeliling kini ia berada dibawah pohon besar banyak bunga pink cerah bermekaran ada yang ditanah tampak bunga itu kusut dan kotor karena sering diinjak oleh orang yang melewatinya

"Daerah apa ini"gumamku seakan Deja VU melihat pohon besar itu kepalaku tiba tiba sakit seakan waktu menarikku kembali keawal

"Qal"
"Qalla"memanngilku beberapa kali namun jiwaku setengah mendengar suara yana dan disisi lain aku mendengar suara pria kecil "Kamu janji ya, iya janji, aku gk akan lupain kamu, janji jari kelingking,kita sahabat, kita akan bersama sampai dewasa, kamu punyaku" terdengar suara samar dari yana, suara suara itu entah dari mana dan siapa, rasanya kepalaku semakin sakit aku mencoba memenangkan diri agar tidak terlena dalam ketidak sadaran itu

"Qalla, lu gapapa"

"/jlebb"jiwa menarikku kembali kesemula, tersadar namun kepalaku masih terasa sakit dan pusing aku jatuh ketanah dalam keadaan sudah sadar dari (Deja VU) lutut yang menempel pada tanah

"Qalla, lu kenapa"tanya yana cemas ikut duduk menyerupaiku

"Shitt!"aku memegang kepalaku yang pusing mempapahku duduk di kursi panjang bawah pohon besar itu

"tunggu sebentar, lu tunggu sini"yana menyuruku untuk tetap duduk dan menunggunya kembali

"Minum dulu qall, pasti lu haus kan?"menyodorkan botol minuman kearahku duduk kembali disampingku, ku ambil botol minum itu lalu meminumnya

"Qall, lu kenapa si tadi lu aneh banget, gua takut lu kenapa napa, yang tanggung jawab siapa?"jawab yana cemas

"Iya iya maaf, gw jg gk tau, Deja VU yan"jawabku jujur pada yana namun yana seakan tidak mengerti

Mengangkat kedua alisnya tidak percaya akan omonganku barusan

"Hah?, aneh lu mana ada, lu lagi gk main drama indosiar kan?"yana memasang wajah bingung tidak mengerti apa yang aku katakan.

"Ya, gimana yana, gw bingung jelasin ke lo"jelasku padanya

"Ya, udah lah lupain"jawabku

"Hm, tapi sekarang lo gpp kan?"tanya yana padaku

"Engga yan, gw gapapa"memegang kepalaku sekilas dan meminum air dari botol yang diberikan yana padaku, setelah itu kami melanjutkan perjananan kerumah neneknya

Aku dan yana berjalan menyusuri jalan setapak melewati jalan sempit rumah nenek yana cukup jauh dari pohon itu
aku melewati rumah yang terlihat tidak asing bagiku.

"masih pusing qall?"tanya yana padaku, membalas dengan anggukanku

"Mau istirahat sebentar gk?"menawarkan untuk istirahat sebentar menatap kearahku parau

"Panas" sahutku

"Yaudah istirahat dulu aja disini"

"gk usah yan, lagian juga hampir sampai rumah nenek mu" tolakku

"Rumah nenek gua ada di belakang rumah itu" menunjuk kearah rumah itu

"Owh" jawabku singkat

"Ya udah ayok"menggenggam tanganku dan menariknya tanganku terasa tertarik olehnya aku hanya pasrah ketika tanganku ditarik paksa oleh yana

Sampai didepan rumah nenek yana rumah yang nampak megah namun bernuansa rumah tradisional didaerah tersebut kesanmnya seperti rumah klasik tempo dulu, dengan halama yang cukup luas ditanami dengan bunga sakura yang indah menambah kesan indah pada rumah itu,  yana mengetok pintu rumah neneknya

"Tok. Tok. Tok." Suara pintu diketuk yana tidak ada jawaban dari dalam rumah

Yana lantas mengetuk rumah neneknya dengan suara

"Tok. Tok. Tok."
"Nenek, ini yana nek, buka pintunya nek" kini dengn suara yana yang nampak bergema diteras rumah neneknya

"Yan, mana?"tanyaku

"Gk tau qall, mungkin lagi dibelakang, gua cek dibelakang rumah ya,  bentar lu tunggu sini jangan kemana mana, tar gua balik lagi, awas lu klo pergi tanpa gua!"ucap yana mengingatkan ku

Aku membalasnya dengan anggukan karena aku sedang malas jika berdebat dengannya.

"Goodgirl"jawabnya melihat sekilas kearahku dan pergi kehalaman belakang memastikan apakah neneknya berada dibelakang rumah

Aku melihat sekitar halaman rumah neneknya menatap bunga yang berguguran dihalaman rumah mengingatkanku akan masa kecilku dulu, terlintas ingatan yang dahulu pernah aku alami.

"Huft!, aneh"gumamku

~~~~~HAPPY READING~~~~~

¤} JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN GUYS😄

Universe Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang