☆3{tiga}

3 9 3
                                    

Sepanjang jalan menuju kesekolah moodku hancur karna tragedi pagi ini
"Kak arga sangat menyebalkan" gerutuku

Aku menuju kesekolah menaiki mobil khusus antar jemput aku sekolah, sesampainya didepan gerbang sekolah ku suruh sopir berhenti.

Skolah SMA Gardana disitulah skolahku berada skolah yang cukup terkenal dikota soul, mempunyai fasilitas yang memadai juga banyak murid populer dan terkenal dikalangan siswa siswi gardana.

"Qal"

"Qalla" panggil jihan sambil melambaikan tangan

aku menoleh kearah asal suara tersebut mendapati jihan dan raka, aku membalas lambaian tangan jihan, jihan berjalan kearahku sedangkan raka hanya mengulum senyum dan terus berjalan mekewati kami berdua

Sesampainya disampingku jihan menepuk pundak sambil mengatur nafas
"Gw...Dafa....tadi....malem.....huhh!"suara jihan tersengal-senggal

tidak tau apa yang jihan coba katakan padaku
"Hah?!" Mencoba memahaminya

"Huuhh....bentar"yana mencoba mengatur nafasnya

"Tenang dong yan jan terburu"
"Atur nafaslo dulu gw tau lo capek" jawabku

"Tarik nafas hembuskan 3×" kumencoba mempraktekan cara mengatur nafas pada jihan, jihan mengikuti sesuai intruksi yang aku praktikan

"oke...huhh!"menghembus nafas kasar

"Sok lanjutin"jawabku

"Jadi gini gw liat fafa pacar lu, sama orang gw gk tau orang itu siapa, lagi berantem di taman"

biar ku jelaskan tentang kak dafa kak dafa adalah seorang ketua geng motor sekaligus kakak kelas populer, kak dafa cukup populer dikalangan siswa kelas lain di sekolah Gardana dia dikenal akan sifatnya yang sensitif, keras kepala, dingin, dan ia rela melakukan apapun kepada siswa yang bermasalah denganya terutama jika ada yang berani mendekati Qalla ataupun mengganggu hubungan mereka maka bersiap lah menanggung konsekuensi yang akan diberikan olehnya.

sontak aku membulatkan kedua mata tidak mempercayai jihan

"Hah?"
"Tau dari mana woi!?"
"Jangan nyebarin hoax sama gw"jawabku kesal

"Astaga, gw gk boong!"

"tadi malem waktu gw nganterin lo pulang dari cafe gw liat fafa lagi berantem sama orang, gw gk tau orang itu siapa"jihan mencoba meyakinkanku

"Kak dafa maksudlu?"jawabku membenarkan jihan

"Nah, itu lah si dafa dafa itu"

"apa mungkin, kak dafa ngelakuin hal itu, dia udh janji gk akan berantem lagi"batinku

"Oi nyet" panggil jihan
(Tidak ada jawaban dariku)

"Qal"
"Qalla?"
"QALLA!" ia mulai berteriak kearahku

"QALLAAAAAAA,KEMBARAN MONYET BETINA!,JAWAB DONG!"jihan berteriak tepat di telingaku

"heumm?" Aku tersadar dari lamunanku

"Budeg lo hah!"
"Gw doain lo budeg beneran, amiinnn"jawab jihan kesal

"Apaan sih lo!"jawabku

"Ya lagian lo gw panggil gk nyaut - nyaut"

"Eh tunggu tadi lo ngomong apa barusan?"otakku loading beberapa saat

"Woah parah banget lo!, ngatain temen sembarangan"

"blom pernah ngerasain kena karma lu ya? HAH!!" Nadaku mulai meninggi karna jihan

"Gini nih klo aqiqahnya pake domba hago"
"Makanya jan lemot!"jawab jihan

"Dih lo kali"kesalku

"Hayuk gelud"
"Makanya jan virtual tross yang lu harapin lama- lama gw tikung pacarlu baru tau rasa!"

"Dih sono rebut aja kak dafa juga bakal milih-milih pasangan, ya kali mau yang model kayak lu"

"Ulululu lama lama mulut lo gua sumpel pake kaos kaki mau?"kesal jihan

"Apaan sih?,gaje lu"akupun pergi meninggalkan jihan yang terus mengoceh tidak jelas

"nasib gw punya temen lakhnat"gerutu jihan

"Udh gitu ninggalin gw sendirian, ntar klo gw diculik om om girang gimn?"

"mana gw blom sempet nikah sama babang asep lagi"

"Hihh!, amit -amit tujuh turunan jangan nyampe!"jihan bergiding merinding lalu ia melanjutkan kegiatannya lanjut masuk ke lorong untuk masuk kekelas.

*******
Belum sampai kelas suasana ruang kelas XII MIPA 2 kelas yang dikenal akan popularitas dan paling pintar juga disiplin tapi semua itu berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada kini ruang kelas itu sedang ricuh entah apa yang terjadi, ruang kelasku yang tak jauh dari kelas XI IPS 3 lebih tepatnya ruang kelasku yang tak jauh dari ruangan ricuh itu, tak sengaja aku melihat raka yang berada ditengah kegaduhan itu aku mendekti raka yang sedang berkelahi bersama siswa dari kelas XII MIPA 2 tersebut, betapa terkejutnya ketika aku melihat raka yang sedang dipukuli oleh jefran.

"Rakaa"dengan lantang aku berteriak dan mendekati raka yang dipukul oleh jefran
Semua mata tertuju kearahku

Tanpa menghiraukan mereka aku mendekati raka

"Berhenti!"akupun mencoba memisahkan mereka berdua

"Lo jangan ikut campur masalah gue lebih baik lo pergi atau lo gue pukul!"

"Aku gk peduli" jawabku, raka yang tak berdaya wajah yang babak belur karna pukulan dari jefran beberapa kali mengenai wajah raka

"HAHAHAHA" jefran tertawa keras dengan jawabanku

"/Smrik, bisa apa lo?" Jefran mendekatkan wajahnya kearahku

"Hustt!, anak kecil jan ikut campur, dipukul nanti nanges!"

/Mengangkat satu alis keatas "Bisanya nanges, ngadu ke ortu"

"Cantik juga lo, berani bayar berapa sanyang?" Menjauhkan muka keposisi semula /Smrik

"HAHAHAHA, TAKUTT MAK ADA PSICOPAT CANTIK"seluruh gengnya tertawa lantang melihat aku dan jefran beradu mulut

Aku berdiri dan "/plak" satu tamparan berhasil mengenai pipi jefran

"Boleh juga lo"ia memegang pipinya yang merah karnaku

"Je..fran ja...ngan!"pintah raka namun sayang hasilnya nihil perkataan raka tidak dihuraukan oleh jefran.

Saat aku ingin menamparnya kembali tanganku sudah ditahan olehnya aku tak bisa berkutik, sungguh peganganya sangat erat sampai tanganku sakit karnanya
Ia mendorongku sampai pada palang dinding sekolah.

"Jefran lepasin aku!, ahshsh sakit!"aku meronta sekuat tenaga agar cengramannya lepas dari tanganku tapi sayang tenagaku tidak cukup kuat untuk mekepaskan cengramannya.

Ia tidak menghiraukan perkataanku dan lanjut ia memegang pundakku erat mendorongku sampai pada tiang dinding, memegang daguku mendongak, mendekatkan wajahku sampai tidak ada jarah diantara kita menatap wajahku lanjut melihat kearah bibirku perlahan ia mendekati wajahku terutama pada area bibir entah apa yang akan ia lakukan padaku, aku pasrah ku pejamkan mataku kuat aku tak sanggup jika ia mengambil ciuman pertamaku.

"/srett"
"Brukk"suara hantaman keras terdengar ditelingaku, kubuka perlahan mataku dan sontak aku terkejut melihat pria yang ada dicafe semalam

"Ka...kmu?"tanpa berkata apapun ia memukul jefran beberapa kali dan berhasil membuat wajah jefran babak belur karnanya. Banyak siswa/siswi yang melihatnya tak terkecuali yana dan jihan sudah berada ditempat area tersebut, entah sejak kapan mereka datang tapi syukurlah niat buruk jefran digagalkan oleh cowo itu. Semua terkejut sebelum teman satu geng jefran beraksi pak wawan guru bk sudah meniupkan peluit 3 kali semuanya siswa/siswi berlarian membubarkan diri.
*******

~~~~~HAPPY READING~~~~~~

Universe Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang