☆6{enam}

3 9 1
                                    

seluruh siswa kelasku ricuh bukan dari kelasku saja namun kelas sebelah juga ikut datang kekelasku melihat perdebatan tasya dan jihan aku mencoba untuk menghentikan perdebatan itu namun hasilnya nihil entah apa yang akan terjadi selanjutnya

"Berani lo sama gue!!" Tasya lanjut menyeret jihan dan mendorongnya pada tembok sampai berbunyi

"Dugg"suara hantaman badan jihan ditembok

"Mau apa lo?" Tanya jihan, tasya langsung menjambak rambut jihan

"Dasar mak lampir!!!!"marah tasya, mereka saling merik rambut

"BRUKK" mereka pun jatuh tapi bukan jihan yang jatuh melainkan tasya jihan yang memberontak, mencekek leher tasya dan membawanya ketembok seperti yang ia lakukan pada jihan

"Priittt...priittt...pritttt" sura 3kali peluit pak  wawan berbunyi semua siswa lantas  berhamburan menyelamatkan diri dari hukuman aku tak bisa berbuat banyak apada jihan

Jihan, ketahuan pak wawan berjelahi didalam kelas
"Jihan, maafin gw, gw hanya bisa bantu lo dengan doa"batinku

"TASYA!"
"JIHAN!, kamu lagi kamu lagi biang onarnya"jawab pak wawan

Jihan memang sudah langganan ruang bk beberapa kali ia masuk ruang bk karna keteledorannya, namun jihan mendapat peringkat 3 besar dikelasnya sungguh tidak dapat dipercaya.

"JIHAN!"
"TASYA!, ikut bapak keruang bk khususnya kamu jihan"tegas pak wawan

Jihan dan tasya menganggung meng iyakan pak wawan, "aku tidak bisa berbuat apa apa selain doa tulus padamu jihan!, semangat nyet aku padamu!"batinku
******

Kini perbuatan jihan dan tasya dipertanggung jawabkan diruang bk

Bel istirahatpun berbunyi aku yang kini masih duduk dikelas menunggu yana yang sedang menyekesaikan soalnya tempat duduk yana berada dibelakang tempat dudukku.

Kak dafa datang bersama rekannya kedalam kelasku, berjalan menuju kearahku dan kak dafa duduk disampungku mereka ber lima termasuk juga kak dafa ketua grng tersebut salah satu teman kak dafa menyapaku

"Pagi tuan putri"sapa kak juna padaku

"Cantik banget euy"sahut kak jonh

"Kiw cewek"lanjut kak wilan

"Diem lu bahh ada pawangnya disini"kata kak ian

"Serem euy" jawab kak jonh

"Untung pacar si dafa klo bukan udah gua pacarin lu qall" sahut wilan

Mendengar celotehan wilan kak dafa melirik sinis kearah kak wilan tanda bahaya

"e...ehh, engga jadi, bercanda beb"jawab kak wilan dengan nada manja kepada dafa

Kak juna bergiding merinding melihat sikap kak wilan

"Jinjay, anjer"

"aaa by mah guvluk"sahut kak jonh dengan mengedipkan satu matanya dan memonyongkan bibirnya kearah juna

"Anjeng lu!" Jawab kak juna kesal

"HAHAHA"kak ian lantas menertawakan tingkah kak jonh dan wilan

Kak jonh dan wilan saling pandang- memandang, mereka ikut tertawa keras
"BHAHAHAHA"tawa mereka juga aku yang melihat mereka berempat sedikit tertawa kecil melihat kerecehan tingkah mereka

"Jadi kekantin gk woi!?"tanya kak juna
Mendengar itu pun kak jonh, wilan, dan ian berhenti tertawa

"ayok!" Jawab mereka serempak

"Lah kok kita sama lagi"saling pandang
"BHAHAHAHA"lagi lagi mereka tertawa

"Sinting lo pada!" jawab kak juna

Universe Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang