☆1{satu}

12 9 1
                                    

"Qall,  yok pulang ntar nyokap bokap lo marah gw yang kena imbasnya" ajak jihan padaku

"Iya bentar ini makanan siapa yang mau bayar hah?" Tanyaku

"Lo"

"LHA KOK GW" jawabku sepontan

"Santai woi jan ngegas ini kafe bukan pasar nyet" bisiknya padaku

Spontan ku injak kakinya

"Aduuh qall lo ngapain injek kaki gw, kaki gw salah apa woi" marahnya padaku

"makanya lo jangan main- main sama gw jadi yang kena imbas kaki lo" aku mencoba menahan tawa melihat ekspresi wajahnya saat ini

"Aish kaki indahku ternodai olehmu"
Ia memegangi kaki yang aku injak tadi

Tak bisa ku hindari akupun tertawa
"HAHAHAHAHA" tawaku

"ketawa lo liat temen sengsara" gerutunya

Untung saat itu kafe sudah sepi karna sudah larut malam, aku kekafe ingin bertemu  dengan jihan entah apa yang ia pikirkan waktu itu, pergi larut malam kekafe hanya untuk melihatnya berduaan dengan pacarnya dikafe. Menyebalkan sekali

Masih mencoba menahan tawa

"Tross, terusin ketawanya gw tinggal lama-lama lo disini biar ditemenin hantu kafe mau!?"

Seketika aku terdiam
"Bisa gk sih lo jangan sebut hantu didepan muka gw"gerutuku

"Hahaha, takut kan lo" ledeknya

"ih gk gitu gw cuman trauma sama film horor waktu itu" elakku

"Halah udh penakut pinter banget ngelesnya kek tukang bajai"

"Dah lah yok pulang udh malem ntar gw dimarahin mama sama papa"elakku mencoba halangin topik pembicaraan

"Dasar penakut" beranjak dari tempat duduknya

"lha mau kemana"bingungku

"Amnesia lo hah!?"kesalnya

"E-eh iya mau pulangkan?"tanyaku

"Lo mau nginep dikafe, udh tau pake nanya lagi" kesalnya padaku

"Iya y sabar dong makanannya belum dibayar"beranjak dari tempat duduk

"Ntar gw yg bayar"jawabnya

"Bagus deh kalo gitu jadi duit gw masih tetap utuh"

"Resek lu ya,pengen gw tampol"

"Bodo amat, cepet lo bayar sono gw tunggu di luar GPL gapake lama"ingatku

"Iye bawel lo kek mak gw"

"hm serah lo lh" pasrahku

aku pergi meninggalkan jihan didalam
menuju ke arah pintu keluar kafe
Buka pintu keluar kafe menuju ke arah mobil, belum sampai parkiran mobil tubuhku ditabrak oleh orang yang tidak aku kenali 

"Bruuk"

"Aaw, aduuh mas bisa liat jalan gk si kalo jalan"marahku
badanku terjatuh ke tanah

"Maaf aku engga sengaja"

Aku terpaku melihat dia memakai bhs isyarat yang tidak aku mengerti

"Hah?" Bingungku

Aku beranjak bangun dari tempatku terjatuh tadi dibantu dengan pria yang menabrakku tadi

"Emm maaf ini salahku"

Aku mencoba memahaminya namun hasilnya nihil

Dia mengambil sebuah buku mini yang berada dikantong saku yang ia kenakan

ia pun mulai menulis sesuatu di buku kecil itu, selesai menulis ia pun menunjukan bukunya padaku

"Maaf ini salahku harusnya tadi aku tidak tergesa-gesa saat berjalan"

Aku terdiam sesaat
"I-iya tidak apa-apa aku maafin kamu"

Ia menulis lagi buku mini itu lalu menunjukannya padaku

"Sekali lagi aku minta maaf tadi aku tidak sengaja menabrakmu"

"Iya itu bukan sepenuhnya salah kamu maaf tadi aku sempat marah sama kamu"
Sesalku

"Trimakasih banyak"
Ia tersenyum memperlihatkan giginya

Akupun terpaku melihat senyuman itu sangat manis, lucu tak bisa kuhindari hingga bibirku pun tersenyum karnanya

"Iya sama-sama" masih dengan senyuman yang sama

Waktu serasa berhenti untuk sesaat
Kamu manis aku suka senyumanmu
Pemilik senyuman yang tak bisa aku miliki

"Aku buru-buru, aku pergi dulu, sekali lagi maaf,"

Ia pun pergi tanpa satu katapun terucap dalam mulutku
                   

"Qall, udh gw bayar makanannya"
Masih tidak ada jawaban dariku

"Qall"

"Qalla"

"Qalla, WOI" jihan menepuk pundakku keras

Sontak aku pun kaget melihatnya berada disampingku secara tiba-tiba

"Lo ngapain malem-malem ngelamun"tanyanya heran

"Cowok itu mana?"tanyaku

"Cowok yang mana?"tanyanya bingung

"Iya, tadi disini ada cowok"
ku memperlihatkan letak pertemuan kami

"disini cuman ada lo sama gw, gk ada cowok"jawabnya

Aku terdiam sejenak mencoba untuk kembali mengontrol apa yang barusan aku alami

"Kesambet lo hah?,lo ngelamunin apa sih?"tanyanya heran

"Tadi ada cowok disini tapi gk tau kemana"ku menggaruk kepalaku yang tak gatal

"Hm...
Kebanyakan halu lo, tu otak lo jadi miring 180 derajat tau gak" jawabnya

"apaan sih lo, Lo kali yang halu nikah sama virtual" kesalku

"Dih, bukannya lo yang terlalu berharap sama virtual?"

"Sadar dia cuman bayanganlo yang gk bisa lo dapetin secara nyata"jawabnya

"Apaan sih lo" marahku

Aku langsung pergi meninggalkan jihan tanpa ada satu kata terucap dari mulutnya

"Dih, ngamok"herannya padaku

Aku trus berjalan menuju parkiran mobil yang berada di halaman kafe

Entahlah waktu begitu cepat berlalu,tak sempat ku mengobrol banyak dengan cowok itu

"Dasar jihan menyebalkan" gerutuku

****

~~~~~HAPPY READING~~~~~

Gimana bagus gk nih ceritanya?

Maaf kalo jelek, sedih banget klo gk bagus😭😭

Jangan lupa fote ya😊
Tank for you<3

Universe Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang