[02] Mysteriousness

766 275 57
                                    


Yeji mengeluh lelah setelah ia berhasil memprogram lima smartphone yang tadinya rusak. Lima benda berupa batangan itu terjajar rapi di depannya.

Di meja panjang itu ada tiga komputer milik orang tua Lia yang mereka dapat dulu saat SIFC masih mengizinkan warga Earthland menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

Tiga komputer itupun bertahan di rumah ini, rumah Lia. Semua masalah yang berkaitan dengan teknologi pasti Yeji yang mengurusnya. Bahkan, komputer-komputer tersebut sudah sulit dilacak dari kantor SIFC di Skymosphere.

Apalagi SIFC jarang atau bahkan enggan ke Earthland karena kondisi Earthland yang sangat buruk.

"Hah! Akhirnya selesai juga!" desah Yeji menjatuhkan tubuhnya di kursi. Ia menoleh ke jam dinding yang menunjukkan pukul 11.45 KST. Selama itukah ia bekerja dari pagi hingga siang hari ini?

Karena keempat sahabatnya belum kembali, Yeji ingin merenggangkan ototnya dahulu. Ia berjalan beberapa langkah dari ruangannya.

Arah langkah kakinya menuju ke ruangan sebelah. Ruangan yang Lia dan Ryujin sebut sebagai laboratorium mini mereka.

Di sana ada berbagai barang yang biasa Lia dan Ryujin gunakan untuk penelitian. Tujuan mereka adalah membuat makhluk hidup yang sama agar bumi bisa kembali seperti semula meski perlahan.

Yeji mengamati tanaman tomat buatan Lia dan Ryujin. Yeji mendekat dan melihat setiap detilnya. Tubuhnya agak membungkuk menyaksikan benda itu.

"Sia-sia kalian melakukan ini," gumamnya.

"Kami pulang!" Tiba-tiba terdengar teriakan beberapa gadis dari lantai bawah. Yeji menoleh kaget dan ia tak mau lama-lama di sini. Bisa-bisa ia dicurigai oleh pemilik ruangan ini.

Yeji turun dan nampak empat gadis yang sudah terkulai lelah di lantai paling bawah. "Kalian dapat makanannya?" tanya Yeji yang ditujukan untuk Chaeryeong dan Yuna. Yuna mengangguk pasti.

"Aku melihat tanaman tomat kalian. Salah satu cabangnya sudah berbunga," ujar Yeji sembari memilah belanjaan yang dibawa Chaeryeong juga Yuna.

Ryujin yang nampak lemas karena belum berhasil memecahkan masalah klorofil, kini mulai kembali optimis.

"Beneran?! Akhirnya setelah menunggu tiga bulan kita bisa buat tanaman itu berbunga!" lontar Ryujin kegirangan.

Yeji mendapat apel yang ia mau dan ia memakannya. Ia bertanya berapa harga yang harus dikeluarkan kedua adiknya untuk mendapat belanjaan-belanjaan ini.

"Yah, sekitar 100.000 Won," ungkap Yuna yang juga memakan apel merah bata di tangannya.

[KRW 100.000 = IDR 1.300.000]

"Tapi, aku heran kenapa selalu ada uang yang masuk ke rekening Yuna tiap bulan," potong Chaeryeong.

Yuna menghentikan aktivitasnya, membuat Yeji menatapnya dengan sedikit kecurigaan. Ia pun mempertimbangkan perkataan Chaeryeong yang ada benarnya juga.







・ ・ ・✦・ ・ ・

Lia menatap langit malam di balkon kamarnya. Itu memang hal yang ia sukai sejak dulu. Terkadang ia termenung dan larut dalam memori lamanya.

"Mommy, itu apa?" tanya Lia menunjuk jarinya ke angkasa gelap. Di langit itu ada ratusan bahkan ribuan cahaya yang terang dan terkesan dekat dengan Earthland.

Mommy-nya memandang ke mana arah jari putri kecilnya. Di saat itulah seorang balita laki-laki datang menghampiri keduanya dengan berjalan tergopoh-gopoh.

Magical Basement | with ITZY & TXT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang